47

799 71 28
                                    

Pagi menjelang siang, matahari sudah meninggalkan peraduannya sejak beberapa jam yang lalu. Sinar hangat-nya menyapa setiap makhluk hidup di bumi yang sedang melakukan aktivitasnya.

Tampak kegaduhan terjadi di sebuah pondok kecil yang terletak di tepi danau bomoseen.

Mereka semua bangun tepat pukul 10 pagi setelah semalam mereka semua baru tertidur pada pukul dua pagi.

Para gadis sibuk menjaga Jocellin yang demam tinggi setelah pulang dalam keadaan tidak sadarkan diri di dalam gendongan Daniel.

Sementara para lelaki terjaga sepanjang malam khawatir jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan kembali dan baru terlelap pada pukul 4 pagi.

Seratang mereka semua sedang sibuk berkemas dan mandi. Ah, untuk masalah mandi sepertinya itu akan menjadi persoalan yang panjang.

Dengan sebelas orang dan dua buah kamar mandi hal itu membuat mereka berebut untuk siapa yang madi terlebih dahulu.

"Berapa lama lagi Zachry dean herron!!" Corbyn menggedor-gedor pintu kamar mandi yang berada di dekat tangga dengan tidak sabaran.

Sementara yang lain hanya duduk di sofa memperhatikan Corbyn yang menggedor-gedor pintu kamar mandi.

"Demi Tuhan, aku sudah tidak tahan!" suara Corbyn tertahan sembari memegangi perutnya yang melilit.

Darren menahan tawanya melihat hal tersebut.
Sementara Jonah hanya dapat mdnggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Corbyn.

"Kau berisik sekali Corbyn!" seru Jack melempar bantal leher yang sedari tadi menjadi alas kepalanya.

Corbyn mendelik kesal. "Kau tidak tau rasa sakit yang kualami saat ini" ucap pemuda blonde tersebut.

Dan kembali menggedor pintu kamar mandi. "Apa yang di lakukan bocah itu di dalam sana?!" gerutu Corbyn.

"Kenapa kau harus menunggunya? Diluar sana sangat banyak air" Daniel menunjuk kearah danau yang terletak di bagian belakang pondok.

"Oh, terimakasih atas sarannya Niel, sangat membantu" ucap Corbyn sakartis msngundang gelak tawa Daniel.

Darren menatap Daniel yang sedang tertawa lepas seakan-akan tidak memiliki beban di dalam hidupnya.

Daniel menoleh ketika merasa di perhatikan. Ia menaikkan sebelah alisnya membuat raut wajah bertanya.

Darren menggelengkan kepalanya masih dengan menatap Daniel dan jangan lupakan senyuman manisnya yang mampu membuat siapa saja yang melihat mereka saat inu akan menjadi salah paham.

Daniel bergidik ngeri dan kembali memperhatikan Corbyn yang sedang menarik zach kuar dari dalam kamar mandi.

"What the heck dude!" seru Zach di depan pintu kamar mandi.

"Ada apa dengan si blonde itu?" tanya Zach dengan wajah tanpa dosanya, ia mengusap-usap rambutnya yang masih basah menggunakan handuk kecil.

Jack menghela napas dan kembali memjamkan matanya malas menghadapi Zach dan kebodohannya.

Darren mengedikkan bahunya dan Jonah berpura-pura sibuk dengan ponselnya.

Zach menghempaskan tubuhnya di samping Daniel dan kemudian membaringkan dirinya di atas paha Daniel.

" kau berat bodoh!" Daniel berusaha menyingkirkan kepala Zach dari pangkuannya.

"Sebentar saja Niel, aku lelah" rengek Zach sembari memejamkan matanya.

"Selagi Jack sakit maka kau yang akan menjadi mommy penggantiku" tutur Zach.

Daniel mendengus. "Jack tolong kondisikan anakmu ini!" seru Daniel.

why don't we? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang