35

2.8K 77 0
                                    

Tak peduli jika pertemuan pertama kita tak seperti Cinderella dan pangerannya, tak peduli kisah kita tak seindah kisah Romeo dan Juliet. Yang terpenting kita bisa bersama dan saling mencintai seperti akhir kisa beauty and the beast.

~MV~

💖💖💖

"VIOOOO INI RUMAH LO BUKAN SIHHHHH....????????"

Vio yang tadinya tengah melakukan ritual push rank-nya bersama mobile legend tercinta harus kalang kabut karna ponselnya hampir jatuh dari balkon mendengar teriakan membahana itu. Vio juga mengumpat karna game nya kalah dalam sekejap.

Sementara gadis yang berteriak hanya memandangi ponsel dan rumah yang ada dihadapannya bergantian.

"Bener kok ini rumahnya, kok kaga ada yang nyaut?" Meila menggaruk pelipisnya bingung.

"WOI! INI RUMAH APA KUBURAN SIH?! SEPI AMAT WO-" Meila berhenti berteriak setelah sebuah apel mendarat dimulutnya menghentikan teriakannya.

"Berisik woi!! Rumah orang ini! Jangan maen teriak teriak, sopan sikit woi. Dasar cewe bar bar" sambar Vio yang berdiri didepan pintu.

Meila menyingkirkan apel yang menyumbat mulutnya "Elo sih, udah gue chat tapi ga dibales! Diketok dibunyiin belnya juga kaga nyaut!! Makanya gue teriak ogeb!" Meila tak mau kalah.

"Ya ga pake teriak sableg, gue kalah main ML gegara lu"

"Trus gimana lagi? Gue dobrak gitu? Hellooo.... lu kira gue mau apa buat tulang gue remuk cuma buat masuk rumah lu?!"

"WOI!!! BERISIK!!!"

Mendengar tetangga Alfa yang berteriak, mereka langsung tutup mulut.

Tanpa rasa bersalah, Meila masuk kedalam rumah Vio sembari memakan apel yang menyumbat mulutnya tadi.

Ia merebahkan dirinya di sofa panjang dengan santainya. Vio cengo sendiri. Apa apaan ini? Yang punya rumah siapa yang sok berkuasa siapa.

"Enak banget lo main masuk aja" Vio menghampiri Meila setelah sebelumnya menutup pintu.

"Enak kok" Meila manggut manggut membuat Vio pusing sendiri. Ia memilih memainkan kembali permainannya di sofa single.

Hening selama beberapa saat. Detik kemudian terdengar decakan jengah dari mulut Meila.

"Lo ga ada periketamuan emang ya. Orang ada tamu tapi ga disediain apa apa. Gue aus nih"

"Dih, siapa yang mau ngelayanin tamu kek lo" balas Vio tanpa mengaligkan fokus pada ponselnya.

Meila memutar bola mata malas. Ia berdiri dan memilih untuk mengambil air sendiri.
Toh, tidak ada orang selain mereka berdua. Meila ingat kalau Vio sebelumnya bilang bahwa dirumahnya tidak ada siapa siapa membuat mereka singgah disana untuk mengerjakan tugas kelompok mereka.

Tak lama kemudian Meila kembali dengan tangan kanan memegang gelas berisi jus yang didapatnya di kulkas serta tangan kirinya yang mengapit setoples macaroni.

Setelah nyaman dengan posisi duduknya, Meila memakan macaroni seraya menggulir layar ponselnya.

Ting tong~

Bel berbunyi membuat kepala Meila dan Vio menoleh kearah pintu. Detik kemudian Meila kembali ke aktivitasnya dan Vio yang berdiri membuka pintu dengan ogah ogahan.

Pintu dibuka menampilkan Aldi dengan muka datarnya dan Vela dengan muka ditekuknya.

"Lama" Vio berucap datar.

(Don't) goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang