Karena setiap detik moment saat dengan mu terasa begitu indah dan aku tidak mau melewatkannya walaupun hanya sedetik
Darren berdiri menatap gadisnya yang masih terlelap dalam mimpinya. Ia sangat melihat altha jika sedang tidur terlihat begitu lucu.
Darren sudah rapih sepagi ini entah mau kemana ia akan mengajak altha. Darren sudah rapih dengan memakai hoodienya terlihat sangat tampan.
Altha tidur di kamar darren semalam, sedangkan darren tidur di sofa ruang nonton tv. Darren yang memintanya, lebih baik darren tidur di sofa dari pada melihat altha tidur di hotel sendirian.
Darren mendekat ke arah altha, ia mengelus lembut pipi altha tapi masih tetap sama altha masih terlelap dalam tidurnya tak mau membuka matanya. Senyum darren semakin mengembang, ia teringat dulu jika pagi ia lah yang membangunkan altha saat ingin berangkat ke sekolah bersama.
Sekarang ia tak ingin melewatkan moment saat altha bangun tidur. Darren mengelus pipi altha lagi. Altha sudah terbangun tapi matanya masih tertutup.
Darren senag sekali mengoda altha saat sedang tidur. Kemudian tangan darren beralih ke pipi altha lalu mencubitnya dengan keras dan diakhiri dengan ketawa."aww sakit.." rengek altha dan terbangun dari tidurnya.
"bangun ata udah pagi." Ucap darren dengan tawanya.
Altha memegangi pipinya ia mengerucutkan bibirnya."sakit aren."
"mana yang sakit." Tanya darren yang kemudian tangan altha menunjuk pipinya.
"ini." Ucap altha.Tangan darren mengelus pipi altha gemas ia kemudian mencubit pipi altha lagi dan membuat altha kesal. " ihhh aren sakit." Altha mengalihkan wajahnya yang tadinya berhadapan dengan darren sekarang menyampinginya.
"abisnya aren bangunin ata tapi gak bangun bangun." Ucap darren yang masih menahan tawa melihat ekspresi kesal altha. Altha masih melakukan aksi ngambeknya ia masih sama dengan posisi yang tadi.
"ya kan bisa pakek cara yang lain, sakit tau." Kesal altha.
"maaf ata abisnya tuh pipi buat aren gemes aja " ucap darren yang membuat pipi altha merona merah dan membuat lengkungan dibibir altha. Tapi altha menyembunyikannya karena masih dalam keadaan kesal karena ulah darren tadi.
"maaf yaa ata, aren emang keterlaluan." Ucap darren.
Altha yang merasa tak tega berbalik menatap darren dan tersenyum "iya." Darren pun juga ikut tersenyum dan langsung memeluk altha. Altha mebalas pelukkan darren."aren kok udah rapih aja?" tanya altha saat melepas pelukkannya.
"kelihatan ganteng ya." Ucap darren dengan pdnya.
"ye pd amat, tapi emang iya sih hehehehe.."
"heheheh.." darren mengacak acak rambut altha yang memang sudah berantakan.
"mandi sana, aku mau ajakin ata makan diluar." Ucap darren yang membuat altha semangat."yey ayo aren."
"kalau makanan aja cepet."
"heheheheh.. biarin." Altha menjulurkan mulutnya.
"entar gendut loh makan terus."
"biarin, emang kamu bakal gak suka kalau aku gendut."
"enggak malah lucu bisa liat pipi tembem kamu." Darren mencubit pipi altha gemas.
"ih aren sakit tau." Altha mengadu kesakitan sedangkan darren hanya tertawa gemas melihat tingkah altha. "ayo.."
"kemana?"
"katanya mau ngajak pergi." Cemberut altha.
"mandi dulu ata.." darren mengacak acak rambut altha lagi entah sekarang jadi seperti apa rambut altha itu.
"heheheheh... tunggu bentar ya."
"iya."
Altha melangkahkan kakinya menuju kamar mandi sebelum itu ia berbalik lagi.
"tungguin awas aja sampek ata ditinggal." Ucap altha yang membuat altha tertawa.
"iya iya.."🍁🍁
Altha sudah rapih dengan kaos hitamnya yang ditutupi dengan hodienya. Altha terlihat begitu cantik dengan rambutnya yang dikucir kuda. Darren yang sedang duduk di sofa ruang tv saat melihat altha ia terkesimah. Darren tidak bisa mengalihkan pandangannya sampai deheman altha membuat darren tersadar.
"ehh udah siap ata." Altha menangguk. "cantik banget sih." Puji darren yang membuat semburan rona merah di pipi altha dan membuat altha tersenyum tentunya. "yuk." Ajak darren. Altha mengangguk.
"kita mau kemana ren."
"emm kemana ya."
"terserah kamu, eh tadi kamu kan ngajakin makan dulu."
"hehehe.. iya kalau makan aja inget." Darren mencubit pipi altha gemas.
"yuk." Jari jari tangan darren mengenggam jari jari tangan altha dengan erat, altha yang melihat itu hanya tersenyum.🍀🍀
Sekarang darren dan altha sudah duduk di salah satu kursi di resto apartementnya. Darren memesan makanan.Sambil menunggu makanan datang darren dengan altha mengobrol tentang beberapa hal.
Altha sekarang sedang menatap darren. Tangannya digunakan sebagai tumpuan wajahnya. Senyumnya pun tidak bisa pudar."kenapa ngeliatin aren sampek segitunya." Tanya darren.
"emang gak boleh." Ucap altha.
"boleh." Jawab darren singkat dengan senyumannya dan meniru altha, darren menggunakan tanganya sebagai tumpuan. Mata mereka saling bertatap tak mau lepas.
"aren." Panggil altha.
"hmm.."
"ganteng banget sih." Goda altha.
"emang." Ucap darren pd.
"kalau ganteng banyak yang ngedeketin aren dong disini"
"hmmm.."
"ihhh.." altha kesal.
"kenapa?" tanya darren.
"berarti banyak yang suka sama aren." Ucap altha membuat darren gemas sekali dengan tingkahnya sangat lucu bagi darren. Altha yang biasanya cuek tapi kalau sedang ngambek atau cemburu denganya pasti sangat menggemaskan.
"tapi aku sukanya sama kamu." Darren mencubit pipi altha gemas, wajah altha pun berubah ada rona merah dipipinya karena blushing. Altha tersenyum. "aren sukanya sama ata doang."
Vote readers☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo ata (Seri 2)
Teen Fiction(COMPLETED) Sequel altha Alzalvan Darren LDR hanya sebuah kata bukan pemisah untuk kita. Hanya memisahkan jarak dan waktu bukan memisahkan hati. Aku mencintaimu dan selamanya akan seperti itu. Dan sayang ini tidak akan pernah hilang sedikit pun kar...