10. sakit

1.3K 140 27
                                    

Revisi : 6 maret 2019

*****

Apakah boleh jika aku berharap untuk sakit setiap hari?
~Jonah

Terdengar suara batuk dari salah satu kamar yang berada di rumah besar tersebut di susul dengan suara gaduh lainnya yang berasal dari dapur.

"Apa yang mereka lakukan?" gumamnya begitu mendengar suara piring pecah dan beberapa suara gaduh lainnya.

Ia mencoba bangkit namun rasa sakit kembali mendera kepalanya yang membuatnya mengerang dan kembali menjatuhkan kepalanya keatas bantal.

"Shit ...!" makinya sambil memukul-mukul kepalanya yang terasa sakit. "Lemah sekali kau Jonah, baru terkena hujan sedikit saja langsung sakit" makinya kepada diri sendiri.

Akhirnya ia memutuskan memejamkan mata dan menaruh lengannya diatas kedua matanya.
Hingga akhirnya tidurnya kembali terganggu, akibat suara berisik dari beberapa kaki yang melangkah dengan tergesa-gesa diikuti dengan terbukannya pintu kamarnya dengan kasar.

"What the?" Jonah terperanjat kaget ketika melihat tiga orang yang menuju kearahnya dengan tergesa dan saling berlomba menyodorkan sebuah mangkuk padanya.

"Coba ini, ku jamin kau akan cepat sembuh" seru Zach sambil menyodorkan semangkuk bubur buatannya.

"Jangan! Kau makan ini saja, jika kau makan masakan mereka aku jamin kau akan ... " Daniel membuat gerakan melintang di lehernya dengan ekspresi semenyeramkan mungkin.

"Apa-apaan kau ini" protes Jack tidak terima. Dia menyodorkan sepiring nasi goreng kehadapan Jonah. "Lebih baik kau makan ini saja, ku jamin rasanya pasti enak" bujuk Jack dan mengedip-ngedipkan kedua matanya dengan lucu.

"Kau gila? Dia sedang sakit, kau malah memberinya makanan keras seperti itu" protes Zach dengan masih menyodorkan semangkuk bubur buatannya.

Jonah yang bingung melihat kelakuan ketiganya, semakin bingung ketika melihat ketiga makanan yang di sodorkan oleh kepadanya. "Oke, oke, satu persatu guys" ucapnya berusaha melerai perdebatan ketiga orang sahabatnya tersebut.

Ia memijat pangkal hidungnya dengan frustasi, kepalanya semakin berdenyut ketika mendengar perdebatan ketiganya, rasanya kepala Jonah hampir pecah.

"Baiklah aku akan mencoba ketiganya, puas?" putus Jonah, ia meraih ketiga makanan tersebut dan meletakkannya di atas pangkuannya.

Zach, Jack dan Daniel akhirnya berhenti berdebat dan menatap Jonah yang mulai menyendokkan makanannya kedalam mulutnya.

Pertama dia mencicipi bubur buata Zach yang tampak berantakkan, sepertinya pemuda itu memasukkannya dengan asal kedalam mangkuk, kedua alis tebal Jonah melengkung merasakan bubur Zach, selain terlalu encer bubur ini juga tidak ada rasa sama sekali, seperti nasi yang direndam oleh air saja.

"Bagaimana?" tanya Zach dengan kedua mata yang membulat dengan antusias. Jonah memaksakan sebuah senyuman, dia tidak tega mengatakan yang sebenarnya begitu melihat kedua mata bulat tersebut.

"Coba buatanku" potong Jack dan menyodorkan nasi goreng buatannya.
Jonah memasukkan sesendok dan kemudian dia terbatuk-batuk, Daniel segera menyerahkan segelas air putih kepada Jonah yang langsung di tenggak habis oleh pemuda tersebut.

"Berapa sendok kau masukkan kedalam nasi goreng ini?" tanya Jonah.

"Apanya?" Jack menyeringit bingung. Kemudian dia menjentikkan jarinya seakan mengerti. "Aku memasukkan 5 sendok bubuk cabe, seperti biasanya" jawabnya tanpa dosa.

"Kau gila? Dia sedang sakit" omel Daniel. "Lebih baik kau makan buatanku saja" ujarnya dan menyodorkan mangkuk bergambar teddybear kearah Jonah.

"Apa ini?" Jonah menaikkan sebelah alisnya melihat makanan itu. Daniel membuat semangkuk penuh oat meal yang sudah sangat mengembang bahkan sudah hancur dengan banyak potongan pisang.

why don't we? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang