69

2.5K 94 2
                                    

Cinta dan sahabat adalah dua hal yang pernah aku inginkan. Lalu Tuhan memberinya, walau dengan perjuangan yang berharga. Namun aku terlalu mencintai mereka, sehingga Tuhan kembali mengambilnya.
Atau, Tuhan yang mengambilku?

~H~

💖💖💖

Untuk kesekian kalinya, Alfa membawa motornya ugal-ugalan. Tak tentu arah, tak peduli banyak pengguna jalan yang mengumpatinya, tak peduli ia akan kecelakaan dan terluka nantinya.

Rintik hujan nan deras diacuhkannya, seragamnya yang kuyup tak diindahkannya bahkan buku dan ponselnya yang masih tersusun apik di dalam tas tak dipedulikannya. Ia mengebut tak tentu arah. Hingga akhirnya ia sampai di sebuah danau, danau yang sama ketika ia pernah bernyanyi bersama tambatan hatinya. Alfa turun, membuka helmnya sehingga wajahnya yang basah entah karna air mata atau air hujan serta melorotkan tasnya kebawah.

Kakinya melangkah gontai menuju tepi danau. Saat sampai didepan danau, Alfa berhenti. Ia mendongak, menikmati air hujan yang jatuh membasahi pipinya seraya menutup matanya.

Lagi, hatinya untuk kesekian kali hancur oleh orang yang dicintainya. Tangannya mengepal kuat, menahan rasa sesak yang teramat sangat didadanya. Kenapa takdir terlalu kejam kepadanya? Kenapa ia tak pernah merasakan bagimana tulusnya cinta? Kenapa cintanya selalu harus berakhir sengsara? Meninggalkannya diatas ribuan jarum tajam yang menikam dirinya tanpa ampun. Apakah dirinya dilahirkan tanpa boleh merasakan cinta?

Jika iya, kenapa Tuhan tidak mengambil nyawanya saja? Mengapa Alfa diciptakan hanya untuk terluka? Apakah senista itu hidupnya?

Mengapa?

Alfa hanya ingin bahagia untuk semua perjuangannya. Namun semesta seolah menolaknya, menjungkir balikkan duninya yang berwarna menjadi suram bagai dunia tanpa tumbuhan. Kebahagiannya direnggut secara paksa, meninggalkan hatinya yang hancur berkeping-keping.

Takdir seakan memberinya harapan palsu, menerbangkannya keatas langit lalu menghempasnya ke titik terbawah.

Kini, ia merasa dunianya hancur sehancur-hancurnya. Tubuhnua bergetar, menikmati rasa sakit yang menjalar dari hatinya.

Hivi.

Gadis yang suka menggelung rambutnya itu adalah orang kedua yang bisa membuatnya berdebar tanpa sebab. Namun dirinya mengelak akan rasa yang kembali datang padanya, menolaknya dan mencoba melupakannya. Namun saat ia mencoba untuk melupakannya, ia malah terjebak dengan bayang-bayangnya. Pertemuan mereka yang dapat dibilang sangat picisan ternyata mampu membuat seorang Alfa bergetar.

Lalu perjuangannya dimulai, tanpa sadar banyak hal yang membuat mereka dekat. Hatinya yang pernah hancur oleh masalalunya, kembali terobati dengan kehadirannya. Gadis itu perlahan mengubah semuanya. Bagaimana ia mencoba ikhlas berdamai dengan masa lalunya.

Hingga Alfa sadar dan memutuskan untuk memulai perjuangannya. Bagaimana ia berjuang melawan asa dan semua yang menghalanginya.

Namun perjuangannya sia-sia. Hatinya kembali hancur dengan kenyataan yang menampar telak dirinya. Ia menjambak rambutnya frustasi dengan air mata yang mengalir deras seiring air hujan yang jatuh membasahi tubuhnya.

"AAAAAAARRRGGGGHHHHH!!!!!!!!"

Tidak ada kata yang mampu keluar dari mulutnya, hanya teriakan pilu mengiris hati yang bisa ia keluarkan.

Setelahnya, isak tangis Alfa benar-benar pecah. Ia terjatuh berlutut direrumputan bash dengan tangan yang tidak lepas dari rambutnya. Hatinya terlalu sakit, sehingga isakan yang ia tahan keluar dengan bunyi yang memilukan.

(Don't) goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang