Fast Lane 11 - Talking Together

412 5 0
                                    

"Listen up

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Listen up." ucap gue memerintah dirinya.

"Yes sir! I'll... Listen carefully...." kata dia menanggapi perkataan gue.

"Okay, first, dan habis ini, aku mau ngalah sama kamu. But, just one more flight, Okay? Habis itu, nggak bakal ada flight lagi sampai Februari mendatang... Secondly, and honestly. Well, i dont know the second thing, you better tell me, perhaps i'll grant what you wish..." sambung gue berkata – kata kepada dia.

Buat gue, ketika berbicara dengan cewek, atau wanita, atau apapun itu, gue nggak mau terlalu ambil pusing. Berikan aja dulu apa yang mereka minta, lihat ke mana arahnya. Dari situ, tentukan lagi langkah selanjutnya, dan selesai.

"Hahahahaha, love you Palmaaaa. Nanti kita beep beep yuk?"

"Ohh no, not again." jawab gue mencoba menghindari.

Jangan senang dulu bro, beep beep nya milady ini disini bukan beep beep biasa yang ada dipikiran kita kita para pria. Ini sih beep beep nya main ke Disneyland, brooo.

Beep beep nya ini adalah beep beep nya anak anak ekstrover yang doyan mengelilingi seisi kota sampai introver kayak gue dibikin mabok, ceritanya piknik tapi mabok, mabok tapi piknik. Halah, sama aja.

"Ihh, Palmaa... Ini tuh bakalan rame tauuu."

"Okay, whatever you want. Anyway, apa kabar babapmu itu?" tanya gue mengenai kabar bokapnya.

"Babap sehat kokk. Kan aku udah bilang tadi, dia lagi sibuk ngurusin kasus kasus gitu Palma.."

"Kasus apa emang nya?" gue kembali penasaran.

"Kasus kasus korupsi uang negara gitu... Katanya buronan nya lari ke singapur... Korupsi uang pajak. Gila deh, aku nggak kebayang tiap hari babap ngurusin orang yang kaya gitu. Orang yang pengen cepet kaya dari mengambil dana dan hak negara. Gimana kalau aku jadi dia ya, pal?" tanyanya kepada gue, yang sesungguhnya, gue pun tidak bisa membayangkan kalau dia sekarang mengambil profesi seperti yang dilakukan bokapnya itu.

"Aku salut sama babapmu itu," tambah gue secara jujur.

"Dia mengabdi buat negara ini, meskipun mungkin banyak kolega dia yang udah terima salam tempel. Tapi enggak babap ambil tuh kayanya..."

"Yapp, itulah kerennya babapku, Palma." sambungnya jail.

"Dan Dee, kan nanti juga kalau kamu udah jadi Dokter spesialis kandungan, kamu juga bakal dibikin ribet lhoo. Eh, babapmu itu kan di kejaksaan, ngomong omong, dia masih di kejaksaan tinggi?"

"Makasih Palma... Iya, babapku itu tetap netral kok, kupikir mungkin karena aset dia udah banyak kali ya, jadi dia nggak terima salam tempel itu. Lagian, prinsip dia dari dulu kan masih sama aja. Justice for all. Heheheh." kekehnya singkat setelah dia mengucapkan prinsip babapnya itu.

"Oh. Babapku udah enggak di kejaksaan tinggi lagi Palma, udah dapet promosi, sekarang dia udah di kejagung. Ih iya ya, bener juga ya kamu, dari kemarin juga aku pegang pegang mayat terus kok. Simulasi jadi koroner gitu... "

Doyan Cewek, I Am A Boy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang