Kamu itu indah, seperti bintang. Kamu itu ingin ku miliki seperti bintang. Hingga akhirnya aku sadar, bahwa kamu itu susah dicapai seperti bintang.
~HA~
💖💖💖
Malam minggu adalah malam yang indah. Banyak dari mereka yang memiliki pasangan berjalan jalan keluar.Tapi beda dengan gadis yang satu ini.
Ia memilih duduk di jendela kamarnya sambil menikmati indahnya bintang yang bertebaran di langit malam yang indah.
Sesekali Hivi menyeruput mochiato hangatnya nya. Entah kenapa ia sangat menyukai minuman yang satu ini.
Menurut Hivi, bintang itu indah. Bahkan waktu kecil Hivi bermimpi untuk pergi ke angkasa dan mencabut salah satu bintang disana.
Hivi tersenyum mengingat masa lalu nya yang polos.
Hivi menutup matanya dan menghembuskan napas. Menenangkan perasaannya yang akhir akhir ini menjadi sangat aneh.
Ia membuka matanya kembali. Menatap satu bintang yang paling terang. Ia kembali menutup matanya dan menyelusup dalam masa lalu nya.
Flashback on
"Ciii.. cepet, ah kamu mah lama" keluh lelaki itu. Ia membalikkan badannya untuk melihat Hivi sedang berusaha menetralkan deru napas nya.
"Jangan kenceng kenceng dong. Aku capek tau" Hivi berlari kecil menuju anak lelaki itu.
"Cia capek? Sini aku gendong" anak lelaki itu membalikkan badannya dan berjongkok dihadapan Hivi.
"Kamu yakin?" tanya Hivi memastikan.
"Ayok Cia, nanti kemaleman. Kalo kemaleman bisa bisa kita diomelin sama kak Helen" desak pria itu.
Tanpa berfikir, Hivi yang waktu itu hanya berumur dua belas tahun naik keatas punggung pria yang seumuran dengannya itu.
Pria itu berdiri. Memperbaiki posisi Hivi lalu berlari kecil. Berusaha tetap seimbang agar sahabatnya tidak jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Don't) go
Teen FictionMereka mengira, Tuhan mempertemukan mereka hanya untuk menjalin cinta kemudian berakhir bahagia. Namun takdir tidak berkata demikian. Dengan yang telah digariskan, mereka tidak dipertemukan bukan untuk berkisah sebagaimana yang mereka fikirkan. 99...