Semua orang pasti pernah merasakan sesak, namun dia bukanlah siapa siapa.
Cukup sadar.💖💖💖
Drrttt.... drrtt....
Dering ponsel Hivi yang sudah berkali kali berbunyi diatas nakas itu membuat sang pemilik mendengus kesal karna acara tidurnya jadi terganggu.
Ia meraba raba nakas disampingnya dengan malas.
Hivi memang sudah tidur seharian kemarin, tapi ia butuh tidur lagi setelah mendapat omelan dari Clarissa dan teman temannya.
Tadi malam saja ia baru bisa tertidur setelah kepalanya diusap usap sayang oleh Fedrick.
Setelah mendapatkan ponselnya, Hivi membaca nama yang tertera disana.
Amy's is calling
Hivi menggeser tombol hijau.
"Hal-"
"Eee busettt baru bangun lo? Hellooo ini udah jam dua siang cuyyy. Gila kebo banget lu nyet"
Noh kan. Belum Hivi berbicara si Amy langsung motong aja."Ya-"
"Udah, ga usah pikirin itu dulu. Sekarang intinya lo siap siap. Kita jemput Setengah jam lagi" Hivi membuang nafas kesal.
"Ih, lo kenapa sih? Nelpon berkali kali, main potong ucapan orang, trus sekarang maksa gue buat ikut lo gak tau kemana. Au ah, gue tidur balik aja" cerca Hivi.
"Eh kampret, Jangan tutup dulu woi! Lo pokoknya harus siap siap sekarang! Kalo Kita kesana lo Masih ngebo, gue pastiin bangun bangun lo udah nyemplung ke got."
Tut.. tut..
Amy sialan, bisa bisa nya dia mengatur Hivi ini itu. Udah Kemaren dia ngomel ngomel gak jelas. Liat aja, Hivi bakal minta gratisan sama dia karna telah membawanya.
Hivi menghempaskan ponselnya diatas kasur. Ia duduk lalu bersandar dikepala ranjang.
Setelah menghembuskan nafas panjang, Hivi bangkit dari kasurnya dan masuk kekamar mandi.
Kalau Boleh jujur, dari kemarin Hivi Belum sempat mandi.
Setelah lima belas menit, Hivi keluar menggunakan baju handuk berwarna pink serta kepala yang dililit handuk.
Dubrakkk........
Hivi terlonjak kaget saat seseorang mendobrak pintu kamarnya. Tapi Hivi rasa pintu itu tidak dikunci.
"Eh monyet kampret dugong katak ayam bangke kalian!" umpat Hivi saat keempat sahabatnya nyelonong masuk Tanpa merasa bersalah.
"Kok di dobrak sih? Kan ga dikunci!" Hivi berdecak sebal.
"Ya kan biasanya lo kunci. Ya udah kita terjang langsung aja." jawab Meila enteng.
"Kata kalian kan setengah jam lagi. Ini baru setengahnya kambing." umpat Hivi lagi lagi.
"Ya gak usah ngegas monyet. Kita dari tadi mah udah siap, yaudah kita samperin lo aja" jawab Amy.
"Ya udah gih ganti baju sana" suruh Cassandra.
"Tauk, lo ga akan pergi kayak gitu kan?" Ledek Lidya membuat yang lain tertawa sedangkan Hivi berjalan kekamar mandi dengan menghentakkan kakinya kesal.
Tak lama kemudian, ia keluar menggunakan celana skinny hitam panjang dipadukan dengan baju cashmere merah maroon.
Bukannya mengikuti teman temannya keluar, Hivi malah duduk di meja rias dan menyisir rambutnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/138150548-288-k489316.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(Don't) go
Teen FictionMereka mengira, Tuhan mempertemukan mereka hanya untuk menjalin cinta kemudian berakhir bahagia. Namun takdir tidak berkata demikian. Dengan yang telah digariskan, mereka tidak dipertemukan bukan untuk berkisah sebagaimana yang mereka fikirkan. 99...