if you believe something good reversed disastrous, then God will make it happen.
💖💖💖
"Sayang jangan turun tangga kenceng-kenceng!" Alfa memekik kuat saat melihat istrinya dengan perut besarnya itu menuruni tangga dengan buru-buru."Nanti masakan aku gosong! Lagian aku udah sampe dapur!" Sahut Hivi yang sudah berada didapur, seperti katanya.
Sebulan belakangan ini Alfa dibuat ketar-ketir sendiri dengan istrinya itu. Ya, istrinya sedang mengandung sekarang dan itu telah masuk masa-masa melahirkan.
Setelah dua tahun menjalani pernikahan, mereka akhirnya dikaruniai anak. Hivi tidak bisa cepat-cepat mengandung karna anemia yang dideritanya. Sebenarnya enam bulan setelah pernikahan, Hivi mengandung seorang bayi. Namun naas karna itu anemia yang diderita Hivi kambuh membuat keadaannya menurun dan si jabang tidak bisa bertahan lebih lama hingga gugur diusia empat bulan.
Tentu keduanya bersedih, sangat malah. Namun mereka tidak mau terlalu larut dalam kesedihan dan berusaha lebih baik lagi.
Hivi rajin mengontrol keadaannya dirumah sakit bersama Alfa serta Alfa yang menjaga pola makan, tidur dan olahraga istrinya sehingga anemia yang diderita Hivi perlahan mengecil. Namun masih akan kambuh jika Hivi bekerja berlebihan.
Alfa yang baru pulang dari rumah sakit hanya bisa menghela nafasnya dan berjalan gontai masuk kerumah. Jika sebelumnya ia akan pulang ketika jarum jam keangka empat, kali ini Alfa mempercepat kepulangannya. Tentu demi istri tercinta. Ia takut terjadi sesuatu dengan wanitanya itu saat ia tak ada dirumah.
Selama Hivi mengandung, Alfa benar-benar dibuat kewalahan. Wanita itu selalu meminta yang aneh-aneh. Pernah dulu, ia memintanya untuk memakan makanan pedas paling pedas direstoran serba pedas. Alfa kira Hivi memintanya untuk dirinya sendiri, tentu Alfa menolak keras. Namun Hivi bilang ia hanya ingin mencium baunya dan melihat Alfa memakannya. Mau tak mau Alfa memakan makanan itu hingga ia tidak masuk kerja karna diare selama dua hari.
Juga hal anehnya, seperti mengganti popok Leon, bayi kedua Meila dan Vio, atau menyuruhnya untuk mendandani Agam, anak pertama Amy.
Omong-omong, Amy dan Hivi sama-sama tengah mengandung. Mitha melahirkan seorang anak laki-laki tampan sebulan yang lalu sedangkan dua bulan sebelumnya Meila melahirkan Leon. Meila mempunyai anak perempuan yang telah berumur satu tahun dan Amy mempunyai dua anak laki-laki. Satu berumur dua tahun, satu lagi berumur satu tahun. Tidak ada yang tau seberapa kuatnya wanita satu itu. Dalam mengasuh anak maksudnya.
Namun ada satu hal aneh lagi, selama Hivi hamil ia seperti mempunyai dua kepribadian. Seperti saat Hivi mengusirnya dari kamarnya karna mual akan bau tubuhnya, Alfa tidur diruang tamu hingga keesokam harinya masuk angin. Hivi dengan senang hati mengurut punggungnya dan berkata, "makanya kalau diluar itu berangin, jangan keluar."
Tentu Alfa heran, bukannya Hivi sendiri yang memintanya? Namun Alfa tak ambil pusing.
Sebulan sebelum kandungan Hivi tepat sembilan bulan, semua kebiasannya mengidam tiba-tiba hilang. Saat akan menghembuskan nafas lega, Alfa menahannya kembali. Ketar-ketir karna istrinya itu tiba-tiba menjadi gesit seakan beban diperutnya hanyalah hal sepele.
Contohnya menuruni tangga tadi.
Dan Alfa hanya bisa memijat pening pangkal hidungnya dengan bersandar diso, berharap semua penderitaannya cepat berakhir.
Kringggg..... kringggg......
Telepon rumah berdenting nyaring, baru saja ia akan berdiri mengambilnya, Hivi sudah lebih dulu disana dan mengangkatnya. Alfa hanya bisa terperangah melihat Hivi melesat secepat itu dari dapur menuju kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Don't) go
Teen FictionMereka mengira, Tuhan mempertemukan mereka hanya untuk menjalin cinta kemudian berakhir bahagia. Namun takdir tidak berkata demikian. Dengan yang telah digariskan, mereka tidak dipertemukan bukan untuk berkisah sebagaimana yang mereka fikirkan. 99...