Setelah Pemakaman Andra..
Bastian membawa Arissa pindah ke rumah besar yang berada cukup jauh dari perkotaan. Kawasan sangat asri namun sangat sepi dan hanya kalangan tertentu yang bisa menempati district ini, terlihat dari kemegahan dan kemewahan tiap rumah dalam komplek ini.
Arissa mengikuti Bastian mencapai kamar, Bastian meletakan koper dan membantu Arissa memasukan dan menggantung pakaian-pakaian baru milik Arissa ke dalam lemarinya.
"Makasih" peluk Arissa.
"Hmm" gumam Bastian yang kemudian terlepas dari pelukan itu, ia ll terlihat menggeret kopernya dan akan keluar kamar.
Arissa gagap dan segera bertanya.
"Kita nggak sekamar?"
Bastian menggeleng.
"Kamar saya di atas... "
"Kalau begitu gue ke atas juga"
Bastian menggeleng.
"Sementara saya masih ingin sendiri. Gue ada kerjaan yang lain"
Pak...
Jawaban itu membuat Arissa tertampar, dan kemudian ekor matanya hanya bisa menyusul pria bermata biru itu menggeret kopernya naik ke anak tangga satu demi satu.
Namun..
Melihat sosok lembut yang terlihat naik mengikuti kemudian dengan menggeret kopernya juga. Membuat jantung Arissa jatuh seketika.
Dira..
"Kenapa tu cewek naik ke atas juga..." Gumam Arissa, dengan langkah setengah berlari Arissa mengikuti.
Sesaat di anak tangga lantai pertama. Arissa berhenti.
Ia bisa melihat mereka berdua memasuki kamar yang berbeda, namun bersebelahan.
Mereka terlihat saling melempar pandang dan senyum seketika, baru kemudian mereka masuk dan menutup pintu tanpa menyadari pandangan Arissa yang menjadi sangat curiga dan sakit hati atas itu.
"Apaaan pakai kode-kode? Dasar buaya" geram Arissa kembali membanting pintu kamarnya dan menjatuhkan dirinya ke ranjang besarnya.
"Gue mau pulang kalo gini, shittt memang benar kata There... Lelaki itu buaya semua... Katanya pengen sendiri, malah pengen ganti pasangan..sialan banget" gerutu Arissa Frustasi mengacak rambutnya dan berguling-guling di atas ranjang.
Dua wanita di dalam rumah, hal itu membuat Arissa seakan-akan ia sebentar lagi di campakkan.
Dira..
Pesona gadis itu menggelitik pikirannya.
Saingan gue berat banget Tuhan, sehat-cantik-montok...
Bosan berguling...
Arissa mengambil ponselnya, dan masuk ke apalikas whatsapp,memilih fitur wajah pria bermata biru, dan kemudian mengetik pesan segera, niatnya hanya memancing, apa yang tengah di lakukan pria itu di kamar atas.
Sayang, gue bete di rumah. Kita nge-mall yoo...
Pesan Arissa terkirim.
Hanya di baca.
Sekian menit menunggu. Satu pesan pun belum ia terima. Bisikan setan tiba di pikian Arissa, mengira orang ketiga datang dengan membawa pesona wajag mantan , membuat awan bahagia Arissa yang dulu bewarna putih cerah menjadi gelap dan berhujan.
Arissa duduk di atas ranjang, memeluk bantal. Perlahan menutup wajahnya di bantal. Meredamkan suara isak tangisnya.
Putus cinta...sakit juga yah...

KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Arisan (On Going)
HumorNo# 2 Romance 14 Mei 2019 Dilarang Copas Cerita akan di Private acak. Jadi follow dulu... Ini cuma Fiksi , maafkan jika ada kesamaan nama yah !!!! Cerita dewasa ???? Harap bijak membaca. ************ "Lu harus Cariiii duitttt buat n...