Part 53 Gue Datang Bulan

17.2K 1K 292
                                    

"Selamat jadi trendtopic no 1"
Satu kalimat meluncur begitu saja ketika pasangan tersebut memasuki mobilnya.

Arissa bangun dari kursinya, ia menjulurkan setengah badannya bertanya pada Thom yang  baru saja menjalankan mobilnya.

"Duduk" tarik Bastian membuat Arissa kembali bersender padanya. Ia terlihat memasang wajah tidak senang.

Arissa melirik Bastian dan mendengus kesal karena Bastian telah menarik peegelangan tangannya. Sebenarnya tidak terlalu sakit, tapi ia memasang wajah sangat menderita di depan pria itu.

Bastian menjadi merasa bersalah melihat mimik derita tersebut.

"Apa sangat sakit?" Bastian bergerak mengambil pergelangan tangan dan mengelusnya.

"Ia rasanya seperti mau di amputasi" rengek Arissa.

Bastian melongo sejenak, terlihat segera memeriksa kebenaran omongan Arisa barusan.

Ternyata....

Tangan gadis itu baik-baik saja.

Amputasi..

Thom hampir tersedak. Ia buru-buru mengambil earphone, mencari lagu dangdut, dan  menaikan volume  setinggi mungkin.

Jika ia terus mendengar kekasih tuannya merengek, bisa saja ia akan mati tertawa dalam hatinya.

"Maaf" Bastian dengan polosnya berkata minta maaf.

Mata animasi Arissa bergerak kesana kemari, seakan pria yang biasa terlihat galak itu kini berubah menjadi pria saleh di depannya.

Iapun berani bersikap manja.

"Kiss dulu biar sembuh. Oke" manja Arissa, memberikan pergelangan tangannya.

Lampu merah..

Thom menghentikan  mobil,   tanpa sengaja melihat kaca spion tengah.

Terlihat dari kaca.

Bastian tengah berkali-kali mengecup pergelangan tangan Arissa. Thom membantin tak percaya, dan ia bahkan merasakan ilusi telah terjadi.

Menggosok matanya. Seakan-akan ingin meminta seseorang memukul wajahnya. Ia merasa dirinya telah bermimpi dinsiang bolong

Ini pasti mimipi? Mimpi...macan kok menjadi kucing..

Tidak berani melihat kembali, Thom pun menjalankan kembali mobil.

Bastian masih  sibuk mengucapkan mantera   pada pergelangan tangan giok putih tersebut.

"Get well soon"

"Get well soon"

"Get well soon"

"Stop! Jangan pakai bahasa inggris lagi deh"

"..." Bastian menaikan alisnya.

"Pakai bahasa Jawa" usul Arissa manja.

"..." Bastian tersedak, seakan gadis ini telah menemukan kelemahannya.

"Kenapa?" Arissa ikut serius melihat mimik pria bermata biru ini. Ia menatap lekat.

" Saya tidak bisa bahasa Jawa..."

Mendengar hal itu. Giliran Arissa yang tertawa sampai perutnya pun ikut sakit.

"Ha...ha..ha..ha..."

Bastian tersenyum, namun hatinya cukup berdebar-debar. Lebih menegangkan daripada biasanya.

Biasanya dirinya mengabaikan apapun. Namun gadis ini bagaikan komedi hidup, membuat dirinya tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Ia bukan hanya saja tertarik, namun kini ia yakin ia telah bahagia.

Gadis Arisan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang