3.Letta

2.2K 187 15
                                    

Revisi: 28 februari 2019

Langkah awal yang menuntunku kepada dirimu dan kehidupanmu yang gila
~Letta

*****

Matahari baru saja menyingsing dari ufuk timur menandakan hari yang baru sudah dimulai, ketika orang-orang baru saja akan bersiap-siap untuk memulai aktivitasnya, tampak seorang gadis tengah mengayuh sepeda bututnya dengan semangat, keranjang sepeda penuh dengan koran-koran yang siap di antar kepada pemiliknya.

Gadis itu bernama Arletta edward, gadis mungil berkaca mata itu selalu menebar senyuman manisnya kepada siapa saja yang di temuinya di jalan, memang orang-orang di sekitar perumahan elit itu cukup mengenal Letta.

"Pagi bibi Marry" sapanya kepada seorang wanita tua yang selalu memasang wajah sangar yang tanpa senyuman tersebut.

Wanita tua itu hanya melengos dan mengambil koran yang di sodorkan oleh Letta secara kasar kemudian berlalu masuk kedalam rumah mewah miliknya.

"Dasar wanita tua pemarah" gerutu Letta. Kemudian ia melanjutkan mengayuh sepedanya, ia harus bergegas menyelesaikan tugasnya mengantar koran karena masih banyak pekerjaan yang menunggunya hari ini.

Letta adalah seorang yatim piatu, dia dititipkan di sebuah panti asuhan di pinggir kota sejak usia 12 tahun, dia tidak begitu mengingat keluarganya, karena yang ia ingat dia di titipkan oleh tetangga seorang wanita tua yang telah merawatnya.

setelah wanita tua yang di panggilnya nenek tersebut meninggal karena penyakit jantung, wanita tua itu juga menemukan Letta di depan pintu rumahnya dalam keadaan kedinginan dan kelaparan, kira-kira Letta pada saat itu berusia lima tahun.

Sungguh miris nasibnya, tetapi Letta tidak pernah menyesali takdirnya dan menjalani hari-harinya sebaik mungkin. Ia tidak ingin mengecewakan neneknya yang pasti sedang mengawasinya dari atas sana, sang nenek selalu berpesan agar Letta menjadi gadis yang kuat dan tegar.

Setelah selesai dengan tugasnya mengantar koran, ia bergegas restoran pizza yang cukup terkenal di kota ini.

Letta menaruh tas dan jaketnya pada loker, kemudian mengganti baju kaos putih yang dikenakannya dengan kaos seragam restoran tersebut.

"Pagi Caitlyn" sapa Letta kepada seorang gadis yang memakai baju yang sama dengan dirinya.

"Pagi Letta, my honey" seru gadis itu dengan riang dan tentu saja hanya di tunjukkan di hadapan Letta dan kedua sahabatnya, sementara ketika pada orang asing gadis itu akan bersikap ketus.

Caitlyn dan letta pertama kali bertemu pada saat di panti asuhan, ia dan Caitlyn akhirnya berteman baik hingga saat ini, mereka berdua memutuskan keluar dari panti asuhan pada saat usia Letta tujuh belas dan Caitlyn lima belas tahun, dan kemudian keduanya memulai kehidupan baru di kota besar ini.

Pada awalnya mereka terluntang-lantung di jalanan tanpa arah dan tujuan, hingga mereka bertemu pasangan tua yang begitu baik hati, memberi mereka tumpangan sementara dan mempekerjakan mereka di toko buku tua milik sang suami dan cafe kecil milik istrinya.

Ah, mengingat toko buku, Letta jadi ingat dengan pemuda berjaket biru yang ia jumpai di sana beberapa minggu yang lalu. Pada saat Letta kembali ke toko buku itu untuk mengambil barang-barangnya yang tertinggal, si kakek memberikan sebuah alamat dan berkata jika pemuda itu beberapa kali mencari Letta untuk menanyakan buku miliknya.

Sepertinya pemuda tersebut sangat menyukai buku itu sampai mencarinya beberapa kali. Letta tahu pasti pemuda itu bukan lah penghuni kawasan di sekitar toko buku, karena Letta mengenal dengan baik para warga sekitar, selain itu dari penampilannya juga, semua orang sudah dapat menebak jika pemuda itu adalah seseorang yang 'ber-uang'.

why don't we? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang