66

2.8K 91 0
                                    

Jatuh dan Cinta berada pada paket yang sama. Kamu bahagia karna cinta, namun juga bersedih karna hal yang sama. Namun jika kau terlanjur sakit, jangan mengobatinya dengan lara, namun obatilah dengan cinta. Karna cinta jatuh ada, dan jika jatuh, cinta lah obatnya.

~Happy Valentine~

💖💖💖

Hivi mematut dirinya di depan cermin. Hoodie berwarna baby blue melekat cantik di badannya disertai rok jeans hitam sepaha, membiarkan kakinya yang putih jenjang namun sedikit pemdek. Wajahnya bertabur sedikit bedak serta lip ice yang memoles bibirnya. Penampilannya kian sempurna kala sneakers putih terpasang di kakinya. Namun ada yang sedikit berbeda darinya, rambutnya tidak ia gelung, melainkan ia gerai membuatnya semakin terlihat cantik.

Beberapa jam tadi Alfa mengajaknya untuk keluar dan menghabiskan malam minggu di taman kota yang tengah menggelar acara pelepasan lampion dan festival kembang api dalam rangka merayakan malam Valentine. Dan beberapa menit yang lalu, Clarissa berseru bahwa didepan sedang ada Alfa.

Dengan semangat yang meletup-letup, Hivi sedikit berlari saat menuruni tangga dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya.

Diujung tangga, ada sang Bunda yang menyambutnya dengan senyuman menggoda.

"Cieeeeee yang otw ganti status... peje jangan lupa nih yee....." goda Clarissa dengan jahilnya, lantas membuat sang anak merona.

"Bunda ih, apaan cobak. Eumm... Alfanya mana, bun?"

"Ada tuh didepan, lagi ngobrol sama ayah." Jawab Clarissa yang entah mengapa masih cekikikan. Tangannya menggandeng tangan Hivi dan membawanya menuju ruang tamu.

Dapat Hivi lihat dikursi ruang tamunya duduk sang ayah dan Alfa secara berhadapan. Sesekali dua lelaki beda generasi itu tertawa dalam perbincangan seru keduanya.

Diam-diam Hivi bersyukur bahwa ayahnya bukanlah tipe ayah yang terlalu protective dalam menjaga anak gadis satu-satunya. Namun, juga tetap menjaga siaga sebagai ayah.

"Ehem..." Clarissa berdehem, mengalihkan perhatian kedua lelaki beda umur tersebut.

"Eh, Hivi. Udah siap?" Tanya Fedrick melihat anak gadisnya sudah terlihat cantik.

Hivi menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Seumur hidup belum ada lelaki yang menjemputnya sampai seperti ini. Paling-paling orang itu hanyalah Maxi.

Alfa tampak casual dengan hoodie berwana donker gelap dipadukan celana jeans yang berwarna serupa dengan rok yang Hivi kenakan.

Entah kebetulan atau apa, keduanya menggunakan pakaian yang sama. Apalagi penggabungan warna baby blue dan donker membuat keduanya serasi.

"Yaudah, kami pergi dulu ya om, tante." Pamit Alfa. Ia telah berdiri dari duduknya dan menggenggam tangan Hivi.

"Iya, kalian hati-hati ya." Jawab Fedrick ikut berdiri. Lalu Hivi dan Alfa bergantian menyalami tangan Clarissa dan Fedrick.

Sat dimobil, Alfa dengan senyum menawannya membukakan pintu untuk Hivi, membuat gadis keturunan luar itu tersipu-sipu karenanya. Entah apa yang merasuki Hivi, yang jelas kini ia terlihat seperti remaja yang baru saja kasmaran, kedua pipinya tak henti-hentinya merona.

Melihat itu, Alfa hanya bisa mengulum senyum gemas. Ia duduk dibalik kemudi dan menjalankan mesin mobilnya.

💖💖💖

Beda halnya dengan Amy dan Justin yang merayakan valentine dengan dinner di restoran romantis, atau Cassandra dan Heru yang menghabiskan waktu bersama keluarga, oh, atau ada Meila dan Vio yang merayakan valentine dengan haru di kantor polisi menjenguk sang ayah, Hivi dan Alfa memilih berkumpul dikeramaian taman untuk menggelar acara pelepasan lampion dan festival kembang api.

(Don't) goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang