Tuhan punya cara tak terduga mempertemukan kita, juga memberikan kejutan istimewa diakhir cerita berupa keluarga yang bahagia.
💖💖💖
6 tahun kemudian...
"MAMAAAAAAAA HUAAAAAAAAAA!!!" Teriakan melengking anak perempuan berusia 6 tahun itu menggema diseluruh sudut rumah. Beberapa yang ada disana bahkan menutup kuping mereka yang berdengung.
Terlihat dari arah tangga seorang gadis kecil tengah berlari menuruni tangga sambil menangis.
"MAMAAAAAAA!!!!!! ZAX NALO LULU DIATAS LEMALI MAAAAA HUAAAA!!!!" Kembali gadis kecil itu berteriak mengeluarkan suara yang luar biasa wah nya.
"Vah! Jangan lari nanti kamu-"
"MAMAAAAA-KYAAAAAA!!!!"
Belum sempat sang mama menyelesaikan perkataannya, gadis kecil itu tersandung kakinya sendiri. Tubuhnya melayang, bersiap jatuh menyentuh tanah. Ia memekik kuat sambil menutup matanya, telinganya mendengar banyak orang menyerukan namanya.
Hap!
Gadis kecil itu merasakan sepasang tangan menangkap tubuh mungilnya, menyelamatkannya agar tidak membentur lantai.
Cepat-cepat ia membuka mata, hendak melihat siapa pahlawannya.
"KAK RAFAAA!!!!!"
"Ugh, dek. Jangan teriak, kuping kakak dengung nih." Ucap sebuah suara khas anak laki-laki.
"Hiks... Zax kak..." gadis itu mulai mengadu. Matanya berkaca-kaca dengan bibir melengkung kebawah. "Zax nalo Lulu diatas lemali. Kan kacian, Vala nda bisa nambilnaa.. hiks.."
Lelaki yang dipanggil kak Rafa itu memeluk sambil masih menggendong adik sepupu terasayangnya dengan kepala yang disembunyikan diceruk lehernya.
"Cup cup cup sayangnya kakak... jangan nangis lagi...."
"Astaga Vahra!" Hivi berlari menghampiri keduanya. "Huft... untung ada kamu, Raf. Mommy ama daddy kamu mana?"
"Ada kok mam, di-"
"Hello semuaa!!" Belum sempat Rafa menyelesaikan perkataannya, sebuah suara menyahut lantang dipintu.
Disana terlihat Arka dan Stephanie serta Dafa, kembaran dari Raka. Mereka disambut hangat oleh lima pasangan disana.
Stephanie bergabung bersama para wanita lainnya didapur untuk memasak makan malam, sementara Arka dan Dafa bergabung bersama para ayah yang tengah mengasuh anak-anak mereka.
"Vahra, Rafa, kalian gabung sama yang lain aja ya disana." Suruh Hivi dengan lembut yang dijawab anggukan oleh keduanya.
"Iya, ma. Tapi Zax jangan diajak ya. Dia jahat! Kak Raf nanti tolong selamatin lulu ya." Vara menatap Rafa dengan mata yang berkaca-kaca. Tentu Rafa yang lebih tua empat tahun darinya itu tidak bisa menjawab tidak.
"Huh! Gitu aja ngadu! Dasar cengeng!" Terdengar suara meledek dari atas yang membuat ketiga orang itu menoleh.
"Bialin! Wekkss..." Vahra membalas dengan menjulurkan lidahnya. Hivi langsung kembali kedapur dan Rafa langsung membawa Vahra menjauh dari sana seperti kata Hivi.
![](https://img.wattpad.com/cover/138150548-288-k489316.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(Don't) go
Teen FictionMereka mengira, Tuhan mempertemukan mereka hanya untuk menjalin cinta kemudian berakhir bahagia. Namun takdir tidak berkata demikian. Dengan yang telah digariskan, mereka tidak dipertemukan bukan untuk berkisah sebagaimana yang mereka fikirkan. 99...