Hari ini altha tidak ada kelas, beginilah kalau tidak ada aktifitas altha lebih memilih di kamar entah itu memainkan ponselnya atau menonton film. Bosan itu lah yang di rasakan altha sekarang. Altha beranjak keluar dari kamarnya.
“mau kemana loe dek?” tanya vian saat berpapasan dengan altha.
“keluar bang bosen gue.”
“keluar kemana?”
“gak tau mungkin ke kedai ice cream.”
“o” vian hanya ber o riah
“singkat amat dah.”
“ooooooo”
“punya abang kok gini banget ya.”
“hahahahha...”
“bilang gini kek gue temenin ya dek.”
“tapi gue gak mau tuh.”
“loe gak takut apa adek loe keluar sendirian.”
“gak.”
“ihhhhh bang vian.”
“lagian siapa yang mau nyulik loe, bisa bisa bangkrut tuh orang.”
“bodo bang, gue pergi kalau gak pulang jangan cariin gue loh.”
“sono pergi.”
Altha pun mengambil kunci motor maticnya dan bergegas ke garasi. Altha sengaja menggunakan motor takut macet nantinya.
🍀🍀
Motor matic altha melaju membela jalanan yang ternyata tidak terlalu ramai. Sudah lama altha tidak menggunakan si matic ini sejak darren dulu selalu menjemput altha kalau berangkat sekolah.
Hingga motor matic altha berhenti di tempat yang dituju altha. Altha memarkirkannya lalu memasuki kedai ice cream itu. Sudah lama altha tak kemari, begitu banyak kenangan bersama darren disini. Jadi tidak sabar bertemu darren kalau dia liburan.
“mbak ice cream coklat 1 ya.”
“eh mbak altha kok gak sama mas darren.” Ya sampai sampai karyawan disini kenal dengan altha dan darren. Mungkin karna altha dan darren sering kesini.
“darren nya lagi kulia mbak.”
“ o,, tunggu sebentar ya mbak altha nanti saya antarkan pesananya.”
“iya makasih mbak.” Ucap altha lalu pergi menuju tempat duduk yang biasanya altha dan darren duduki. Tapi kali ini altha sendiri tidak bersama darren, rasanya berbeda.
Pesanan altha sudah datang ia segera melahap ice cream itu karena memang altha suka dengan ice cream apalagi kalau rasa coklat.
“boleh gabung gak.” Saat altha sedang asik berkutat dengan ice creamnya. Altha mendongakkan kepalanya dan ternyata laki laki dengan pakaian casual nya sedang berdiri di hadapannya.
Ternyata itu adalah reyhand mahardika, altha agak sedikit canggung tapi ia tidak enak untuk menolaknya.
“oh iya.” Reyhand pun duduk di kursi depan altha,kursi yang biasanya diduduki darren.
“sendirian aja ta.”
“iya nih.”
“o, sering kesini.”
“iya kalau lagi bosen gue sering kesini.”
“masih suka ice cream aja loe.”
“hehe iya.. emm gue ke toilet dulu ya.”
“ya..”
Altha melangkahkan kakinya sedikit lebih cepat saat ia agak jauh dari reyhand. Ia menuju toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo ata (Seri 2)
Teen Fiction(COMPLETED) Sequel altha Alzalvan Darren LDR hanya sebuah kata bukan pemisah untuk kita. Hanya memisahkan jarak dan waktu bukan memisahkan hati. Aku mencintaimu dan selamanya akan seperti itu. Dan sayang ini tidak akan pernah hilang sedikit pun kar...