Slow Lane 5 - Sebuah perkenalan

1K 8 0
                                    

Gue menggenggam tangan Papa dengan penuh keyakinan, lalu kemudian berjalan menuju ruang tamu rumahnya Papa untuk bertemu dengan anggota keluarga nya, yang udah gue intip - intip sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue menggenggam tangan Papa dengan penuh keyakinan, lalu kemudian berjalan menuju ruang tamu rumahnya Papa untuk bertemu dengan anggota keluarga nya, yang udah gue intip - intip sebelumnya.

"Sini nak, jangan malu malu gitu ah..." ucap Papa santai. Lalu gue mulai menghampiri mereka berdua yang sedang duduk di kursi dan menyandarkan tangan mereka di atas meja makan.

Melihat lebih dekat, dan akhirnya, seseorang dari mereka berdua menyapa gue dengan lembut, suara yang lembut, penuh kasih sayang, "O... my dear lord.... who is this dashing, charming young man, Neal?" ucap orang itu kepada gue kepada gue, beramah tamah.

"Palma, say hello to your grandma. Mom, this is Palma, my dear son." (Palma, katakan halo ke nenekmu. Mah, kenalin, ini Palma, anakku tersayang) ucap Papa mengenalkan gue kepada nenek gue.

For your information, Neal adalah nama bokap gue, Neal Ashburn, Sterling adalah middle name nya. Jadi nama lengkapnya, Neal Sterling Ashburn. — Hah, mampus kan, jadi anggota keluarga blasteran. Nggak hafal gue yang beginian. Tapi ya mau gimana lagi, begini adanya.

"Hellow, grandma." sapa gue akhirnya, singkat dan kikuk, ini kalau di persatuan militer udah ditempeleng gue kalau bertingkah kayak begini.

"How nice to see you.... Palma, my name is Rowena (dibaca: rowina). — You can call me granny Ro, if you wish."

Buset ngomong apaan nenek gue ini. Asli bro, aksen ngomong nya kayak gue kalo lagi nonton acara Mr. Bean, tapi ini versi perempuan nya. Hihi, memang jahat ya gue bro, nenek sendiri aja di hina.

"Ehem, Pa, bantu aku dikit dong, aku lama ga ngomong bahasa Inggrisss.... ini... nenek ngomong apa?" tanya gue kepada bokap gue. Untung gue punya bokap yang bisa billingual (ngomong dua bahasa), walaupun dia bule, karena dia udah lama tinggal dan kerja di Indo, jadi ya bahasa Indo nya lancar jaya bro, coba kalau dia nggak pandai - pandai amat ngomong bahasa Indo. Kan kelar disitu gue bro.

"Iya... jadi, nama nenekmu adalah Rowena... dan kamu bisa panggil nenekmu itu, granny Ro aja, itu pun kalau kamu mau..." ucap Papa menjelaskan.

"Oh....." respon gue datar. — (Padahal di dalem hati sih, OHHHH!! MAKASIH YA PA UDAH BANTU AKU!!)

Lalu granny Ro mulai ngomong lagi, "How old are you, Palma?" tanya dia kalem, sambil tersenyum tulus.

Nah, gue nggak tau gimana, untuk selanjutnya, setelah gue ditanya pertanyaan begitu, gue berasa lagi ada di kelas Bahasa Inggris di sekolah gue, jadi, pertanyaan macam how old are you tuh, gampang banget kali nge jawabnya. Akhirnya, gue jawab aja deh pertanyaan dari nenek gue itu.

"I am eight years old," (Screw you, old lady!)

(Aku berumur delapan tahun. Buset, kenapa ada si Adam Sandler tiba² nyamber di kepala gue? wahahahahaha.)

Doyan Cewek, I Am A Boy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang