Te Amo Ata | RUMIT

444 18 0
                                    

Terhalang oleh jarak dan ingatan tak bisa membuat aku mati rasa tentang kamu











Author pov.

Devon membawa altha ke rumah sakit, ya altha pingsan. Devon sudah menelpon mama dan papa altha. 

Chelsea dan argha pun segera bergegas menuju rumah sakit setelah devon selesai menelpon.

Davin panik, entah kenapa dia bisa seperti ini. Biasa nya devon akan khawatir jika terjadi apa-apa dengan neneknya. Tapi kali ini dia bukan siapa-siapa devon, tapi kenapa devon begitu panik.

Devon memutuskan untuk duduk saja, menenangkan dirinya.

Beberapa menit kemudian Chelsea dan argha datang dengan muka panik nya, ya sama seperti devon.

“von gimana keadaan altha.” Tanya Chelsea.

“masih ditanganin dokter te.”

“devon apa yang terjadi sebenarnya, kenapa bisa altha seperti ini.” Ucap argha dengan emosi nya.

“pa tenang.” Chelsea menenangkan argha.

“bentar om jangan emosi dulu biar devon jelasin, om duduk dulu.” Dan akhirnya argha bisa tenang.

“sekarang kamu jelasin.”

“jadi gini om tadi altha sama devon di roftoop kayak biasanya, pas devon emm meluk altha tiba-tiba aja altha udah pingsan.”

“dia ngeluh sakit kepala gak devon.” Tanya Chelsea.

“gak tan pas devon panggil altha udah pingsan dan devon gak tau kalau altha pingsan.” Jelas devon.

“ma pa gimana keadaan adek.” Tanya sesorang menganggetkan Chelsea,argha, dan devon.

“kamu langsung kesini  vi.” Dan ternyata itu vian.

“iya ma gimana keadaan altha.”

“masih ditanganin dokter, kamu tenang dulu.”

“kok bisa sih ma.”

“mama bilang kamu tenang dulu, sini duduk.” Vian pun menuruti perkataan mamanya, tapi belum sempat vian duduk ia kembali beranjak berdiri kembali setelah melihat devon di sebelahnya. Vian tidak sadar jika ada devon.

“loe..” ucap vian.
“ma bukannya davin..”

“bukan.” Ucap Chelsea.

“kok bisa mirip ma.”

“ceritanya panjang vi.”

“gue devon.” Devon memperkenalkan diri ke vian.

Klekkk… pintu UGD terbuka memperlihatkan altha yang didorong menuju sebuah ruangan,bertepatan dengan itu dokter juga keluar dari UGD. Chelsea, argha, vian dan juga devon segera menemui dokter.

“ibu dan bapa tenang saja, keadaan altha sudah membaik hanya saja kita perlu menunggu altha sadar.”

“kenapa dok, apa yang terjadi sama altha kok dia bisa pingsan.” Tanya Chelsea.

“mungkin karena rasa sakit di kepala altha menyebabkan altha pingsan, tapi mungkin sebentar lagi altha akan segera sembuh karena keadaannya yang terus membaik. Tapi saya sarankan  jangan terlalu memaksa kan altha  untuk mengingat karena itu bisa saja membuat altha kesakitan sama seperti sekarang ini, mungkin saja dia bisa pingsan.”

“terima kasih dok.”

“baiklah kalau gitu saya permisi dulu.” Pamit dokternya.

“pa ayo kita liat kondisi altha.” Ajak Chelsea.

“iya ma.”

Chelse dan argha berjalan ke ruang inap altha, disusul dengan devon. Tapi dicegat vian.

“gue mau ngomong sama loe.”

“soal.”

“soal matematika.”

“ sorry gue gak jago matematika.”

“ya soal altha lah.”

“gue mau jenguk altha.”

“loe harus jelasin dulu.”

“oke gue jelasin.”

“dan loe gak bisa bohong sama gue.” Depp devon kaget dengan perkataan vian.











Hey hey update lagi nih

Udah deh kasih vote aja lah

Vote

Vote

And commet ya guys

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang