Part 13# keinginan Opa

25.2K 819 38
                                    

Last chapter:
Kakek, dia kurang ajar sekali... ingin perkosa aku kek... " tutur Artisa yang sudah berlari di belakang pria tua tersebut.

"JANGAN panggil kakek..kan kau calon istriku "

Arrisa menelan ludahnya. Pilihan yang sulit. Andai ia tak butuh uang, mungkin malam ini ia akan pasrah di acak -acak oleh Bastian.

***********

Bastian melewati ambang pintu dan dengan sengaja menubruk bahu ayahnya lebih dulu dengan sangat keras, dan berbisik.

"Pak Tua masa pubermu keterlaluan... datangnya terlambat sekali ..."bisik Bastian yang kemudian melenggang pergi begitu saja.

"Kau ini ?" Hampir saja tongkat yang terangkat tinggi itu menghajar kepala anak semata wayangnya.

"Arrisa, ayo ikut oppa ke kamar"

"YA Opa" turut Arrisa mengikuti Opa Basdir.

Tukk...

Opa Basdir menghentikan langkahnya, berdehem sebentar mendengar sebutannya.

"Bukan Opa tapi Opppaaaaa" ralat Baskoro yang menirukan panggilan gadis-gadis korea yang memanggil kekasihnya dengan manja. Arrisa hanya menurunkan bahunya dan menunduk lemas, baginya hal ini bukanlah lelucon. Si tua ini minta di panggil Oppa.

"Arrisa Darling, bantu Oppa naik tangga"

Arrisa menghela nafasnya,kemudian memegang tangan Opa Basdier menapaki anak tangga satu demi satu.

"Itu kamar kita berdua" seru Oppa setelah mencapai lantai dua rumahnya, Arrisa menghela nafasnya, masih terekam kata terakhir Oppa di otaknya.

Berdua..

Kata tersebut rasanya menghantam isi kepala Arrisa segera.

Tap...tap..tap.tapp..

Arrisa dan Opa Basdier berjalan perlahan menuju kamar utama tersebut, dan tanpa mereka sadari mata Bastian terus mengekori dengan kepalan tangannya.

Krettt...

Pintu terbuka.

"Arrisa sayang mari masuk!!! Aku kan lunas"

Arrisa menelan ludah.

Lunas!!!

Oppa walau tenaganya bukanlah tenaga anak muda, tapi apa yang ia keluarkan dari mulutnya mampu menyeret Arrisa masuk ke kamarnya.

Arrisa duduk di di kursi, namun satu tangan Opa Basdier kemudian menepuk sisi ranjang di sebelahnya, memberi isyarat Arrisa duduk di sampingnya.

Arrisa memejamkan matanya ketika ia sudah duduk bersebelahan dengan opa Basdier,  sejenak untuk berdoa karena mendadak semua tubuhnya bergetar dan hatinya berdetak tak karuan. Debaran pertemuan dengan Opa Basdier di sisi ranjang mengalahkan dentuman jantungnya kala ia harus menerima perlakuan mesum barusan dari Bastian.

"Apa Bastian kurang ajar padamu. Aku minta maaf" ucap Opa yang kemudian menggenggam tangan mungil Arissa, Opa Basdier pun ikut merasakan getaran tangan Arrisa yang makin hebat. Dengan usilnya Opa malah memainkan telunjuknya di telapak tangan Arrisa, membuat Artisa bergindik.

Opa genitttttt

"Arrisa..." sebut opa manja.

"Yaa Oppa"

"Kamu sungguh tidak keberatan menjadi istri sehari oppa? " tanya Oppa serius, ia sudah menghentikan permainan jarinya di tangan Arrisa.

Arrisa menoleh ke arah Opa Basdier. Sebenarnya Berat. SUNGGUH BERAT!! Apalah daya UANG mampu meringankan semuanya.

Gadis Arisan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang