Terkadang aku bertanya mengapa saat hari dimana aku lahir aku menginginkan ucapan selamat? Padahal aku sendiri tak pernah ingin untuk dilahirkan.
~VR~
💖💖💖
Flashback on.
"Lo gak pulang?" Tanya Vio pada Alfa yang belum beranjak dari kursinya.
Alfa mendongak lalu mengernyit heran, "lha, bukannya tadi lo juga mau balik ya?"
"Oh, tadi ngobrol dulu. Eh malah kebawa suasana." Jawab Vio cengengesan.
Alfa mendengus keras. "Lo duluan aja."
Vio mengangkat sebelah alisnya "kenapa?"
"Kok lo tiba tiba jadi rempong kayak mak mak arisan sih?!" Kata Alfa kesal.
"Dih, nanya doang pak. Kalo gue mak mak, lo bapak nya" kekeh Vio.
"Najis!" Alfa bergidik sendiri. Jujur, Alfa bingung. Vio beneran normal apa beneran belok sih?
"Balik lo sana" usir Alfa.
"Iya iya. Ah bacot amat sih" kata Vio lalu pergi.
Alfa melihat jam tangannya. Pukul 02.30.
Pesta ini sebenarnya udah selesai satu jam lalu. Maklum. Anak SMA. Alfa melihat kepintu. Disana ada Hivi yang telah menukar bajunya dengan piyama pink polos sedang dada dadah ketemen temennya yang mau pulang.
"Alfa?"
Alfa menoleh saat suara wanita paruh baya memanggilnya.
"Iya tante" Alfa tersenyum pada Clarissa yang juga ikut tersenyum dan duduk disamping Alfa.
"Kamu gak pulang?" Tanya Clarissa.
"Bentar lagi tante" jawab Alfa.
Selanjutnya mereka hanyut dalam perbincangan ringan. Selang dua puluh menit mereka berbincang sampai akhirnya Alfa pamit ke toilet.
"Maaf tante, toiletnya dimana ya?" Tanya Alfa.
"Oh, itu disamping tangga" tunjuk Clarissa.
"Yaudah tante, Alfa mau ke toilet dulu ya" Alfa berdiri setelah Clarissa mengangguk mengiyakan.
Saat akan ke toilet, Alfa tak sengaja melihat Hivi yang berjalan berdampingan dengan Maxi menaiki tangga.
Mata Alfa mengikuti kemana Hivi pergi dengan muka menahan kantuk. Di vila ini hanya tinggal beberapa orang lagi memang. Dan itupun yang menginap.
Gadis itu menuju sebuah pintu di ujung lantai dua. Maxi berlalu setelah Hivi masuk kedalam yang Alfa yakini sebagai kamar.
Alfa pun melanjutkan perjalanan ke toilet dengan fikiran yang sedang merakit sebuah rencana.
Alfa menyumbulkan kepalanya di pintu toilet. Celingak celinguk kanan kiri kayak maling.
Keadaan vila sudah sepi, mungkin karena yang lain telah tidur karna lelah. Clarissa pun sudah tidak ada ditempat tadi. Yang menginap disini pun hanya sahabat sahabat Hivi termasuk Maxi dan beberapa orang lainnya yang tidak bisa pulang atau terlanjur lelah.
Alfa memberanikan diri untuk keluar toilet dan tetap memperhatikan sekitar. Dengan langkah pelan, Alfa berjalan tanpa menimbulkan suara kelantai dua. Kakinya melangkah ketempat dimana kamar Hivi berada.
![](https://img.wattpad.com/cover/138150548-288-k489316.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(Don't) go
Teen FictionMereka mengira, Tuhan mempertemukan mereka hanya untuk menjalin cinta kemudian berakhir bahagia. Namun takdir tidak berkata demikian. Dengan yang telah digariskan, mereka tidak dipertemukan bukan untuk berkisah sebagaimana yang mereka fikirkan. 99...