Slow Lane 26 - Family reunited

46 1 0
                                    

Sepertinya. Judul diatas bakal menjelaskan tentang slow lane bagian ini...

*****

*Ambulance sirens wailing*

Gue masuk ke salah satu hospital di Rotorua pada pukul enam sore, di hari senin, bulan juli, tanggal berapa gue lupa, pada tahun 2000 dengan diantar oleh sebuah ambulans dari the skyline of Rotorua. Gue langsung DIJEBLOSKAN kedalam ruang operasi karena takut takutnya ada apa - apa yang terjadi sama gue, bukan gitu heyy Palma bodokkk, elo itu kan memang kenapa napa...

Iya, gue koma, gue kena brain injury, jadi mungkin ada pendarahan di bagian dalam otak gue.... mungkin....

tapi.... surgical treatment atau hasil operasi mengatakan kalau gue nggak mengalami hal sePARAH demikian... nah, hasil ini belum diberitahukan oleh para dokter kepada auntie Olly...

Jadilah semua anggota keluarga gue masih resah nggak karuan.

Meanwhile....

Auntie Olly nangis nangis diluar ruang operasi, uncle Jack gerak cepat dari Sydney, dia terbang naik air NZ dan langsung menuju ke Rotorua. Sedangkan Papa, dia nggak tanggung tanggung, Papa dari San Juan, Puerto Rico, dia nge-carter Jet pribadi dan langsung menuju ke Rotorua. Damn.... kid. I was such a trouble to all of those people.

Dan Ibu.... Ibu gimana ya? awalnya... empat serangkai itu (granny Ro, Neal, Jack, Olly) sepakat buat menyembunyikan mengenai kejadian ini dari Ibu.... karena kalau Ibu tahu, bisa GAWAT urusannya. Jadi, keluarga Papa sebisa mungkin tidak mau keluarga Ibu tahu mengenai kejadian gue yang mengalami kecelakaan ini.... tapi sialnya... orang yang bernama granny Roini berubah haluan... dan dia jadi berbeda pendapat sama ketiga anaknya itu....

Maka yang terjadi adalah.... granny Ro melapor langsung kepada Ibu jendral.... alias nyokap guem karena alasannya, nggak baik, nggak ngabarin kabar kalau ada seorang anak kecelakaan, masa ibunya nggak di kasih tau... kali kali aja nyokap gue udah tau duluan via kejadian gelas kesenggol terus pecah... dan ternyata memang.... hahaha, enggak, bercanda, itu cuma takhayul. BOOM!!

Tapi itu kejadian memang benar, tapi bukan gelas pecah ya... cuma ya kata nyokap, dia memang tiba tiba dapet feeling nggak enak gitu... ya gimana nggak... orang ikatan batin paling kuat di dunia ini tuh ya ikatan batin dari Ibu ke anaknya... bukan kebalikannya, dari anak ke ibunya... apalagi kalau anaknya macam gue ini... anak bejat ini namanya.

Se-enggaknya kalau gue lagi koma ya gue nggak punya ikatan batin broo hahahahaha.

*****

Well.. the news has been spread to Indonesia....

Iya... berita kecelakaan gue sudah menyebar luas kepada seluruh keluarga gue yang berada di Indonesia...melalui ponsel ke ponsel, mulut ke mulut. Ibu nggak sempat nangis... eh gue gatau deh, Ibu sempat nangis apa nggak? kayanya sih Ibu nangis... denger gue kecelakaan.

Kalau Ibu enggak nangis, berarti dia bukan wanita... tapi ladyboy Thailand... hahahahaha. Stop it, Palma. — Begitu deh kalau kata Ibu, kalau dia udah marah. Dan... setelah kabar mengenai gue kecelakaan menyebar di seantero keluarga Ibu... keluarlah itu semua macan macan Indo dari kandangnya... the Djayadiningrat's big family... menak menak Sunda, dan keluarga Ibu yang ada di menteng, jendral jendral, public officials, beserta anggota keluarga dan yang lain lainnya...

Termasuk opa dan oma gue... satu keluarga Ibu nunjuk maskapai orang kita, khusus buat penerbangan mereka cuma buat nge besuk dan melihat keadaan gue di Rotorua.

Wow, fellas, really? cuma karena gue? rupanya bukannnn hahahahaha (ketok palu). Ini adalah karena nyokap gue, nyonya muda Elfa Laksmita Djayadiningrat, siapa yang nggak kenal sama nama baiknya. Dia anak pahlawan RI, orang penting, dan kelakuannya memang benar - benar well behave (sopan, santun, dan lain - lain) dan bikin adem jiwa orang orang terdekatnya.

Gimana orang nggak ngulurin tangan buat dia dan ikut berbela sungkawa... dan mereka semua ini termasuk si Axel bajingan, yang waktu itu malahan, dia belum begitu dekat sama gue... tau punya sepupu kayak gitu nggak bakal ingin kecelakaan kali gue man... hahahaha. Soalnya pas gue bangun setelah koma, gue direcokin abis mennn sama itu anak.

Dia itu (Axelo) datang ke Rotorua sama amang atau bokapnya... dari kota Medan dia dijemput, dan langsung diseret ke Batavia alias jakarta, barulah terbang ke Rotorua...

*****

Out of topic sedikit, di hari ini gue bersyukur. Karena gue ini benar - benar di support sama mereka semua (family member gue itu)... makanya waktu mau lulus dari tingkatan senior high school gue banyak berkontemplasi,

karena gue udah diwanti wanti sama keluarga besar nyokap buat jadi 'seseorang'.

Seseorang yang bekerja (disini dalam artian, make or do something for a living) dan punya tujuan hidup yang jelas. Bukan manja manja nggak jelas dan nggak mau berusaha... gue harus mandiri... karena dulunya mereka udah bela belain menaruh respect sama nyokap gue...

Makanya kalau gue gagal jadi orang... nyokap bisa kejang kejang, HAHAHAHA! bercanda dude! ga segitunya juga kaliii, ya gue juga pasti malu lahhhh!!

Masa udah di akomodasi segala macam keperluannya masih failed juga..., berarti gue kebangetan dongonya... dan kalo itusih dongo yang dibuat buat... hahaha. Tapi nggak sekilas dan segampang itu gue bisa berada di helicopter view yang lebih okay buat melihat kehidupan ini... karena kalau masalah nggak datang dari lingkungan keluarga, masalah bisa juga datang dari lingkungan sosial gue yang lainnya...

Dan gue percaya, masalah akan selalu hadir dalam hidup gue... ini hanya tentang selihai apa gue menyikapi masalah masalah itu....

*****

Di keluarga besar gue... ada banyak hal yang terjadi. Politik, wah... itu udah jadi sarapan pagi keluarga besar sih... makanya Papa selalu jaga jarak kalau keluarga besar Ibu udah mau nyampurin bisnis Papa sama jurus politik politik kotor mereka... karena Papa percaya, bisnis tanpa politik itu sebenarnya bisa saja dijalankan... hanya mungkin akan jauh lebih sulit... jadi masih harus pakai bumbu yang namanya politik...

Turns out that was true... the business is going well, as he expected... dan Papa berhasil mengkotak kotakkan bisnis nya jauh dari yang namanya politik... politik itu cuma starter (bribe atau suap dikit, dan lain - lain) nya aja... sisanya murni ajang berkompetisi dalam dunia bisnis... dan Papa, dia nggak mau wajah dia atau Ibu ada di siaran televisi nasional... cuma karena nyusahin negara... atau demi keinginan mereka semata... Dan karena penggunaan politik yang berlebihan, tentunya... disini kalian ngerti nggak maksudnya apa? ya bisa jadi suap, dan bisa jadi korupsi...

Bertahun tahun lebih Papa mempelajari negeri ini, setidaknya dia mulai mengerti bagaimana cara hidup disini... dan memainkannya harus dengan penuh hati hati.

Englishman in new york, actually Indo is more better than New York, lol? gitu nggak sih? oh enggak ya? hahahahaha, maap dueehhh. But i do really prefer Indonesia over America. Jangan kesel yaa.. mereka udah biasa disiarin di televisi kok... hahahaha.

Dan herannya, ini siaran nggak ada berhenti berhenti nyaaa hahahaha. Beda urusan kalau gue nakal... gue nggak di ongkosin sama negara... duit segepok aja gue hemat hemat, gue hitung hitung itu pergerakan duit kaya bagaimana... jadi profit apa malah deficit.... kalau defisit melulu... lamalama buntung modal kali yang bakalan terjadi. Hahahaha. Pastinya kalian masih inget kan... kalau gue pernah ngomong bahwa kisah gue ini adalah tentang life journal gue...

Jadi, jangan heran yaaa kalau ini kisah bisa jadi inspiratif dan ngebosenin di saat yang bersamaan hahahaha... ah udah ah, segitu dulu, gue mau tanning sama pijet dulu hahahaha. (Di Indo pasti masih malem yaa hahahaha, asyik tuh kayaknya kalo main ke Malio dulu, hahahahaha)

*****

Doyan Cewek, I Am A Boy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang