Penyesalan diciptakan untuk menyadarkan manusia agar tidak menyia nyiakan apa yang telah diberikan.
💖💖💖
Jujur, kepala Hivi sangat pusing sekarang. Ia memejamkan matanya erat agar rasa sakitnya menghilang.
Ia menahan itu semua karna sekarang posisinya sedang melakukan upacara.
Rencananya Hivi akan beristirahat kemarin pada hari minggu, tapi karna latihan mendadak, terpaksa ia membatalkan rencana nya itu.
Ia juga sebenarnya salah telah menghiraukan ucpan bunda dan teman temannya yang menyuruhnya untuk beristirahat.
Pasalnya, tiga hari yang lalu Hivi memang sangat sangat disibukkan.
Hari jum'at, Hivi harus mengerjakan permintaan Vela yang meminta Hivi untuk mengerjakan tugasnya sebagai sekertaris jurnalis, siangnya Hivi harus membantu bu Evita yang notabenenya adalah guru yang baru mengajar di sekolahnya belum genap Satu bulan mengajar menggantikan guru seni budaya yang sudah pensun untuk mengerjakan proposalnya.
Sorenya Hivi ada latihan akustik, dan malamnya Hivi harus belajar fisika karna besoknya ada ulangan.
Hari sabtu, Hivi masih sibuk karna sebentar lagi semuanya selesai. Tapi perkiraan Hivi salah.
Hivi kira pada hari minggu ia bisa beristirahat dengan tenang. Tapi nyatanya kak Dio mengumumkan digrup akustik bahwa pada hari minggu mereka ada latihan.
Pas pulangnya tiba tiba datang pesan dari kak Vita-ketua ekskul jurnalis-bahwa sore itu Hivi dan anggota jurnalis yang lainnya harus mengadakan santunan atas sumbangan yang mereka lakukan setiap tahun.
Hivi sampai dirumah pukul Setengah sepuluh, ia belum sempat makan malam karna kelelehan. Ia hanya memakan sebungkus roti.
Dan hari ini, Hivi mengaku sakit kepala pagi ini. Tapi setelah memakan sarapannya, rasa sakit itu sedikit memudar.
Dan sekarang, sakit itu datang lagi. Hivi melupakan satu hal. Ia mempunyai riwayat penyakit anemia yang membuanya tidak boleh kelelahan, apalagi lupa makan. Hivi benar benar lupa.
Pantas saja semua sahabat dan bundanya selalu posesif padanya.
Oke, kepala Hivi benar benar pusing sekarang. Pandangannya memburam. Semua yang ia lihat mendadak menjadi dua bak amoeba.
Kakinya melemas, teman temannya yang sedari tadi hanya bergosip sambil berbisik, tidak terlalu memperhatikan Hivi yang berusaha menahan sakitnya.
Sampai akhirnya Meila yang berdiri dibelakang Hivi sedikit menjerit ketika Hivi ambruk kearahnya.
Meila terhuyung, membuatnya tak dapat menyeimbangi tubuhnya. Tapi untung saja disampingnya ada Alfa, sehingga ia juga menahan tubuh Hivi.
Keadaan kacau seketika saat Hivi tak sadarkan diri.
"Vi, Vi bangun lo kenapa?" Meila menampar pelan pipi Hivi.
"Bawa ke UKS woi!" Teriak Reyhan.
"Fa, angkat elah." dorong Vio melihat Alfa hanya diam memegangi tubuh Hivi ditanah.
Melihat Alfa yang hanya diam, Audrew datang membelah kerumunan dan segera mebopong tubuh Hivi diikuti Meila yang memang seorang anggota PMR.
Alfa tertegun ketika Audrew tiba tiba datang dan merebut Hivi dari tangnnya. Eh, merebut Hivi dari tangannya?
Alfa menggelengkan kepalanya Saat memikirkan hal itu. Ada apa dengannya?
Upacara kembali berlngsung ketika ada dua orang guru yang menenangkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Don't) go
Teen FictionMereka mengira, Tuhan mempertemukan mereka hanya untuk menjalin cinta kemudian berakhir bahagia. Namun takdir tidak berkata demikian. Dengan yang telah digariskan, mereka tidak dipertemukan bukan untuk berkisah sebagaimana yang mereka fikirkan. 99...