Merindukan peluk kan hangat mu
Merindukan usapan jari jemari mu di rambut kuKetika pagi hari altha sudah terbangun, ia beranjak dari tempat tidur rumah sakit.
Altha berjalan keluar dari ruangan tanpa sepengetahuan vian, vian sedang bersih-bersih di kamar mandi. Sedangkan argha dan juga Chelsea pulang karena saran dari altha sendiri. Sedangkan devon, devon akan menunggu sampai altha sembuh dan pulang dari rumah sakit.
Sebelum vian selesai altha sudah harus berada di ruangannya, karena altha tidak ingin membuat abangnya itu cemas.
Altha berjalan di lorong yang nanti nya akan menuju taman, sebentar sebentar altha jalan ia berhenti karena memang tubuh altha lemas, seharian ia berbaring di ranjang rumah sakit.
Dan kebetulan altha menemukan bangku taman yang kosong, sepi juga di area itu membuat altha leluasa memperhatikan pemandangan, ya walaupun pemandangan nya adalah bangunan rumah sakit.
Terasa sejuk di luar sangat berbeda di dalam ruangan, ya walaupun altha baru seharian berada di sana tapi itu sangat membuat altha jenuh.
Saat altha sedang asik menikmati ketenangannya kilat perkataan menyambar di pikiran altha.
"ta gue gak bohong."
Itulah yang diucapkan devon, itulah yang membuat altha terus berpikir. Apakah yang dikatakan devon itu benar atau malah sebaliknya.
Devon sudah pernah membuat altha sakit hati dengan membohonginya, sekarang mungkin itu bisa terjadi lagi dan ya altha sama sekali tidak menemukan kebohongan di mata devon.
Devon adalah kembaran davin, mereka hampir mirip dan altha mengetahui jika davin berbohong dan ya yang altha temukan dari mata devon adalah kejujuran.
Tapi apakah mungkin itu benar, altha tidak ingin itu terjadi. Altha tidak ingin kehilangan darren.
Altha kembali dengan perasaan dimana saat devon pertama kali mengatakan itu. Altha larut kembali dalam kesedihan, tidak terasa altha meneteskan air mata. Altha kembali keposisi dimana ia begitu lemah.
Hingga satu jari membersihkan air mata itu dari muka altha. Altha masih diam dan terus menangis hingga seseorang yang ada di hadapannya kini memeluk altha.
Altha yang merasa dirinya terlalu lemah akhirnya menyerah, ia membalas pelukkan orang tersebut.altha tidak tau siapa yang saat ini yang ia peluk, tapi altha benar-benar membutuhkan ini.
Altha sesenggukan dalam pelukkan orang tersebut.
"aren I miss u so bad." Ucap altha dalam sela-sela tangisannya, entah orang yang ia peluk mendengarnya atau tidak karena altha begitu pelan mengatakannya.
Hingga semua terlihat gelap, tapi altha bisa merasakannya seorang itu memopongnya entah kemana ia akan membawa altha.
❤️❤️
Devon melihat altha sedang dudukdi bangku taman rumah sakit, ya setelah kemarin devon memutuskan untuk pulang saja dan menunggu waktu yang tepat untuk menyelesaikan semua ini.
Mungkin altha bosan di ruangan seharian, membuat dia keluar dari kamar inap nya. Pikir devon.
Tapi tunggu kenapa? Kenapa lagi dan lagi devon melihat altha menangis. Ya devon sempat berpikir kenapa disaat devon bertemu dengan altha selalu saja ada hal yang membuat altha menangis.
Devon hanya mengawasi altha dari jauh saja, ia takut jika ia kesana malah lebih buruk nantinya. Devon tau altha sangat benci padanya.
Hari ini saja sebenarnya devon tidak akan kesini, percuma altha akan mengusirnya nantinya. Tapi ada hal yang membuat devon kesini, dan devon tidak akan menolak itu.lama devon mengawasi altha, ia memutuskan untuk menemui altha, tidak perduli nantinya altha akan mengusir devon setidaknya devon mencoba. Dari pada disini dengan rasa cemas karena khawatir dengan kondisi altha.
Tangan devon mengusap lembut air mata yang jatuh membsahi pipi altha. Devon tidak tau apakah ini pilihan yang tepat, mungkin jika dengan kondisi seperti ini darren juga akan melakukannya. Devon memeluk tubuh altha agar sedikit lebih tenang, tidak disangka altha membalas pelukkan devon.
Ada rasa lebih dalam hati devon, tapi ia segera menempisnya, devon tau ia tidak pantas untuk altha. Apalagi dengan selama ini yang ia perbuat untuk altha.
"ta.." panggil devon,namun altha tak menanggapinya, mungkin altha terlalu larut dalam tangisannya.
"altha.." panggil devon sekali lagi, tapi tidak mendapat respon dari altha.
Saat devon melihat altha, benar saja altha sama sekali tidak merespon perkataannya.Mata altha tertutup ia pingsan, devon yang khawatir segera membawa altha ke kamarnya kembali dan segera memanggil dokter yang merawat altha.
Hai guys.. author balik lagi:)
Lagi mood nulis ni Yeay.....(b aja kali Thor.)
Author usahain update nya gak lama-lama. Tapi author gak janji karena ada ujian juga😁
Btw aku butuh vote sama comment kalian guys sebagai penyemangat😁 karena author gak ada penyemangat nya ni🤣🤣🤣🤣🤣(Mon maap author gj)
See you guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo ata (Seri 2)
Teen Fiction(COMPLETED) Sequel altha Alzalvan Darren LDR hanya sebuah kata bukan pemisah untuk kita. Hanya memisahkan jarak dan waktu bukan memisahkan hati. Aku mencintaimu dan selamanya akan seperti itu. Dan sayang ini tidak akan pernah hilang sedikit pun kar...