Te Amo Ata | DUKA

389 12 4
                                    

Dan tiap tetes air mata..
Yang jatuh kuat kan rindu ku...

🎶Duka-last child

*Pas bagian altha nyanyi sambil dengerin lagu nya last child yang duka ya guys
















Setelah mereka bertujuh vian,devon,bagas,rey,mika,vio dan juga altha selesai melaksanakan sholat isya’ mereka bertujuh berkumpul ditengah-tengah tenda sambil membawa camilan masing-masing.

Menikmati film horror yang mereka lihat dari laptop devon. Sebenarnya devon bukan tipe pecinta film horror hanya saja vio dan bagas lah yang meminta, mereka pun setuju dengan ide itu.

Mika dan vio sendari tadi sama-sama berpelukkan karena takut dengan penampakan hantunya, ya memang vio tidak dengan bagas,bisa-bisa habis rambut bagas kena jambakan vio jika dia sedang kaget ataupun takut.

sedangkan bagas dengan rey yang selalu saja membuat kaget orang-orang yang ada disekitar situ. Bagaimana tidak, rey dan bagas sama-sama  kompak mengeluarkan suara merdu toak nan cempreng nya saat sedang kaget, membuat mereka kaget duluan sebelum melihat hantunya.

Sedangkan altha sudah nyempil di ketek vian, vian yang jahil pun mencoba untuk menggoda altha dan ya altha sama sekali tidak bereaksi karena terlalu fokus dengan film itu.

Altha tau pasti abangnya ini akan menjahilinya. Dan devon ya devon hanya diam bukan menikmati  film tapi, devon malah menatap kosong layar laptop miliknya.

“ahh kunti beli galon.”

“aaa kuntil keselek kuaci.” Ucap rey dan bagas secara bersamaan saat melihat adegan yang membuat mereka kaget.

Vio melempar camilan yang ia bawa, “ee duo tuyul kalian bisa diem gak.” Ucapan vio mengundang tawa mika, viand an juga altha. Disusul dengan devon yang hanya terkekeh. “jadi gak seruh tau gak.”

“hehehe ya maap ratu kunti.” Ucap bagas.

“apa lo bilang.” Kini vio sudah berkacak pinggang dan mata nya sudah melotot kearah bagas.

“hehehe tuh kan makin jelek aja kalo marah.” Ucapan bagas benar-benar membuat vio darah tinggi saja.

“eh eh udah dong tuh kan udah kelewatan berapa adegan gara-gara liat kalian debat.” Ucap mika membuat mereka serentak menoleh kea rah mika.

“iya tuh bener kata mika.” Kin ivian membela mika.

“ecieeeeeeeee.” Ucap bagas, rey, altha, devon, vio serentak.


🏕️🏕️

Setelah menonton dilanjutkan dengan bernyanyi bersama, mereka mengelilingi api unggun kecil-kecian yang mereka buat.

Dengan rey yang membawa gitar dan semua bernyanyi, kadang vio dan mika lah yang bernyanyi semua hanya mendengarkan saja.

Altha pun ditawari untuk bernyanyi ya jelas altha menolak karena ia malu. Tapi teman-teman nya itu sangat memaksa, vian pun juga ikut memaksa.

“gue gitarin deh dek.” Ucap vian dan membuat altha luluh atas  permintaan teman-temannya itu. 

Tapi dengan syarat altha lah sendiri yang memilih lagu semua pun menyetujui asal altha nyanyi.

Vian memainkan gitar nya sambil melirik ponselnya untuk melihat kunci dan menghasilkan sebuah lagu yang menjadi pilihan altha.

Kau membunuhku dengan kepedihan ini...
Kau hempaskanku ke dalam retaknya hati..
Hingga air mata tak mampu..
Tuk Melukiskan perih…
Yang kau ukir dalam hati ini...

Altha menyanyikan lagu milik last child dengan judul duka, entah kenapa altha memilih lagu ini yang jelas altha langsung ingin menyanyikannya.

Kau hancurkan diriku saat engkau pergi..
Setelah kau patahkan sayap ini..
Hingga ku takkan bisa..
Tuk terbang tinggi lagi..
Dan mencari bintang..
Yang dapat mengganti kan mu..

Altha melanjutkan nyanyianya, suara altha begitu indah ya walaupun dia suka teriak-teriak dengan suara cemprengnya. Tapi sebenarnya suara altha bagus, hanya  saja  dia kurang pd untuk bernyanyi.

Sampai kini masih ku coba..
Tuk terjaga dari mimpi ku..
Yang buat ku tak sadar..
Bahwa kau bukan lagi milikku...
Walau hati tak akan pernah..
Dapat melupakan dirimu..
Dan tiap tetes air mata..
Yang jatuh kuat kan rindu ku...
Pada inda bayang mu canda tawa mu..
Pada indah duka dalam kenangan kita

Altha begitu menghayati lagu tersebut bukan menghayati sih lebih tepat nya merasakan.

Untuk saat ini teman-teman altha lebih memilih diam mendengarkan altha bernyanyi. Mereka tau apa yang dirasakan  altha saat ini. Cepat atau lambat altha akan tau dengan semua ini.

Altha masih bernyanyi hingga sampai akhir, altha mencoba menahan tangisannya.

Prok prok prok…

Semua betepuk tangan, altha masih memaksakan agar tersenyum.ia tidak mau merusak acara teman-temannya.

“suara lo bagus ta.” Teriak bagas.

Vian kini memeluk altha kemuadian mengacak-acak rambut adeknya itu. “bagus juga suara loe dek.”






























Holaaaaa guys
Author update lagi..
Ngebut banget ni🤣🤣🤣

Comment ya guys
Kasih vote buat author yang baik ini😅

Nanti kalo lagi mood nulis author bakal update lagi okay

Next.. bakalan ada Darren🤫





Kasih comment yang kangen Darren

Yang kangen aren ata.

Yang kangen author🤣🤣



Bye guys..

Jangan jadi silent reader kesayangan author ya

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang