Bahagia saat mata indah mu terbuka. Akhirnya aku bisa melihat senyum yang aku rindukan.
Pagi
Vian masih tertidur di sofa ruangan altha, darren pun juga ikut tertidur di samping altha. Memang tidak nyaman dengan posisi mereka tidur tapi mau bagaimana lagi darren dan vian sama sama tidak mau mengalah untuk pulang dan bergantian menjaga altha.
Darren terbangun karena ada pergerakan di tangannya, dengan mata yang masih agak sedikit merem darren mengedipkan matanya dan bangun dari posisi tidurnya.
Saat darren sudah diposisi duduk, darren terkejut sekaligus bahagia jari-jari altha bergerak itu sebabnya ada pergerakan ditangan darren saat ia tidur karena memang saat darren tidur tanganya tak mau lepas dari tangan altha.
Darren sangat bahagia terlihat dari senyumnya. Darren langsung menghampiri vian yang masih tertidur.
“vi vi..” panggil darren sambil menggoyangkan pudak vian.
Vian membuka matanya ya memamang dia masih mengantuk.“paan ren.” Vian mengucek-ngucek matanya.
“altha udah sadar.” Vian langsung berdiri dan menghampiri altha. Ia ingin melihat kondisi adeknya seperti apa.
“gue panggil dokter dulu vi.”
“buruan.” Ucap vian, darren pun bergegas menuju ruangan dokter.
🍃🍃
“ta..” vian menghampiri altha yang masih setengah sadar.
“bang vi.”suara serak altha terdengar, Altha masih terdiam , mungkin altha bertanya tanya kenapa ia bisa di rumah sakit.
🍁🍁
Vian dan darren menghampiri dokter yang sudah memeriksa altha, sedangkan altha masih dengan wajah yang bingung.
“dok gimana keadaan altha?” tanya vian.
“ada yang harus kita bicarakan, saya tunggu diruangan saya”
“iya dok sebentar.”
Setelah dokter keluar vian menghampiri altha begitu pun juga darren.“ata..”
“bang vi.” Masih sama dengan suara seraknya altha.
“gimana keadaannya tha.” Altha bangun dengan posisi duduk, darren yang ada di sebelah vian membantu altha.
Tapi anehnya altha menolak.“masih agak pusing bang.” Jawab altha sambil dibantu vian untuk duduk.
“tiduran aja ata gakpapa.”
“gakpapa bang altha juga pengen duduk.”
“ya udah abang ke dokter dulu ya, kamu sama darren dulu ya.” Pamit vian.
“ha”
“iya kamu sama darren.” ucap vian sekali lagi dengan menatap darren.
“oh hmm.” Sebelum pergi vian mengacak acak rambut altha.
🍁🍁
Darren sangat senang bisa melihat mata indah altha lagi, seperti biasa altha tampak cantik dengan senyum manisnya. Walaupun tanpa make up dengan wajah yang pucat altha masih tetap cantik dengan senyumannya itu membuat darren juga ikut tersenyum jika menatap altha.
“gimana ata masih sakit gak.” Altha tidak menghiraukan darren mungkin dia tidak dengar. “ata.”
“eh apa?”
“kamu masih ngerasa sakit gak?”
“hmm sedikit pusing.”
“tiduran aja ata.”
“ya.” Altha langsung mengubah posisi duduknya tadi menjadi posisi tidur, mata altha terpejam menuju mimpi yang sudah siap menjemputnya.
“hufftt..” darren menghelai napas gusar, seperti nya dia tadi berbicara bukan dengan altha. Aneh rasanya seperti bukan altha yang berbicara dengannya tadi singkat ya altha memang cuek tapi itu dengan orang lain bukan dengan darren. darren mencoba positve thinkking saja mungkin altha masih merasa pusing sehingga ia malas untuk berkativitas termasuk berbicara dengan darren.
Darren masih disamping altha, kini tangan darren menggenggam tangan mungil altha.
Tok tok tok ..
Terdengar ketokan pintu dan saat pintu terbuka menampilkan vian. Saat vian berjalan ke arah darren mata altha terbuka dan betapa terkejutnya altha saat darren menggenggam tangan altha. Altha langsung menghempaskan tangan darren, sama darren juga terkejut kenapa altha melakukan itu.
Altha langsung mengubah posisinya menjadi duduk kembali.
“bang vi orang ini pegang pegang tangan altha.” Ucap altha membuat darren terkejut.
“ata.” Ucap darren sedangkan vian masih berdiri menatap adiknya itu dengan raut wajah yang tak karuan, seperti bahagia karena altha sudah bangun dan ada yang membuat guratan sedih di wajah vian. Ini semua membuat darren bingung.
Nanti author kasih double update ya readers sebagai pengganti kesalaan yang telah author perbuat😂😂😂
Vote ya guys biar author tambah semangat nulisnya nanti jadi update terus..
Okay see you
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo ata (Seri 2)
Teen Fiction(COMPLETED) Sequel altha Alzalvan Darren LDR hanya sebuah kata bukan pemisah untuk kita. Hanya memisahkan jarak dan waktu bukan memisahkan hati. Aku mencintaimu dan selamanya akan seperti itu. Dan sayang ini tidak akan pernah hilang sedikit pun kar...