Part 17# Rebutan Arissa

24.5K 746 82
                                    

Last Chapter:

Klik...

Bastian menyentuh photo profile Tristan, seketika tangannya mencengkram ponsel Arissa.

"Pria brensek ini...mengapa malah mengincar Arisa lagi" cengkram bastian yang langsung mengenali sosok Tristan tersebut.

********

Bastian tidak menyangka jika ia di pertemukan kembali dengan gadis  yang juga di incar oleh Tristan. Bertemu pagi tadi di restoran saja, sudah membuat Bastian merasa muak, apalagi berbagi wanita. Menjijikan sekali.

Bastian mengetuk mejanya,membuka dompetnya, ia menyentuh Foto yang terselip dalam mika dompet tersebut. Gadis bermata boneka dengan senyum yang memamerkan giginya. Andra.

Tristan pria pilihan Andra, Andra meninggalkannya hanya untuk bersama Tristan, dan semenjak itu Bastian benar-benar kehilangan kontak Andra setelah mendengar hubungan Andra dan Tristan berakhir. Sosok Andra, cinta pertamanya yang belum bisa ia lupakan. Tapi kemana gadis itu, Bastian tidak tau. Sebanyak apapun orang yang ia kerahkan mencari keberadaan Andra, tak pernah ia temukan. Andra benar- benar menghilang atau menjauh dan menghindarnya. Sampai akhirnya Bastian lelah mencarinya. Karena yang ia tau , jika gadis itu menginginkannya pula, pasti gadis itu akan datang kembali datang padanya.

"Andra.." bisik Bastian, namun mencengkram ponsel Arisa, ia sekali lagi jijik berurusan dengan Tristan, pria brensek yang merebut kekasihnya dulu. Lalu bagaimana dengan Arisa, haruskan ia kembali mengalah?

"Eggghh" igau Arisa yang mulai sadar dari pingsanya, Bastian meletakkan ponsel Arissa di atas nakas, kembali meraih kepala Arisaa dan menyandarkan di dada Bastian.

"Kau sudah bangun ..?"tanya Bastian. Arissa membuka matanya perlahan, suara pria yang terdengar lembut di telinganya . Ia menengadahkan kepalanya sedikit ke atas melihat ke pemilik asal suara.

Kenzo Bastian.

Tumben!!!bersikap manis

Arrisa segera beringsut menjauh dan menegakkan punggungnya dan memperbaiki posisi duduknya. Matanya bertemu dengan mata Bastian. Cukup lama saling menatap, sampai lagu Despacito , ring tone Arrisa membuayarkan semua.

Despacito
Quiero respirar tu cuello despacito
Deja que te diga cosas al o?do
Para que te acuerdes si no est?s conmigo
Despacito

Bastian menngulurkan ponsel Arrisa kepada Arrisa, sempat ia lirik nama pemanggil There.

"There ..." sapa Arrisa yang kemudian memunggungi Bastian.

------------------
There : lu dimana aja ...gue nelpon lu berkali kali, kenapa malah lu menghilang begitu aja.. lu keenakannya yah ?
------------------
Arissa : apaaan sih enak -enak... menderita tau (bisik Arrisa takut Bastian mendengarnya).
--------------------
There : masa sih ??kesini gih lu makan bareng!! Bete !! Makan bareng Kenzo berdua di pantai kaya abg labil... sini deh lu ...biar hepy..dinner bareng !!
--------------------
"OKE !!!" Akhir Arissa yang kemudian mengakgiri pembicaraanya. Diliriknya Bastian yang masih bersender di ranjang.

Pamit ngga yah... atau langsung pergi aja

Arrisa sedikit ragu, tapi pamitan juga merupakan hal yang canggung. Emang Bastian sapa? Arrisa pun berdiri, tidak berniat menoleh. Menuju pintu. Bastian hanya bergumam dalam hatinya melihat punggung Arissa yang mendekati pintu.

Gadis ini, tidak ada sopan-sopanya...

Klek..

Arrisa membuka pintu, namun tiba-tiba rak gantungan pakaian yang baru tiba menghalangi jalan keluarnya. Arrisa melirik deretan gaun dan pakaian tersebut, desain yang indah, wah, dan benar-benar seleranya. Ingin rasanya ia mengambil salah satu. Tapi..

Gadis Arisan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang