Ketakutan terbesar ku adalah tidak bisa melihat senyum mu lagi
"bukanya aku gak mau aren."
"terus kenapa?" tanya darren sekali lagi.
"emm aku takut ngeganggu konsen kamu buat kulia ren."
"enggak kok ata." Darren meyakinkan altha, sebenarnya altha senang hanya saja ia takut menganggu kulia darren. Altha pun mengangguk mengiyakan, membuat darren tersenyum.
"udah lanjutin makanya, maaf ya udah ganggu kamu makan." Altha mengangguk.
🍁🍁
Darren dan altha berada di mobilnya sekarang menuju bandara, tangan darren terus mengenggam tangan altha tak ingin melepaskannya.
Hingga mobil darren sampai di parkiran. Dan darren turun dari mobil, tangan altha tak terlepas dari genggaman tangan darren. Melihat itu altha tersenyum, tak salah ia menjatuhkan hatinya untuk laki laki di sampingnya ini.
"emm aren."
"ya."
"jangan tinggalin ata ya, apapun keadaannya."
"iya, lagian ngapain aku ninggalin kamu, jauh dari kamu aja bikin aku gak karuan rindunya sama kamu." Altha tertawa. "kok malah ketawa." Tanya darren. "terus aja ketawa." Ucap darren tapi ekspresi darren saat ini adalah tersenyum. Bagaimana altha tidak bingung melihat darren bukannya ngambek atau semacamnya ia malah tersenyum. "kamu cantik kalau ketawa." Blussss.. pipi altha mengeluarkan semburan pink.
"masih banyak stok kata kata manis nya mang."
"kalau buat neng altha mah masih banyak." Ucap darren dan pada akhirnya mereka tertawa bersama sama.
🍁🍁
darren tak ingin melepaskan pelukkannya ia sangat ingin gadis yang ada di pelukannya ini selalu bersamanya tapi apa boleh buat altha juga punya keinginan.
"ata jangan bandel ya disana."
"bandel gimana?" tanya altha.
"jangan keluar sama cowok kecuali bang vian"
"posesif banget sih pacarnya ata." Tangan altha mencubit pipi darren gemas.
"biarin punya pacar cantik tuh harus dijaga." Altha tertawa mendengar perkataan darren tadi sekaligus blushing sih hanya saja altha menutupinya.
🍁🍁
Darren sudah duduk di mobilnya, ia sekarang berada di perjalanan menuju apartementnya. Darren mengehelai napas kasar entah kenapa ia segusar ini. Apa karena altha pulang,
Beberapa hari altha disini membuat darren semangat menjalani aktivitasnya, ia bahagia hanya dengan melihat altha.Huffftttt..
Darren teringat sesuatu, ia baru ingat dengan devon Ia lupa memperkenalkan devon pada altha bahkan menceritakannya saja ia lupa. Ia akan memberitahu altha saat ia liburan saja. Tapi jika darren menceritakan tentang devon apakah altha akan mengingat davin. Ia takut jika altha akan sedih karena teringat davin. Darren bingung jika ia tidak memberitahu altha, jika altha bertemu dengan devon apa altha akan salah paham kalau darren tidak menjelaskan pada altha.
"aggghhhh." Darren bingung memikirkan semua ini, darren memukul stir mobilnya.🍁🍁
Darren sudah sampai di apartementnya, ia duduk di tepi kasurnya korden kamarnya dibuka menampakkan langit biru dengan cahaya matahari yang tidak terlalu terik. Ia melihat sekeliling kamarnya dan teringat altha. Bagaimana akhir akhir ini ia menghabiskan waktu dengan altha hanya senyum yang darren perlihatkan. Altha memang membawa kebahagiaan untuk darren.
Lama darren terdiam, ia memutuskan untuk mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja sebelah kasur darren. Dan membuka aplikasi instagram terdapat beberapa postingan tentang pesawat jatuh. Mata darren terbelalak saat tau tentang informasi itu, bukan kah itu pesawat yang ditumpangi altha. Perasaan darren tidak tenang saat ini dadanya sesak mendengar berita ini.
Ia mencoba menghubungi altha berharap berita itu salah. Air mata darren keluar begitu saja, hingga darren memutuskan beranjak dari kasurnya. Ia langsung menuju parkiran dan segera menuju bandara lagi.
🍁🍁
Mobil darren melaju dengan cepat dijalan beruntung jalanan sedang sepi kali ini. Pikiran darren kalut, cairan bening tak henti hentinya keluar dari mata darren. Beberapa kali darren memukul stir mobilnya.
Ia teringat senyum altha, bagaimana ini terjadi ia tidak mau kehilangan altha."ata.." ucap darren dengan nada yang bergetar.
Vote
Vote☺
Vote readres
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo ata (Seri 2)
Teen Fiction(COMPLETED) Sequel altha Alzalvan Darren LDR hanya sebuah kata bukan pemisah untuk kita. Hanya memisahkan jarak dan waktu bukan memisahkan hati. Aku mencintaimu dan selamanya akan seperti itu. Dan sayang ini tidak akan pernah hilang sedikit pun kar...