Fast Lane 12 - Sayonara, Dee

329 6 0
                                    

Anyway, for you guys, dan bro bro semua, khususnya, ada yang nyariin elo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anyway, for you guys, dan bro bro semua, khususnya, ada yang nyariin elo.

Siapa? Dewinta?

Maunya.... Bukan,

Terus siapa dong?

Diwangka.

*Mendadakhoror*

*Gaydarmusimjebot*

*Dikejar-mas-mas*

"Seolah harmoni pagi memang sedang bersama dia. Namun sayang, saat itu, hatinya sedang sedih."

— Gue (orang keren)

* * * * *

Kembali ke pagi itu...

"Hahah, hahah, udah ahh, capeeek, kamunya juga nggak ketangkep." ujar Dewinta yang udah menyerah duluan.

"Kasihan... Sini sini." undang gue ringan pada dia.

"Peyuuk..." pintanya manja.

"Iya..." jawab gue menuruti, memeluknya.

Waktu terus berjalan, dan seperti yang udah gue janjikan terhadap Ibu, ponsel gue kini udah gue aktifkan, tapi belum gue mainkan. — Setelah memeluk gue, Dewinta pergi entah kemana. Selagi melihat ponsel gue, gue mendapati banyak sekali notifikasi masuk kedalam ponsel gue.

Mulai dari yang santai santai aja nyariin gue, sampai yang marah marah sekalipun, ada. Well, beginilah zaman sekarang, zaman yang serba instant dan serba canggih.

Setelah mondar mandir, akhirnya gue kembali melihat Dewinta di kejauhan. Rupanya dia sedang asyik dengan sesuatu, entah apalah itu, kayaknya emang lagi asyik sendiri di mini bar-villa nya. Saat itu, gue kembali ke kamar tidur sebentar, dimana gue dan dia tidur semalam, untuk mengambil flight bag gue kemudian memanggil Dewinta, "Dee, bantuin aku dong..." setelah itu gue keluar dari kamar tidur dan bersandar di ruang tamu villa miliknya.

"Bantuin apa, Palma?" Kemudian dia datang, sambil mengunyah sesuatu, kayaknya sih dietary snack gitu.

"Bantuin aku absen peralatan ku ini ya? Nih, kamu ambil ponselku, nanti tolong bacain barang apa aja yang di daftar barang, di ponselku itu."

"Oh... Oke deh." jawabnya dengan gampang.

"Udah? bisa kan?" tanya gue lagi.

"Bisa kok. Nih, aku bacain ya..." Dewinta mulai membaca daftar barang bawaan gue.

"Okay, bacain aja."

"Breitling Avenger Blackbird."

"Okay, check." kata gue yang mulai mengabsen barang barang gue itu.

"Eh, kenapa sih kamu nggak pakai Rolex aja?" tanya Dewinta di pertengahan kegiatan meng-absen kami.

"Aku pakai yang sesuai fungsi dan kebutuhanku aja cantik... Rolex kan luxury watches, itu dipakai kalau kamu mau berjudi poker di kasino, di christchurch sana, ya..." Christchurch, adalah nama sebuah tempat di NZ, lumayan terkenal akan tempat perjudiannya. Paman gue yang Mafia biasanya kalau berjudi, disana.

Doyan Cewek, I Am A Boy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang