29

2.9K 86 0
                                    

Jangan pernah berfikir kalau kamu sendiri. Buka lah matamu, betapa banyak orang yang sayang dan peduli padamu.

💖💖💖

Huuaammmmm

Denga masih menguap nguap, Hivi memasuki perustakaan yang berada di pusat kota itu. Kalo lupa, itu perpustakaan milik keluarga Bella.

"Duuaaarrrr........!!!!!"

"Eh anak ayam turun sembilan!!" Hivi terperanjat dan menatap pelaku dengan tatapan membunuh sedangkan yang ditatap hanya tertawa melihat korbannya meloncat.

"Bang, pernah keselek buku yang udah jatoh kedalam got belom?" Ucap Hivi menahan geram.

"Belom tuh, gimana ya rasanya? Enak gak? Lebih enak mana sama masakan chef Aiko? Emang kamu pernah ngerasain ya dek?"

Hivi mengeram melihat orang didepannya merespon ucapannya seperti anak SD sedang mendapatkan makanan yang belum dikenalnya.

"Kyaa ampun dek ampunnnn......" detik selanjutnya laki laki bertubuh jangkung itu menghindar dari Hivi yang memukulnya menggunakan buku.

Keduanya berlari mengelilingi rak rak buku.

"Vi, ampunn.... Abang udah ga kuat. Damai aja deh ya"

Hivi berhenti mengejar dan menatap lawanya yang sedang nyengir sambil mengacungkan dua jarinya.

"Bang Juna bikin sebel sih! Coba aja bang, sekaliii, sekaliiiiii aja gak ngerjain Hivi. Capek Hivi bang, tiap dateng abang bikin kesel. Hivi kan jadi kesel. Lama lama darah Hivi keluar lewat ubun ubun!" Cerocos Hivi tanpa henti.

"Ucucucucu....... kamu tu gemesin kalo lagi kesel tau gak sihhhh" Juna mencubit kedua pipi Hivi.

"Bangggg....." Hivi menepis tangan Juna.

"Jan ngambek dong, ntar abang traktir makan bubur ayam bang Somad deh" Juna menaik turunkan alisnya sembari merangkul Hivi.

"Serius?" Hivi berninar binar.

Juna mengangguk.

"Boleh nambah kan?"

Juna menganguk.

Sontak Hivi langsung mengangguk antusias dengan senyum yang lebar.

"Tapi bantuin bersiin perpus ya"

Senyum Hivi memudar. Ia langsung melepas rangkulan Juna.

"Modusnya bisa aja. Pertama aja bikin nge-fly sampe langit ketujuh, trus tiba tiba jatohin sampe dasar samudra. Hobi cowok emang itu semua ya?" Hivi kembali menyerocos, tapi ia tetap mengambil kemoceng untuk membersihkan debu yang ada disana.

Juna hanya tertawa sambil geleng geleng Kepala dan menyusul Hivi untuk bersih bersih.

Sekarang emang baru jam delapan, dan perpus buka jam sepuluh.

Arjuna Hillyarn Fandra, biasa dipanggil Juna. Kakak kandung dari Bella Syafira Frandina. Ia memang bergantian untuk mengawas perpustakaan. Walaupun sudah ada staf.

Juna Sekarang berusia dua puluh dua tahun. Berkuliah di universitas ternama diindonesia yang mengambil jurusan arsitektur.

Hivi memang kerap kali pergi ke perpustakaan pusat kota milik orang tua Juna dan Bella.

Minggu pagi, hanya pada saat itu Hivi berkunjung ke perpustakaan. Entah itu karna tugas sekolah, baca Novel ataupun saat dirinya dilanda kegabutan.

Juna memberikan senyum terpaksa pada pengunjung yang melihat aneh padanya. Pasalnya, seorang gadis remaja tengah bersandar dibahu Juna sambil membaca buku dan sesekali menyeka air matanya yang terjatuh.

(Don't) goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang