50

773 84 37
                                    

Jonah menatap jam tangannya dengan gusar, waktu sudah menunjukkan pukul 20:00 dan lima menit lagi konser mereka akan di mulai.

Sementara Daniel belum juga menampakkan batang hidungnya sejak permainan yang berujung keributan mereka tadi.

Bahkan saat cek sound pun pemuda tersebut tidak menampakkan batang hidungnya. Ponselnya juga tidak dapat di hubungi.

"Bagaimana?" tanya Jonah menatap Jack yang hanya dapat menggelengkan kepalanya dengan ponsel yang masih menempel di daun telingannya.

"Kemana anak itu" geram Jonah.

"Why don't we!"

"Why don't we!"

"Why don't we!"

Sorakkan dari para penonton diluar sana menambah riuh suasana.

Ke empat pemuda dan para gadis itu tampak gusar mendengar sorakkan tersebut berbeda dengan Darren yang tenang-tenang saja.

"Sepertinya kita harus melanjutkannya tanpa Niel" putus Jonah.

Corbyn menundukkan kepalanya. Seandainya dia tidak memancing keributan tadi maka tidak akan jadi sekacau ini.

"Maaf" tutur Corbyn sembari menundukkan kepalanya.

Jonah merangkul Corbyn memberikan semangat begitu juga dengan Jack dan Zach yang menepuk dada Corbyn sembari tersenyum lebar.

Mereka berempat naik keatas panggung di sambut dengan teriakan histeris dari para penonton.

Rencananya mereka akan mengambil setiap part Daniel secara bergantian atau meminta penonton untuk menyanyikannya. Entah alasan apa yang akan mereka gunakan mengenai ketidak sertaan Daniel malam ini.

Mungkinkah ini akhir dari perjalanan band mereka?

Lagu pertama yang akan mereka bawakan malam ini adalah air of the night.

Corbyn sedang menyanyikan part miliknya dan setelah ini adalah part Daniel.

Jack sudah mengangkat mic-nya bersiap mengambil part milik Daniel.

Tetapi sebuah suara mengejutkan mereka semua. Dari balik panggung tampak Daniel yang sedang bernyanyi sembari menaiki panggung.

Hingga pemuda itu berdiri pada posisinya mata ke empat pemuda itu tidak pernah terlepas dari Daniel.

Jonah dengan cepat mengembalikan kesadarannya dari rasa terkejut dan mulai menyanyikan part-nya.

Malam ini konser mereka berjalan dengan lancar. Setelah berjam-jam menghibur penonton dan bernyanyi akhirnya mereka mengakhiri konser malam ini dengan sukses.

Seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.

Mereka semua turun dari panggung dengan bermandikan keringat.

Para asisten menghampiri mereka dan memberikan handuk kecil dan sebotol air kepada artisnya.

Jonah mengalihkan tatapannya kearah Daniel yang menghiraukan Jocellin yang menyodorkan sebotol air kepadanya dan memilih untuk melangkah menjauh.

Jonah mencegat lengan Daniel begitu pemuda itu hendak melewatinya.

"Kita perlu bicara" Daniel menatap datar ke arah Jonah dan kemudian menyentakkan tangannya dengan kasar.

Jonah menggeram dan kemudian mencengkram bahu Daniel. "Ada apa denganmu? Kenapa kau jadi aneh hah!" Daniel menyeringai.

"Aku aneh? Mungkin hanya perasaanmu saja" tutur Daniel masih dengan seringaiannya.

why don't we? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang