Te Amo Ata | Rencana Camping

283 8 0
                                    

Lupakan masa lalu tapi ingat lah pelajaran yang bisa didapat darinya.

























Empat hari setelah kejadian malam yang membuat altha menangis, pagi ini altha sudah siap untuk menjajakan kaki nya di istana nya.

Kaki altha melangka menuju pintu rumah nya. Altha yang masih dituntun vian, sebenarnya altha kuat kalo hanya untuk berjalan tapi altha harus menuruti kemauan abang dan juga mama nya. Bahkan vian menyuruhnya untuk memakai kursi roda dan altha jelas membantahnya karena ia masih bisa berjalan dan hasilnya altha harus menurut ketika vian menuntun nya.

“selamat datang kembali adek abang yang cuantikkk.” Ucap vian dengan mencubit pipi altha gemas.

“bang sakit.” Tangan altha mengosok-gosok pipi yang terkena cubitan tangan jahil vian.

“hehehhe ya maaf dek salahin tuh muka kamu gemesin tau.” Ucap vian terkekeh. “gakpapa kan sekali kali dek kamu kena omongan manis abang.”

Vian begitu pd sekali, altha pun sempat berpikir apa papa dulu juga seperti abang nya ini.

“iyain de bang terserah, pegel ni berdiri disini.” Vian baru sadar dari tadi ia dan altha berdiri di depan pintu sedangkan Chelsea dan argha sudah masuk duluan.

Menyadari itu vian langsung mendudukan adiknya itu di sofa, vian begitu meruntuki kebodohan nya bisa-bisa altha capek kalau berdiri terus dan berimbas kepada kesehatannya.

“duduk ta berdiri aja.”  Altha pun yang memang sudah pegal mengambil posisi duduk. “kamu mau minum dek?” tawar  vian yang mendapat anggukan dari altha. “mau minum apa?”

“air putih aja bang.”

“ya udah abang ambilin ya.” Altha menjawabnya dengan mengangguk.
Vian melenggang pergi meninggalkan altha sendiri di sofa.

Tingg…

Bunyi dari ponsel vian membuat altha menoleh kearahnya, dan terdapat notifikasi pesan dari seseorang. Dari jauh altha melihat nama seorang pria yang tidak altha suka. Altha pun mendekat dan melihat pesan  itu sebelum hp vian mati.

Devon
Gimana vi jadi camping nya?

Pesan singkat dari devon membuat altha bertanya-tanya apa yang akan direncanakan mereka, altha baru saja sembuh dan apa ini kenapa bang vian akrab dengan devon. Apa rencana devon lagi? Apa dia belum puas. Pertanyaan yang sama dan berulang-ulang mengelilingi isi kepala altha.

“nih dek minumnya.” Suara vian membuat altha menyudahi aktivitas melamun nya tadi. Ia segera bersikap senormal mungkin agar vian tidak curiga.

Vian pun yang tidak mengetahui ada yang aneh dengan adeknya itu kini duduk di sebelah altha.

“kamu mau istirahat dek.”

“iya bang tapi bentar ya temenin altha disini dulu.” Sebenarnya altha masih ragu untuk menanyakannya.

“iya deh apa sih yang gak buat adek abang.” Ucap vian.

Hening  vian yang sibuk dengan film kartun spongebob dan altha juga tapi lebih tepatnya altha itu melamun dan tv nya lah yang melihat altha.

“emmm bang.” Hingga suara altha memecahkan keheningan, vian yang namanya dipanggil pun menoleh.

“apa ta?”

“bang vian mau kemana?”

“ha maksut kamu?” Tanya vian yang tidak mengerti.

Altha meruntuki kebodohannya vian pasti akan curiga, altha harus mencari I ide dengan cepat.

Ting…💡

ide itu berhasil menyelinap dalam kepala altha. “kata mika.”

Vian yang tingkat kepekaanya terlalu tinggi pun mengerti dengan pertanyaan altha.

“oh mika udah kasih tau kamu dek?” Tanya vian dan altha pun mengangguk padahal ia tidak tau sama sekali.

“jadi abang mau ajakin kamu camping.” Ucap vian dan altha pun lega karena alasanya tadi benar-benar tepat.

“jadi kamu mau gak?” Tanya vian. “mau lah sekalian refresing gitu dek.”

“mika sama vio juga ikut bang?” Tanya altha dan dijawab dengan anggukan oleh vian.

“bagas, rey juga ikut kok ta.” Ucap vian dengan excited “sama…”







































Hola mau double update ni😊

Kasih vote sama comment dong buat author yang baik ini😆




Next...

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang