Fast Lane 5 - Hanya senyummu, tawamu.

1.2K 11 0
                                    

Kembali lagi ke fast lane

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembali lagi ke fast lane...

For your information, gue adalah tipikal cowok yang jarang ngobrol, apalagi mengeluarkan suara suara aneh kayak "AHH, OHHH, UHH", yang mungkin, banyak jantan lainnya mengira itu hal keren... saat mereka sedang making love. Padahal, belum tentu itu, bro...

Tapi tergantung selera target juga... kita perlu adaptasi terlebih dahulu. Kalau target minta kita keluarin sedikit, ya enggak apa apa... hahahaha.

Sesaat kemudian, "Palma..." Dewinta menyapa gue.

"Ya, Dee?" tanya gue ringan kepada Dewinta.

"Aku kangennn..." ungkapnya dalam dalam, seolah memang betul itu adalah apa yang sedang dirasakan nya belakangan ini.

"Terus?" tanya gue singkat, sama dia.

"Udah, itu aja, hihi," sambungnya lucu kepada gue, setelah kami berdua selesai making love di dalam shower room yang tidak terlalu besar ini.

Gue tidak menjawab while in, you know, in a state of feeling satisfied. Pernyataan pernyataan dari Dewinta itu hanya gue balas dengan senyuman singkat aja, sambil menyandarkan pipi gue di bagian belakang lehernya. Gue masih lanjut ber 'kinerja' di pagi yang indah itu...

"Udahan dulu ya.... sebentar, aku mau ambil 'itu' dulu deh." ucap dewinta. Itu, itu apaan yaa? - Hahaha, mampus lo, kena tanda petik palsu. Itu, yang gue sebut, disitu, sebenernya, hanyalah handuk yang mau Dewinta ambil.

Dan... Setelah dia mengambil handuk nya, Dewinta si pageant queen itu berjalan keluar dari bilik shower nya. Meninggalkan gue yang masih HOHOHAHAHAHA. (what the fuck is this) - Gue intip, bener ternyata, renung gue dalam hati, itu anak lekuk badannya emang jam pasir banget. Jalannya melenggak - melenggok macam model di runway Paris's fashion week, week, week.

Nah loh, buat elo yang benerbener penasaran, langsung aja googling, buat cari tahu apa itu 'cewek jam pasir'. Entar juga pasti 'ngeh' sama apa maksud dari gue kok... HAHAHAHAHA. *ketawa setan*

Setelah itu pun, gue menyelesaikan kegiatan mandi gue, memakai handuk, setelah bersih dan terjamah semuanya. Noda - noda di badan gue maksud gue... gue lanjut keluar dari shower room ini dan melanjutkan kegiatan bersih bersih yang lainnya, seperti mencuci wajah, menyikat gigi, memotong, merapihkan facial hair dan lain lain.

Sambil menatapi kaca, gue melihat banyak sekali peralatan grooming khusus untuk anak cowok yang Dewinta belikan buat gue. Semua peralatan itu tertata rapih di samping wastafel, tepat di tempat dimana gue sedang berkaca sekarang ini. Tiba tiba gue mendengar seorang memanggil nama gue lagi,

"Henseeey. Palmaaaa. Ashburnnn. Eh, asbunnnnn hahahahaha," teriak seorang Dewinta dari kejauhan.

"Apaaaa." sahut gue lagi, balas berteriak kepada Dewinta, namun masih sambil berkaca, memperhatikan wajah dan rambut gue. Tiba tiba Dewinta dan wajahnya itu muncul dari balik ujung pintu, dengan jubah sehabis mandi nya yang berwarna putih itu, dia menghidupkan lampu ruangan dimana tiga buah wastafel yang berjajar ini, kini nampak terang benderang, dan semuanya menjadi jelas. "Light on." ucap Dewinta via voice recognition miliknya.

Doyan Cewek, I Am A Boy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang