Slow Lane 29 - Bubar jalan

24 0 0
                                    

It's been a week and a day that i'm laying down in this hospital bed... semua keluarga gue dari pihak Ibu udah kembali ke Indonesia... kecuali Ibu, granny Ro, dan Papa yang berbekal izin cuti dari maskapai nya serta auntie Olly yang kadang sehabis pulang ngampus, do'i langsung meluncur ke hospital cuma buat nengokin gue doang...

Ya... seneng banget deh, rasanya, ditengokin sama mereka semua, waktu itu, gue inget gue sempat main sama Axel, walaupun yang nggak berat berat mainnya. Kita main die-cast nya MMPR (cek google deh buat tau apa itu MMPR) yang dihantam hantamin satu sama lain... itu mainan si Axel dia yang bawa dari Indo...

Itu mainan, tadinya gue kira buat gue, eh taunya malah dibawa balik lagi kesana... apes benerr haha ha, tapi nggak apa apa deh, karena banyak juga hadiah yang gue terima, semua baik dari keluarga Ibu, maupun keluarga Papa,

dan dari teman – teman kami semua.

Mulai dari angpao dalam amplop, kunci ATV, NBA all star card, magazine, Bowers & Wilkins, sampai botol – botol wine sekalipun, ada... bahkan sampai nekatnya si Amang Toba itu, dia sampai mau membelikan gue honey pork belly yang enak dari Cobb & Co, sebuah restoran di Rotorua, dan dia sampai pesen – pesen segala dari uncle Jack, tapi nggak di bolehin sama tante Sartika... alasan nya ya nggak pas aja momen nya...

Oh ya, meskipun baru sekolah sehari aja di Glenholme, Gloria yang kemarin kenalan sama gue itu rupanya ikut dateng juga ke rumah sakit... buat nengokin gue, dia dateng di hari ke tujuh and that is sooo good. Gloria dateng sama beberapa teman cewek dan cowoknya.

Yang jelas... mereka mereka semua adalah sohib sejati gue di Rotorua dan di Glenholme tentunya... nah... mereka itu jenguk gue dan kasih gue makanan² manis, waktu itu gue dikasih sebuah box isi coklat sama mereka... asyik...

Wah nggak nyangka ini orang baik semuaaa... mungkin karena belum jaman medsos kaya sekarang, jadi manusianya mungkin lebih peka dengan sesama kali yaaa? Hahahaha.

* * * * *

Hari kesembilan, kondisi gue udah berangsur angsur pulih dan membaik, uncle Jack yang sempat kembali ke rumah nya, mampir lagi dari Sydney ke Rotorua... pagi hari itu, gue lupa hari apa... dia ngomong gini sama gue, "Papal... hey, kid. Listen to me." ungkapnya rada² misterius.

"Yes..." jawab gue ringan.

"Listen, if Olly asks you to go out somewhere again... You better tell me first." dia mulai berbicara.

"I can get my friend in Rotorua to back you up when you guys decide to go out playing, somewhere."

"And one more thing..." tambah dia lagi, sambil menaruh telunjuk di bawah dagunya itu.

"Yess.. apakah itu..." jawab gue yang lagi males pake bahasa Inggris, soalnya kan uncle Jack kan ngerti bahasa Indo bro, meskipun nggak banyak.

"Congratulations on being survive, you sure are a great little scoundrel," lalu dia menepuk tangan gue lalu memberikan sebuah box hitam berisi sesuatu kepada gue....

"Oh my god... Pa, is this real?" tanya gue kepada Papa yang sedang berdiri tepat di belakang uncle Jack.

"Paa, Ini benerann kann hadiahnyaaaa?" tanya gue untuk kedua kalinya.

"I'm afraid that gift is a real thing, Palma. Your favorite, am i right?"

"Ahhh thank you Jackkk *heart*" dan gue pun langsung memeluk paman gue ini.

Fellas.

Tau nggak hadiah nya itu apa? hadiah nya itu adalah satu kotak lengkap penuh yang berisi VHS sitcom Full House yang lengkap dari season satu sampai season terakhir mereka.

Whaaa, suddenly, i feel like christmasss!!

Mungkin hadiah ini nggak keren bagi beberapa orang, mungkin ada yang bertanya, kenapa nggak mengharapkan Sony playstation atau Nintendo DS atau gameboy advance... or something cool like NERF gun, playdoh or LEGO, et cetera. But for me, nggak ada yang lebih keren dari satu boks lengkap berisi sitcom² itu, maklumm, gue nggak doyan main console game, dan Papa is actually find me enjoying all of those sitcoms show when i'm still 7 years old until now then. I still watch all of those sitcoms show.

So Papa pun sempat kasih tau uncle Jack buat cari itu film film dari Amerika sana... dikirim ke ostrali... kemudian dijadikan sebagai hadiah buat gue. Sekarang kalau udah bahas soal sitkom, gue suka semua sitkom, termasuk warkop dan srimulat sekalipun, nggak cuma sitkom dari Amerika aja sebetulnya.

Dan for america, i do really respect, your sitcoms qualities. Jadi bisa disimpulkan kalau yang paling nagih buat gue di tahun 90-an itu yaaa adalah menonton sitkom. Iya hehe, gue agak sedikit berbeda sama anak anak lainnya yang mungkin hobi main console game.... gue tuh apa sih..

Gue norak, main winning eleven aja gue nggak bisa, ya bisa sih... tapi sering kebobolan heheheee.

=============

Di hari ke sepuluh... gue udah di bolehin pulang sama dokter... tapi belum boleh jalan kaki seperti biasa, gue harus pakai wheelchair atau kursi roda dulu... gue nggak boleh langsung jalan karena takutnya gue kecapekan dan pusing² lagi...

Akhirnya... gue boleh pulang... dengan Ibu sama Papa masih di rumah sakit... disini, tiap hari lihat muka Ibu yang cantik seger terus bawaan nya... disatuin berdua kayak begitu Ibu sama Papa jadi mesra banget... yang gue heran kenapa sampai hari ini gue nggak ada adik nya... hahahaha, nevermind.

So... gue pulang itu berarti sama Papa, Ibu, dan uncle Jack aja... granny Ro udah pulang duluan ke rumah kami, sedangkan auntie Olly tuh lagi ngampus seperti biasanya... gue pulang dianter pake minivan apa gitu gue nggak tau itu kayanya dari Dodge... bentuk mobilnya kayak capsul gitu soalnya, coba kalau ada yang tau tolong PM gue... beberapa belas menit berada di jalan... akhirnya gue sampai juga di rumah...

Di rumah... nggak tau kenapa, gue langsung kepengen bobo... tapi ditemenin sama Ibu bobo nya...

Doyan Cewek, I Am A Boy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang