Suatu saat..
Lo bakal nemuin apa yang seharusnya lo temuin.
Dia yang sayang sama lo tulus, ngerti keadaan lo apapun yang terjadi, ngelindungin lo dari orang orang yang mau nyakitin lo dan bilang "sini pegang tangan gue, biar lo ga jatuh lagi"-VR-
💖💖💖
Happy reading...
Hivi berjalan gontai menuju kelasnya yang terletak di lantai tiga. Tapi tak membuat aura cantiknya hilang. Buktinya banyak kakak kelas ganjen yang menatapnya kagum bahkan nembak Hivi dengan bilang "dek, sini pacaran ama kakak yuk" tapi Hivi tak memperdulikannya.
Teman temannya tak tanggung tanggung membawanya jalan seharian kemarin.
Tidur Hivi pun tak nyennyak tadi malam. Dia terus memikirkan keadaan Amy. Ditambah AC kamarnya mati di tengah malam membuatnya harus pindah ke kamar tamu.
Sesampainya Hivi dikelasnya yang masih sepi, ia langsung mendudukkan dirinya, memasang earphone dan menjatuhkan kepalanya di atas meja dengan tangan yang menjadi bantalnya.
Tidur bentar ah, lagipun yang lain belom pada dateng. Batinnya.
Menutup matanya dan tertidur.Lima belas menit berlalu, Hivi membuka matanya samar. Pandangan nya sedikit kabur. Posisi kepalanya terarah keluar kelas.
Hivi mengerjapkan matanya berulang ulang agar pandangan nya normal, karna barusan ia melihat pria yang menghampirinya dan Amy tadi malam sedang berdiri di depan pintu kelasnya dan memandangi Hivi dengan senyuman.
Hivi bangkit, setelah matanya kembali normal, ia tak melihat ada pria itu disana.
"Lo kenapa?" tanya Lidya yang entah sejak kapan sudah duduk di samping Hivi-karna pada hakikatnya Lidya adalah teman duduk Hivi, mereka duduk paling depan-
Hivi menoleh mendapati Lidya yang menatapnya heran.
Hivi juga menoleh kebelakang mendapati yang lainnya sedang asyik bermain ponsel.
"Woi! Ngigau lu" pekik Lidya.
"Gapapa" jawab Hivi yang kembali duduk. Mungkin tadi cuma mimpi. Batinnya.
💖💖💖
"Tumben telat lo" cibir seorang cowo kepada temannya yang beru saja duduk disampingnya.
Yang ditanya malah duduk sambil senyam senyum ga jelas.
"Woi, lu dengerin gue sih!!!" cowo itu berteriak karena merasa kesal karna telah di cuekin.
"Ah elah Yo, ga usah pake tereak juga kali gua ga budek kale" pria yang diteriaki itu menggosok gosok telinganya yang berdengung.
"Ga budek lu bilang? Dari tadi gue ngomong sama lo Alfa tapi lo ngacangin gue dan lo bilang lo ga budek?" pria itu berusaha sabar menghadapi tingkah sahabatnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Don't) go
Teen FictionMereka mengira, Tuhan mempertemukan mereka hanya untuk menjalin cinta kemudian berakhir bahagia. Namun takdir tidak berkata demikian. Dengan yang telah digariskan, mereka tidak dipertemukan bukan untuk berkisah sebagaimana yang mereka fikirkan. 99...