Te Amo Ata | ataaaa

763 26 0
                                    

Bahagia dapat melihat mata teduh itu lagi.









Darren pov.

Hari ini aku sangat malas sekali, tidak ada kegiatan. Aku hanya bermalas malasan di dalam kamar apaterment ku. Masih berkutat dengan selimut,bantal dan guling, ya aku masih tertidur. Walaupun sang mentari pagi sudah menampakkan cahayanya tapi badan ku masih enggan untuk bangun.

Bel apaterment ku berbunyi, membuat aku mau tidak mau harus bangun dari tempat ternyaman ini. Aku mengeruntu dalam hati ‘siapa sih yang bertamu sepagi ini’. Dengan langkah lunglai aku menunju pintu. Kubiarkan penampilan ku sehabis bangun tidur atau bisa disebut penampilan yang acak acakan. Mungkin dengan ini tamu itu akan kabur dan aku bisa melanjutkan tidur ku lagi.

Orang itu menekan bel berkali kali, sepertinya dia sangat tidak sabar. Hufftt.. masalah apa lagi ini. Geruntuhku.

Saat aku sedang membuka pintu, terlihat seseorang dengan topi yang menutupi wajahnya itu dalam hati ‘apa saat ia berjalan ia bisa melihat dengan topi yang menutupi matanya itu’ aku belum tau itu siapa. Sepertinya aku menenalnya tapi siapa.

Orang dihadapan ku masih diam walaupun dia tau kalau ada orang disini.

“darrennya ada?.” Ucap orang itu seraya membuka topinya, dan betapa kagetnya aku saat melihatnya. Senyum itu, mata itu yang selalu kurindukan.
.
.
.

“ata..”

Author pov.

“ata..”ucap darren secara sempontan saat tau di depannya adalah altha, gadis yang selama ini ia rindukan.
sedangkan altha menampilkan senyumnya, senyumnya yang paling lebar tapi menurut darren senyuman itu senyuman termanis. Darren langsung memeluk altha, ia menyalurkan rasa rindunya selama ini.

“arenn..” panggil altha.

“hmm.” Darren belum juga melepaskan pelukkannya malah semakin mengeratkannya, mungkin ia sudah terlalu nyaman.

“aren..”

“hmmm.” Darren masih belum melepaskan pelukkannya.

“aren, udah ya peluknya gak bisa napas.” Darren pun melepaskan pelukkannya dan menampilkan cengirannya.

“hehehehe.. maaf ata, kamu kok ada disini?” tanya darren heran.

“gak boleh nih, ya udah aku balik aja.” Altha sudah membalikkan badannya.

“gak boleh dong kan udah sampek sini.” Ujar darren.

“biarin.” Ucap altha yang kini mengeluarkan mode nagmbeknya.

“ihh iya iya maaf deh.. jangan ngambek.”

“minta maaf mulu.” Ucap altha yang masih ngambek.

“nanti aku ajak jalan jalan deh.”

Mata altha langsung berbinar “oke, aku maafin.”

“ya udah yuk ceritanya di dalem aja.”

Mata altha membelalak mendengar perkataan dareen, tapi darren hanya tertawa melihat ekspresinya altha yang menurut dia sangat lucu. “hahahaha.. tenang aja aku gak bakal macem macem sama kamu.”
Altha menghelai napas lega.

“karena aku sayang sama kamu.” Bisik darren di telinga altha membuat altha kini blushing.

💞

Kini altha duduk di sofa ruang tv darren, altha melihat ke sekeliling tempat. Hingga darren datang membawa segelas cangkir teh dan menyodorkannya ke altha.
“minum dulu pasti kamu tadi kedinginan.” Altha menerima segelas teh hangat itu.

“makasih.” Ucap altha dengan senyumannya.

“iya sama sama.” Darren mencubit pipi altha gemas.
Altha yang mengetahui jika penampilan darren acak acakan ia tau kalau dia habis bangun tidur, altha tertawa melihat darren. Darren yang melihat itu tidak mengerti altha menertawakan apa.
Hingga tawa altha terhenti, bukan terhenti sih tapi menahan tawa. "bhhhh..hahhhahahaha..” hingga tawa altha tak tertahankan lagi.

“kamu kenapa ata..”

“hahahahaha..” altha masih melanjutkan tawanya.

“ata..” tangan darren memegangi kening altha “gak panas.” Ucap darren.

“enak aja dikira aku gila.” Ucap altha yang tangannya menepis tangan darren.

“hehehehe.. ya abisnya kamu kenapa ketawa sendiri.”

“hehehe.. kamu abis bangun tidur ya?” tebak altha.

“iya.” Jawab darren enteng.

“muka kamu lucu kalau abis bangun tidur.”

“kenapa?” darren memegangi pipinya “ada ilernya ya.” Sontak omongan darren membuat altha tertawa terbahak bahak.

“hahaahahahaha..” altha memegangi perutnya, sedangkan darren saat ini sedang malu dan membersihkannya. “hahaha.. enggak kok ren, Cuma lucu aja liat kamu.” Ucap altha.

“ya kirain.”

“kok baru bangun sih.” Tanya altha.

“males ata..”

“mandi sana.”

“gak mau, masih pengen sama ata.”

“tapi aku gak mau.” Ucap altha dan menjukurkan lidanya.

“kok gak mau.”

“kamu belum mandi sih.”

“tapi kan masih ganteng.” Ucap darren dengan pdnya.

“iyain aja, udah sana mandi.” Perintah altha.

“iya iya, tungguin aren ya jangan kangen.”

“apaan sih, udah sana.”

“iya iya.”

Sementara saat darren sedang mandi, altha mempunyai ide untuk membuat sarapan untuk darre. Pasti dia belum mandi secara darren kan baru bangun tidur. Altha bergegas menuju dapur darren.
Saat ia membuka kulkas ternyata kosong, hanya ada beberapa bahan. Altha membuka almari ternyata hanya ada beberapa pasta.
Altha heran, apa selama ini darren disini masak sendiri atau memesan makanan. Altha tak ambil pusing, seperti sikap altha yang cuek. Altha segera bergegas memasak agar darren setelah mandi bisa langsung menikmati masakan altha.
Altha masih berkutat dengan peralatan dapur, hingga tak sadar sendari tadi ada yang melihatnya sambil tersenyum bahagia.




















Hay hay readers👋👋
Ketemu lagi sama author😁

Maaf ya baru bisa update (sok sibuk si author)😂😂


Setelah baca jangan lupa vote ya..☺☺

Sorry for typo..

👋👋☺

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang