Keheningan mengisi lorong berwarna putih tersebut, bau obat-obatan menguar memenuhi indra penciuman siapapun yang berada di dalam bangunan tersebut.
Tampak seorang gadis yang sedang menangis tersedu-sedu di dalam dekapan sahabat pirangnya.
"Kenapa dokter itu lama sekali keluarnya Cait?" tanya Letta dengan suara paraunya kepada Caitlyn yang masih setia memeluknya sejak dua jam yang lalu.
Caitlyn menggelengkan kepalanya lemah dan kemudian mengusap kepala Letta yang kembali tersedu.
Sementara itu tampak Hanna yang sedang mengusap-usap bahu Corbyn yang tampak berdiri mematung di depan ruangan icu.
"Kuatkan dirimu beb" Hanna memeluk pinggang Corbyn dari samping yang di balas Corbyn dengan melingkarkan lengannya di bahu Hanna saling menguatkan.
Sementara itu Zach dan Jack berjalan mondar mandir di depan pintu icu.
"Bisakah kalian diam? Kalian membuat kepalaku tambah pusing!" hardik Darren yang sedang berdiri di sebelah Jessie yang duduk di sebelah kanan Letta.
Sedangkan Jocellin tidak tampak di sana, Ia menghilang bersama dengan perginya Daniel.
"Bagaimana aku bisa tenang di saat sahabatku sedang berjuang di dalam sana" Jack mencengkram kerah kemeja Darren.
Zach menahan tubuh Jack. "Tenangkan dirimu Jack, ini rumah sakit sebaiknya kita tidak membuat keributan di sini" ujar Zach.
Jack menghela napas kasar dan kemudian duduk di sebelah Jessie, ia mengurut pangkal hidungnya dan memejamkan matanya.
"Bagaimana ini semua bisa terjadi? Rasanya kemarin semuanya masih baik-baik saja" keluh Jack masih setia memijit pangkal hidungnya.
Kepalanya rasanya akan pecah saat ini, semuanya begitu tiba-tiba dan tidak dapat di terima oleh nalarnya.
"Apalagi yang aku tidak ketahui tentang kehidupan kalian?" tanya Jack masih dengan matanya yang terpejam.
Corbyn menatap Jack dan kemudian Zach. Mereka berdua adalah korban keegoisannya.
Seandainya sejak awal dia tidak memiliki ide gila dengan membentuk band ini mungkin mereka tidak akan ada di dalam situasi yang rumit ini.
Corbyn menatap Hanna yang di balas anggukan oleh gadis bermanik hijau tersebut.
Corbyn beranjak menuju Zach dan Jack. "Aku akan menceritakan semuanya kepada kalian"
Flashback on
Corbyn menatap mansion yang berdiri angkuh di hadapannya ddngan tatapan yang sulit diartikan.
Atau lebih tepatnya tatapannya terfokus kepada seorang remaja yang sedang berlatih bela diri di halaman luas kediaman leandrov.
Tampak remaja itu telah kelelahan dan babak belur tetapi para penjaga berbadan besar itu tidak juga berhenti menyerang dirinya.
Tidak jauh dari mereka berdiri seorang pria paruh baya yang bersedekap angkuh, ia hanya memperhatikan saat cucunya di hajar oleh para pengawalnya.
Corbyn mengepalkan tangannya erat. "Maaf Evelyn, aku gagal" gumamnya dan kemudian berlalu meninggalkan kawasan elit tersebut.
Keesokkan harinya Corbyn kembali berdiri di seberang jalan dan bersembunyi di balik pohon kembali memperhatikan mansion mewah tersebut.
Ia mengerutkan dahinya ketika melihat pemuda yang ternyata Jonah tersebut berjalan mengendap-endap dengan menyandang sebuah ransel keluar dari pagar mansion tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
why don't we? (COMPLETE)
FanfictionSiapa yang sangka kelima pemuda tampan yang selalu tampak bahagian dan sedikit konyol itu memiliki masalalu yang sangat berat. "Aku ingin melarikan diri dari dunia gelap yang seakan menjadi kutukan abadi bagi keluargaku"--Jonah " Aku ingin melarikan...