Sakitnya jadi wanita itu ya....
Disaat mereka menyukai seseorang, mereka hanya bisa diam, berharap orang yang disukai nya itu peka.~VR~
💖💖💖
Jantung Hivi serasa berhenti dari detaknya. Ia melihat Lidya dan Alfa dalam satu meja.
Mereka terlihat bahagia dengan tertawa bersama disana.
"Pesanan datang..." Audrew datang membuyarkan lamunan Hivi. Ditangannya ada sebuah nampan yang diatasnya terdapat satu mie ayam, nasi goreng, jus semangka dan orange jus.
"Kenapa, kok bengong?" tanya Audrew.
"Gapapa" jawab Hivi. Sekali lagi menoleh, dan tatapannya dan Alfa bertabrakan. Dan lagi lagi Hivi yang memutusnya terlebih dahulu.
Selera makannya menjadi hilang tiba tiba.
'Hivi bodoh! Lo kenapa sih?! Gitu doang lebay amat. Ketemu cuma sekali masa mau cemburu. Siapa banget lo? Lo merhatiin dia, tapi dia masa bodo. Bego emang lo.' Batin Hivi merutuki dirinya sendiri.
💖💖💖
Alfa berjalan keluar kelas, meninggalkan Vio yang tertidur di kelas.
Perutnya sudah menjerit jerit minta makan.
"Alfa!"
Merasa namanya dipanggil, Alfa menoleh kebelakang dan mendapati seorang cewe yang kalo ga salah Alfa ingat bernama Lidya.
Alfa mengangkat sebelah alisnya.
Lidya langsung menghampiri Alfa.
"Lo mau kekantin ya? Bareng yuk!" ajak Lidya.
Wah, nih cewe ngebet gue banget. Ucap Alfa dalam hati.
"Boleh" angguk Alfa.
Mereka lalu berjalan ke kantin. Di kantin, mereka mengambil tempat yang sangat strategis.
Alfa mulai bercengkerama dengan Lidya, tertawa dan tak jarang Alfa mengacak gemas rambut Lidya.
Merasa keadaan kantin berubah menjadi ramai karna bisikan, Alfa menyapu pandangannya keseluruh kantin.
Tatapannya terhenti saat melihat ada Audrew yang membawakan nampan dan duduk di depan Hivi.
Kok gue jadi gini sih, gue kenapa?
Batin Alfa.Ia kembali menoleh, dan tatapannya bertubrukan pada bila mata Hivi yang abu abu kebiruan. Sangat indah.
Detik kemudian ia mengumpat dalam hati karna Hivi lagi lagi memutus kontak mata itu.
Dalam hatinya, ada rasa ingin menatap mata itu lama lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Don't) go
Novela JuvenilMereka mengira, Tuhan mempertemukan mereka hanya untuk menjalin cinta kemudian berakhir bahagia. Namun takdir tidak berkata demikian. Dengan yang telah digariskan, mereka tidak dipertemukan bukan untuk berkisah sebagaimana yang mereka fikirkan. 99...