Te Amo Ata | Kembali merasakan pelukkan hangat mu (ekstra part)

373 11 1
                                    

Request nya nlas1234


Sebentar saja walaupun hanya dalam mimpi, aku ingin melepaskan rindu ku.
























Beberapa setelah malam dimana altha melihat video terakhir darren, altha sudah beraktifitas seperti biasanya.

Tidak banyak yang berubah dengan altha walaupun sehari-hari dia tampak biasa tapi kadang kalau altha sendiri biasanya ia akan menangis karena kenangan-kenangan tentang darren selalu saja menghampiri pikirannya.

Seperti malam ini, altha duduk tempat tidur nya. Jam sudah menunjukkan tengah malam hanya saja altha belum mengantuk jika dipaksa tidur pun tidak bisa.

Pintu balkon nya dibiarkan terbuka, semilir angin masuk membelai rambut altha. Altha menatap langit dari tempat tidur nya.

Sering kali altha merasakan seperti ini, walaupun altha terlihat sudah melupakan tapi setiap malam altha selalu menangis. begitu berat bagi altha, ia sudah mencoba untuk mengiklaskan tapi hati nya selalu saja mencoba mengungkit kenangan indah bersama darren.

Air mata altha kembali lagi seperti malam-malam biasanya, altha memeluk dengkulnya dan menangis.

Rasa sakit itu masih ada, altha sangat pintar memanipulasi keadaanya.

Altha merebahkan tubuhnya, ia harus memaksa agar tubuhnya beristirahat. Ia tidak mau merepotkan orang lain jika nantinya sakit. Altha sudah banyak merepotkan orang dengan kedaan nya sekarang.



🥀🥀

Altha berjalan menelusuri tempat, altha tidak tau ini tempat apa. Bahkan altha juga tidak tau kenapa bisa sampai di tempat seperti ini.

Tidak begitu ramai, tapi tidak ada orang satu pun yang altha kenal. Altha bingung harus kemana dan apa yang harus ia lakukan.

Gelap

Pandangan altha menghitam, tapi tunggu ia tidak sedang pingsan ataupun menutup mata tapi ada tangan orang lain yang menutupi pandangan nya.

"siapa ini?" Tanya altha dengan perasaan was-was. "jangan macem-macem." Ucap altha.

"kalo aku mau nya macem-macem gimana?" altha semakin ketakutan ia tidak tau apa kah kalau dia memberontak , ia akan bisa melawan orang ini nanti nya.

"please gue gak kenal sama loe." Ucap altha. "lepasin."

"gak mau." Altha sudah kehabisan kesabaran.

Tapi tunggu altha mengenal suara ini, tangan ini juga. Dan memori tentang masalalu altha berputar secara berulang di ingatan altha. Setetes air mata jatuh di pipi altha.

Altha memegang tangan yang masih menutupi mata nya itu. Altha bingung, bingung dengan apa yang Ia rasakan.

Apakah ia harus mempercayai ini, ia takut kecewa. Tapi ia juga tidak bisa menahan rindu, ia sudah berada di ujung batas kerinduannya.

"aren." Ucap altha serak dan masih membiarkan tangan itu menutupi mata nya.

Setelah altha mengucapkan nama itu, nama yang menjadi sarang tempat rindu nya. Mata yang semula nya gelap kini kembali menatap seperti semula, tangan itu sudah terlepas.

Altha masih kaku, ia masih tidak percaya dengan apa yang barusan ia katakana.

Altha masih terdiam dan belum membalikkan tubuh nya. Altha takut ini tidak nyata karena rasa rindu nya. Altha takut kecewa, tidak sesuai dengan harapan altha.

Hingga orang yang ada dibelakang altha yang entah siapa membalikkan altha secara paksa.

Belum sempat altha melihat wajah orang tersebut, orang itu sudah memeluk altha tanpa seizing altha. Altha pun yang kaget reflek hanya bisa terdiam.

Tapi bukan itu yang membuat altha terdiam, rasa ini rasa sakit yang semua altha alami lenyap begitu saja.

Aneh rasa nya pelukkan orang ini terlalu nyaman untuk dilepaskan. Aroma nya membuat altha lama bersarang dalam bahu orang yang memeluk nya ini.

Altha juga merasa debarang jantung nya berdetak lebih cepat dari biasanya bahkan altha juga merasakan debaran jatung yang memburu dari orang yang memeluk nya ini.

Sudah cukup altha tidak ingin larut dalam semua ini, altha tidak mengetahui siapa yang memeluk nya bahkan melihat wajah nya saja belum. Altha harus mengahiri semua ini.

Altha melepaskan pelukkanya walaupun orang yang ada dihadapannya ini memeluk nya begitu erat, bahkan altha sampai kesusahan untuk melepaskannya.

Saat pelukkan orang tersebut mengendur altha bisa melepaskan pelukkanya.

Mata altha langsung saja melihat siapa dia dan seketika air mata jatuh dari mata altha.

Seketika altha langsung memeluk orang itu bahkan pelukkanya sangat erat.

Altha memeluk nya sangat erat, tidak ingin melepaskannya kembali. Altha takut kehilangan dia lagi, altha tidak mau dia pergi.

































Lanjutin baca ekstra part yok..
Next Comment and vote guys..
Gimana pendapat kalian tentang cerita ini?

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang