75

766 78 15
                                    

"Indah, seperti dirimu" Letta terperanjat kaget saat sebuah lengan kekar melingkari pinggangnya.

Ia menoleh dan terdiam ketika mendapati wajah tampan Jonah yang tengah bersandar di bahu kecilnya.

"Jou?" Jonah meliriknya dan kemudian memasang senyum kecil.

"Ready for your surprise young lady?" tanya Jonah pada Letta.

"What?" tanya Letta tak mengerti.

Jonah melapaskan pelukkannya dan kemudian menarik tangan Letta ke sebuah meja yang terdapat di tepi danau, tepatnya diatas sebuah dermaga kayu. Di sekelilingnya di hiasi oleh lilin-lilin kecil sebagai penerangan.

Jonah menarik kursi berwarna putih dan memberikan kode agar Letta duduk diatasnya.

"Jou, apa semua ini?" tanya Letta kembali.

"This is our dinner" bisik Jonah setelah mendorong kembali kursi yang di duduki oleh gadisnya merapat ke meja.

Letta menatap meja kecil yang diatasnya terhidang berbagai macam makanan dan semua ini adalah kesukaannya.

"Bagaimana kau tahu makanan kesukaanku?" tanya Letta, seingatnya ia tidak pernah mengatakan kepada Jonah tentang makanan kesukaannya. Apa lagi ini adalah makanan yang cukup sulit untuk di dapatkan karena semua ini adalah masakan tradisional yang biasa ibu panti buatkan untuknya saat masih berada di panti asuhan.

"Sstt,, jangan rusak kejutanmu dengan banyak pertanyaan" Jonah kembali mengulas senyuman manis membuat jantung Letta berdetak dengan kencang.

Mereka berdua makan dalam hening dengan sesekali terdengar suara jangkrik yang menjadi pengiring makan malam romantis mereka.

"Dimana ini?" tanya Letta setelah menyelesaikan makannya. "Disini sangat indah" sambungnya sembari menatap air danau yang memantulkan cahaya bulan.

Jonah mengikuti arah pandangan Letta dan kemudian tersenyum kecil. "Ini di kampung halaman ibuku. Dahulu kami bertiga sering berlibur kemari, bisa di katakan jika tempat ini menyimpan banyak kenanganku bersama dengan mereka" ucap Jonah memulai ceritanya masih tetap memandang danau yang sangat indah tersebut.

"Aku berjanji kepada ibuku suatu hari nanti aku akan membawa seseorang yang sangat spesial bagiku kesini" kini kedua safirnya menatap intens gadis di hadapannya, Membuat Letta salah tingkah dibuatnya. Apakah yang di maksud oleh pemuda itu adalah dirinya?

Jonah bangkit dan mengulurkan tangannya kearah Letta yang di sambut dengan senang hati oleh gadis tersebut.

"Mari kita berdansa untuk malam yang spesial ini" bisik Jonah dan melingkarkan tangannya pada pinggang Letta dan menarik gadis itu kedalam pelukkannya.

"Aku tidak pandai berdansa, lagi pula tidak ada musik disini" elak Letta sembari berusaha menenangkan detak jantungnya yang sudah menggila saat ini.

"Semua orang bisa berdansa sayang, dan kita tidak membutuhkan musik karena ada aku disini" ucap Jonah dan mulai menggerakkan tubuhnya dan secara otomatis tubuh Letta mnmengikuti gerakannya.

Suara indah Jonah mulai terdengar melantunkan lagu night change yang di nyanyikan oleh one direction.

Selama beberapa menit mereka berdansa dengan iringi nyanyian Jonah, hingga pemuda itu menghentikan dansa mereka dan meminta Letta untuk kembali duduk sementara pemuda itu sudah berjongkok di hadapannya.

"Apakah aku sedang bermimpi?" ucap Letta.

Jonah terkekeh. "Kenapa kau berpikiran seperti itu?" tanya Jonah.

"Entahlah, aku merasa ini semua bagaikan mimpi, pemandangan yang indah dan makan malam yang romantis" kedua pipi Letta memerah saat menyebutkan kata romantis.

why don't we? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang