Fast Lane 19 - Looking for old pal house

205 3 0
                                    

"Dan duniamu, adalah duniaku juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dan duniamu, adalah duniaku juga."

- Palma, Karma Kandara, '12

* * * * *

It was a month that filled with happiness, Maretha had giggle all the way along with her whispering joy on my ears. I, on the other side, were being grateful for all of those things I've had in my past.

Setelah melalui momen nge-teh ria bareng di pagi hari bersama Ibu dan Tata. Tata harus pulang dan pergi, untuk kembali melanjutkan aktivitas dan segala macam kesibukan nya. Buat yang tanya mana nihhh adegan 'ehem - ehem' nya mana sama kakak Maretha, sorry bro, gue harus vakum (duileh, gayanya...) 'ehem - ehem' dulu ya. Lihat - lihat situasinya juga lah bro, gue nggak mau kalau lagi ada pekerjaan dan nyokap di sebelah gue.

Tapi gue agak nyesel, sih, soalnya Tata waktu itu lagi pakai dress berwarna broken white yang super tight banget, jadi menunjukkan lekuk tubuhnya, dan panjang dress nya pun hanya menutupi sampai bagian paha dia aja, dengan lekuk bokongnya yang indah itu. - Dia bener bener menjadi sajian kenikmatan visual di pagi hari yang meruntuhkan jiwa gue. (Lebay!)

Saat itu, dia banyak memberikan sinyal buat gue, menggoda goda gue meski hanya melalui tatapan matanya saja. Itulah Maretha, yang pinter sekali bermain dengan matanya yang cantik itu.

Sedangkan Ibu, Ibu pergi lagi entah ke mana, katanya sih ada invitation karena mau arisan bareng sama teman temannya di daerah Sudirman. - Tetapi sebelum Ibu pergi, Ibu sempat menyampaikan pesan kepada gue kalau nanti malam, gue udah harus udah steady dan well prepared untuk bertemu dengan klien kita itu, - yang mau carter jasa gue dan cabin crew gue ke Genoa, Italy. Karena memang meeting schedule nya diadakan pas waktu dinner. Katanya sekalian dinner talk juga di Ritz Carlton.

Di pagi hari seperti itu, setelah semua udah rapi dan oke, gue merasa siap untuk segera bepergian lagi, karena di pagi hari itu jadwal gue sedang agak longgar, maka gue memutuskan untuk mampir ke rumah salah satu sahabat gue, yang letaknya berada di kota sebelah, di hometown gue. - Beliau, apaan sih, kok pakai beliau, kayak bapak - bapak aja.

Dia ini adalah sobat lama gue, dan gue sekarang karena gue udah lumayan kangen sama dia, lama kami nggak berjumpa. Gue akan pergi berkunjung ke rumahnya. Nah, sobat gue yang satu ini, bukan cewek ya. Bukan, hehe. Nggak semuanya dalam hidup gue itu cewek semua ya hahahaha.

Yang kali ini cowok bro. Tulen, bahkan lebih tulen dari gue. Hahaha bercanda, masa gue nggak tulen, ah elo gimana sih. Mungkin kalau yang ini cewek, kali kali aja dia udah bakalan jadi korban gue yang selanjutnya, nah sayangnya dia bukanlah seorang cewek.

* * * * *

Jam delapan pagi gue udah turun kembali menuju hotel lobby. Sarapan di brasserie hotel. Well, karena Papa dan Ibu adalah salah satu legal stakeholder di hotel ini, semua keperluan seperti hotel room service, breakfast, driver, dan lain lain, udah tidak perlu gue pusing kan lagi. - Karena itu semua udah diurus sama mereka. Next, setelah sarapan, gue langsung request driver untuk pergi menemani perjalanan gue ke kota Bandung nanti. Kali ini nggak pakai heli ya, ngapain, kurang kerjaan banget masa tiap saat harus pakai heli hahahaha.

Doyan Cewek, I Am A Boy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang