Slow Lane 8 - Langkah pergi

103 6 0
                                    

"Jack, why you leave so soon, man? hell, we haven't even gone sailing (actually, they do this in Auckland) nor gambling in Christchurch!" teriak Papa terkaget - kaget, bingung kenapa uncle Jack harus pergi secepat itu, kembali ke tempatnya, di Kota Sydney, Australia.

"I'm sorry man, you know that i got bank to handle..." tukas paman gue yang gaya berbusana nya agak agak nyentrik itu, hahahaha, seriusan!

"Ah.... that's bad. But alright, Jack, maybe on another July?" kata papa lagi, mereka berdua nampak seperti dua orang yang sedang asyik berdiplomasi.

"Sure... but, that's a long way to see you again, i guess?" ucap Jackie kepada Papa, mencoba menerka sesuatu.

"Well Jack, you know that i got plane to flown," jawab Papa membalikkan pernyataan yang serupa dari paman gue itu, hahah, dua orang ini emang bener bener.

"Hahahahaha!" sontak paman gue itu langsung tertawa lebar. "Yeaa, alright man, good luck then! take care of yourself," jawab Jackie lagi, mencoba memberikan sedikit perhatian kepada bokap gue.

"Yeah... man." ucap Papa dengan nada datar a la dirinya itu, arti simpelnya' Papa merasa sedih.

"Hey Neal, may i call your kid?" ucap Jackie singkat.

"Sure, call him." jawab Papa mempersilakan.

"Okay. Palmaa, come here, kid." panggil Jackie kepada gue. Dan gue pun langsung datang menuju uncle Jack yang baru gue kenal kemarin hari itu, tepat di depan pintu rumah baru ini.

"Yes, who's calling?" tanya gue kebingungan melirik lirik kepada dua orang ini.

"It's me, kid." jawab Jackie dengan lagak superstar nya a la dirinya itu, gue hafal banget ini.

"Oh, its you?" tanya gue mencoba untuk memastikan.

"Yes, you, you little rascal." gerutunya agak kesal.

"Hahahaha." tawa gue singkat di waktu itu.

"Hey Palma, laugh harder." Papa nimbrung tiba tiba.

"HAHAHAHAHAH! nggak lucu pah!" ucap gue sambil ketawa tawa enggak jelas.

"Ya, Neal, that's not funny." jawab Jackie yang ternyata mengerti arti dari ucapan gue itu.

"Bloody hell, man, since when did you speak Bahasa?" ucap Papa kaget karena menyaksikan reaksi yang ditampilkan dari adiknya itu.

"Since i watch the both of you talking in your own language, I learn, well, i suppose to learn, aren't i? to mix in?" ucapnya lagi.

"Yeah, yeah, that's a good move." kata Papa singkat.

"So what's up, uncle?" tanya gue kepada Jackie.

"Listen Papal (dibacanya jadi Papel)... i will leave now. I will go to Sydney, back to my crib, you know, doing my job... but... if i got freed on any weekend, i'll pay you a visit here, and maybe... on some other time, we could go somewhere, together. To Auckland, or go to my Casino in Christchurch, perhaps? tha'ts a lovely place to visit for a new kid like you," ucap Jackie panjang lebar.... dan gue enggak ngerti sama sekali, haha!

"He didn't understand you completely, Jack, that's why *poof* he is drafting your idea on his head." jawab Papa sambil memberikan gestur ala dirinya.

"Ah... okay, you let him know of what i've said, aight?" ucap Jackie singkat.

"Okay... will do." jawab Papa mengiyakan komando yang diberikan oleh Jackie.

"Goodbye, papal. I'll see you again later!" lalu dia beranjak dari tempat dimana dia berdiri dari saat itu.

Doyan Cewek, I Am A Boy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang