44. keluarga?

753 83 29
                                    

Setelah berjalan kaki beberapa menit, karena memang jarak pemukiman penduduk dengan bus mereka yang tidak terlalu jauh, akhirnya mereka menemukan sebuah penginapan.

Bukan hotel mewah seperti yang biasa mereka tempati, tetapi hanya sebuah pondok kecil dengan satu kamar, dapur kecil, dua kamar mandi dan ruang tengah merangkap ruang tamu.

Salah seorang penduduk di sana menawarkan pondok milik majikannya untuk mereka tempati malam ini, kerena memang pondok ini tidak pernah di tempati kecuali jika majikannya ingin menghabiskan waktu selama musim panas bersama keluarganya.

"Jadi berdasarkan kesepakatan kami, yang akan tidur di kamar adalah para gadis" ucap Darren, dengan gaya seorang hakim yang sedang memimpin jalannya sebuah persidangan. Tegas dan tidak terbantahkan.

"Tapi seharuanya kalian yang tidur di kamar. Kalian pasti sangat lelah dengan jadwal yang padat" bantah Jocellin, yang diangguki setuju oleh para gadis yang lainnya.

Darren tersenyum dan menepuk puncak kepala Jocellin, layaknya seorang kakak kepada adiknya. Daniel menatap tajam tangan Darren yang berada di puncak kepala Jocellin.

"Kalian tidak perlu mengkhawatirkan kami karena kami adalah pria yang tangguh. Lagi pula mau ditaruh dimana muka kami, jika membiarkan kalian tidur di luar sementara kami tidur di atas ranjang?" ucap Darren, berusaha memberi pengertian.

"Ya, harga diri kami lebih mahal dari itu" ucap Zach membenarkan perkataan Darren.

"Berapa?" sahut Caitlyn, yang berada di sebelah Zach.

"Apa nya?" Pemuda bermata teduh itu menyeringit heran.

"Harga dirimu itu berapa? Apkah satu dollar cukup?" tanya Caitlyn kembali, sembari menyodorkan selembar uang dollar di depan wajah Zach.

Zach mendengus kemudian mengambil uang tersebut dan memasukkannya kedalam saku celananya.

"Hei! Kembalikan uangku" Caitlyn berusaha merebut uangnya yang berharga kembali.

Zach menepis tangan Caitlyn. "Bukankah kau mau membeli diriku? Permintaanmu diterima, dan sekarang aku adalah milikmu" Zach memberikan senyuman mautnya, membuat gadis pirang itu gelagapan dengan semburat merah menghiasi pipinya, walaupun samar.

"Ekhem..." deheman Darren, menghentikan aksi Zach yang tengah melancarkan aksinya  untuk melakukan pendekatan kepada Caitlyn.

Mereka berua menoleh, dan baru sadar jika mereka sekarang sedang menjadi pusat perhatian. Caitlyn segera menarik tangannya yang masih berada dalam genggaman tangan Zach.

"Ya,ya terserah kalian mau tidur dimana. Aku lelah dan mau beristirahat" Caitlyn melambaikan tangannya dan masuk kedalam kamar.

Blamm...

Terdengar suara pintu yang di tutup dengan kencang, dan kini para gadis menatap Zach dengan tatapan bertanya-tanya dan setengah membunuh.

"What?" dengan wajah tak berdosa Zach menatap heran mereka.

"Sudahlah, sebaiknya kalian segera istirahat. Dan barang-barang kalian akan kami ambilkan nanti" Darren mendorong bahu Jocellin ke arah kamar begitu juga yang lainnya.

Setelah para gadis masuk kedalam kamar, mereka mulai membereskan ruang tengah yang akan mereka tiduri malam ini.

Pertama mereka menepikan sofa dan meja yang berada di tengah ruangan, kemudian membentangkan karpet pemberian sang penjaga rumah yang cukup tebal untuk alas tidur mereka.

"Right, sepertinya kita harus mengambil bantal, selimut dan koper kita. Beruntung jaraknya tidak terlalu jauh" Corbyn menepuk-nepuk tangannya dan menatap satu persatu orang didalam sana.

why don't we? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang