Fast Lane 14.3 - Jekardah

345 4 0
                                    

Dari sejak kelas dua SD dulu selepas kepindahan gue ke Rotorua, New Zealand, gue mengenal Jakarta hanya sebatas bandara nya atau menyambangi hotel hotel nya saja, gue nggak pernah begitu lama berdiam ataupun berjalan jalan di kota ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari sejak kelas dua SD dulu selepas kepindahan gue ke Rotorua, New Zealand, gue mengenal Jakarta hanya sebatas bandara nya atau menyambangi hotel hotel nya saja, gue nggak pernah begitu lama berdiam ataupun berjalan jalan di kota ini. Tapi gue inget, pernah pada suatu malam, di tahun 2006.

Saat gue sedang sedang mampir berkunjung ke Indonesia. Papa mengajak gue untuk menyaksikan Live in-studio acara yang bernama Extravaganza, waktu itu Papa diundang sama executive producer nya ke Extravaganza buat langsung saja mampir ke studio mereka, karena sobat, jadilah... Bokap dapat special treatment.

Gue yang nggak tahu apa apa sama sekali, karena masih mengalami culture shock, lama nggak balik ke Indo dari NZ, cuma di sugesti kan oleh Papa kalau acara ini tuh rame banget, semacam modern comedy show gitu, kata dia, gue pasti paham kok, sekalipun gue udah lama ngebolang di Rotorua.

Akhirnya dari bandara gue langsung ke studio Trans Tv yang ada di mamprang gitu kalau nggak salah, di Jakarta selatan. Waktu itu sih Summarecon dan apartment lainnya belum dibangun di daerah sekitar situ. Sekarang, udah penuhhh itu regional broo.

Kita kesana naik mobil berdua aja, malam hari itu, Jakarta udah macet, tapi nggak segila seperti saat petang menjelang malam ini saat gue berada di dalam helikopter, diatas ketinggian kota Jakarta pada tahun 2015. — Setelah gue duduk di kursi studio, gue tonton lah acara live comedy itu, dengan banyak penonton lainnya.

Dan impression nya, lucu sekali bro, agak agak berasa metropolitan begitu jokes nya. Dan humornya agak agak pervert gitu. Apalagi gue sempat bengong total pas pertama kali ngeliat mbak Virnie Ismail. Digodain terus kan itu di saat lagi show sama rekan rekan aktor yang lainnya.

Gilaaaaa, this girl is hot as fuck. Seingat gue yang masih berada di middle school waktu itu saat menyaksikan nya. Akhirnya, setelah acara selesai berlangsung, Papa memanggil gue buat diajak kenalan sama aktor dan aktris extravaganza, maka dikenalin lah gue sama mbak Virnie Ismail. Mas Tora, mas atau mbak Amink ya? mas Ronald, Shogi dan satu lagi cowok yang gendut itu siapa ya namanya, gue lupa lagiiii. Tapi yang gue inget ya pasti mas Indra Birowo lah, soalnya dia doyan banget ngomong: "Amerrrrr," (Anggur merah= Red Wine)

Well... Setidaknya... Itulah salah satu kenangan terindah gue bersama dengan Papa, yang tersimpan di memori gue tentang Jakarta di tahun 2006, hingga hari ini. Karena jujur, kalau soal hang out, gue bukan tipe anak dugem yang seneng melipir ke banyak tempat clubbing di Jakarta. Meskipun sesekali gue suka sih...

Walaupun gue doyan cewek, bukan berarti juga gue doyan cewek dari tempat clubbing gitu. Enggak, nggak selalu identik dengan hal seperti itu, doyan cewek kan bisa darimana aja... Dalam kasus gue, minus tempat prostitusi ya, karena gue nggak doyan jajan.

Gue... doyan cewek yang masih virgin (banyak yang nggak bisa gue jelasin secara sekaligus di bagian ini, apalagi mengenai dasar dan alasan kenapa gue doyan sama virgin, dan ngincer yang masih virgin). Gue doyan cewek yang enak buat diajak berhubungan... You know lah ya... ha-ha-ha. Berhubungan sosial nyet. Enak aja lo. Hahaha.

Doyan Cewek, I Am A Boy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang