(Side Note) Briefing Pra Penerbangan

45 0 0
                                    

Tanya:

Om tanya donk kan ente Pilot non komersil, kalau meeting sblm flight dengan klien itu apa aja yg dibicarakan?

Jawab:

Kalau tidak salah, sebetulnya ini akan gue tulis di chapter selanjutnya, tapi nggak bakal lengkap juga, jadi gue lengkapi disini duluan ya.

Pre flight briefing itu mencakup hal hal teknis yang ringan seperti klien akan membawa berapa banyak anggota keluarga atau anggota yang mau ikut terbang, karena maskapai kita enggak hitung /bayaran per passenger atau per penumpang.

Meskipun ada carter jet pribadi yang hitung dari jumlah passenger juga, ini variasi bisnis saja, nggak harus sampai dijadikan suatu standar tertentu. Kalau maskapai kita, kita hitung nya per jam setelah mengudara, dan kita hitung jenis jet apa yang mau klien sewa. Yakali kita langsung tentuin, kan nggak enak juga....

Barang apa saja yang mau mereka bawa? kalau kebanyakan bawa barang juga enggak disarankan. Tujuan nya kemana? Jauh atau dekat? Butuh jet yang kelas nya seperti apa? Light jet? Mid sized jet? Large jet? Nah, bisa disimpulkan disini, jenis jet sebenarnya tergantung dari keinginan klien, dan anggaran mereka tentu saja, makin besar budget mereka, ya makin banyak pula varian pelayanan yang bisa kami tawarkan kepada mereka.

Tapi kalau mereka nggak tahu mau sewa jet yang seperti apa, pada akhirnya kita yang akan tentukan jenis jet nya untuk mereka, tentunya disesuaikan dengan budget mereka yaa... Tapi kalau sekarang udah ada FBO (Fixed Base Operator).

Jadi kita punya kantor di airport. Mereka cuma perlu telefon dan ngobrol dari sana saja. Nggak perlu ketemu ketemu lagi secara personal kayak yang gue lakukan, ini sebenarnya karena relasi aja, kalau nggak ada hubungan dekat dengan passenger ya sudah pasti mereka akan langsung kontak FBO atau kantor maskapai kita di airport.

►♀◄

Kantor kita kecil.... Nggak besar dan guede kayak maskapai komersil kebanyakan yang agan dan sista tahu, yang mungkin lounge nya lebih luas, ada kamar mandi nya, bisa untuk mandi dan segala macam... nah kita enggak, kita paling hanya provide lounge kecil saja tapi tetap oke kok.

Ya intinya sih, semuanya dibangun se private mungkin. Satu yang enak dari menyewa jet pribadi seperti ini ya pasti simpel... proses nya berjalan cepat. Enggak pake mengantri, nggak pakai ributribut sama petugas bandara dulu.

Oya. Nanti kalau sudah terbang. Mau pakai chef onboard nggak? (catering service) jadi biar bisa dibuatkan masakan oleh chef kami selama berada di pesawat, kali kali yaa ada anggota keluarga yang masih kecil, merasa laparr dan kepingin makan makanan yang enak... biar nggak merengek. Maskapai kami biasa provide worldwide cuisine, in example Japanese, Indian, Indonesian atau European.

Kemudian, ini additional atau tambahan ya, mau bawa barterder onboard juga nggak? Kali kali mau minum minum yang legit selama masih di perjalanan... Misalnya mau minum dry gin atau whisky. — Well basically, kita selalu bawa dan provide dua orang ini, chef dan bartender.

Tanpa request dari passenger pun kita pasti provide, soalnya itu biaya mereka terbang sudah include pelayanan seperti ini.

Kemudian... selanjutnya lebih banyak berbicara tentang hal hal seperti departure akan berlokasi di airport mana ya... arrival time mereka... flight plan, air travel time (seperti berapa lama durasi saat mengudara) rute penerbangan, nah ini penting untuk diinformasikan kepada klien atau passenger, meskipun sebenarnya mereka banyak yang enggak tanya soal hal hal seperti ini...

Jadi... rute penerbangan, (seperti menjelaskan direksi direksi penerbangan begitu kepada mereka). Dan akhirnya, lebih ke perbincangan personal menyoal total payment yang harus dipersiapkan (disini gue sudah nggak terlalu terlibat) — biasanya orang maskapai, in this case, nyokap gue sendiri yang paham soal kalkulasi services fee dari maskapai kami.

Tugas gue ya cuma piloting the plane saja, gue nggak hitung hitung lagi kalau sudah soal payment. — Yang jelas, analogi awam nya begini, kalau menggunakan private jet, itu seperti menggunakan mobil pribadi, nah, kalau menggunakan penerbangan komersial, itu seperti menggunakan transportasi publik.

On the private jet, mau jungkir balik dan melakukan hal hal yang bersifat tanda kutip, nggak bakal ada yang melarang, asal jangan masuk kokpit dan tariktarik rambut pilotnya aja yaaa *ketawa lebar*.

Atau kalau misalnya ada ladies passenger, yang kepingin ketemu sama pilotnya, ngebet banget, sudah masuk kokpit, eh malah membelai belai manja pilotnya, NAH INI, sangat tidak diperbolehkan. (well why, it sounds familiar *laughing-out-loud* hahahahaha)

On the commercial jet......

Please behave, please fasten your seat belt, please don't disturb any other passenger. Please be polite, to our airliners. Please set eyes on your own luggage, and please please please behave on your own consideration. Please don't FART too much (bercanda) please, just follow our instructions.

Commercial flight memang lebih terstruktur, tetapi ini adalah hal yang biasa kita lakukan. — Sekian, semoga info nya mencerahkan...

Doyan Cewek, I Am A Boy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang