Hujan turun dengan derasnya membasahi bumi, memberikan kehidupan bagi seluruh mahkluk yang menaungi planet tersebut.
Kilatan cahaya yang saling berpendar, serta suara bising dari gemuruh, seakan menjadi melodi pengiring turunnya tetes demi tetes air dari langit.
Tampak di jalanan sebuah kota kecil, sebuah mobil sedang melaju dengan kecepatan sedang. Mobil tersebut membawa satu keluarga kecil yang tampak sedang berbahagia.
"Jadi kita akan kemana mom?"
Tanya seorang gadis kecil yang tampak manis dengan gaun biru yang dikenakannya, pada seorang wanita cantik yang duduk di kursi depan.Wanita tersebut menoleh dan kemudian tersenyum. "Sabar sayang, ini rahasia" jawab wanita tersebut, membuat gadis kecilnya mengerucutkan bibir sebal.
"Wah, ternyata nona yang sedang berulang tahun ini sudah sangat tidak sabar ya?" tanya pria yang berada di belakang kemudi.
"Ini tidak adil daddy! Kalian semua mengetahui kita akan kemana, sementara aku sendiri yang tidak diberitahu" sungut gadis itu.
"Jika kau diberitahu itu tidak akan disebut kejutan, bawel" seorang anak laki-laki yang tampak lebih tua tiga tahun dari gadis kecil tersebut menyahut. Sebuah cubitan gemas ia sarangkan di pipi chubby sang adik.
"Akhh ... sakit kak!" protes gadis tersebut. Sementara orangtua dari kedua bocah itu hanya dapat terkekeh kecil.
Perjalanan itu berlangsung dengan dipenuhi oleh canda tawa dari keluarga bahagia tersebut.
Hingga di tengah perjalanan mobil itu di cegat oleh beberapa mobil berwarna hitam. Membuat sang kepala keluarga harus memijak pedal rem secara mendadak.
"Ada apa daddy?" tanya anak laki-laki itu ketika melihat segerombolan pria berbadan besar menghampiri mobil mereka.
Pria itu menatap istri dan anak-anaknya. "Ini pasti ulah tuan Leandrov" ucapnya kepada sang istri.
Seketika wanita itu menjadi panik. "Astaga Nick! Bukankah sudah kukatakan untuk jangan berurusan dengan pria berbahaya itu lagi?" seru sang istri sedikit panik.
Pria itu menggelengkan kepalanya. "Aku sudah memutus hubungan dengannya Rose, dan tuan Leandrov menyetujui nya" terang sang suami yang bernama Nick.
"Lalu apa semua ini?"
"Tenanglah. Kau tetap di sini dan jaga anak-anak"
"Kau mau kemana?" Rose menahan lengan suaminya yang hendak keluar dari mobil.
"Aku akan mengurus semua ini"
Rose menggelengkan kepalanya. "Tidak Nick"
Nick menggenggam tangan sang istri dan menciumnya dengan penuh kasih sayang. "Aku akan segera kembali" kemudian Nick menoleh kepada kedua anaknya.
"Tidak apa-apa sayang, daddy ada urusan sebentar. Kalian bisa menunggukan?"
Keduanya hanya membalas dengan anggukan, karena mereka memang tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Nick tersenyum dan kemudian mengacak puncak kepala kedua anaknya sebelum melangkah keluar dari mobil.
Tampak Nick sedang berbicara dengan orang berpakaian serba hitam tersebut.
Hingga ...
Dor..
Dor..
Dor..
"Tidak Nick!!" terdengar desingan peluru diikuti oleh raungan dari sang istri, yang mendapati tubuh suaminya ambruk dengan darah yang mengalir deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
why don't we? (COMPLETE)
FanfictionSiapa yang sangka kelima pemuda tampan yang selalu tampak bahagian dan sedikit konyol itu memiliki masalalu yang sangat berat. "Aku ingin melarikan diri dari dunia gelap yang seakan menjadi kutukan abadi bagi keluargaku"--Jonah " Aku ingin melarikan...