Kebahagiaan ku cukup sederhana tapi terlalu indah, hanya dengan melihat orang-orang yang ku sayang bahagia
sudah beberapa bulan altha menjalani hari-harinya setelah bersama darren, seperti biasa altha dan darren berusaha menjaga komunikasinya tapi akhir akhir ini darren terlalu sibuk. Tapi altha tidak mempermasalahkan itu, ia tau darren masih berusaha agar mendapat nilai yang terbaik.Minggu ini altha tidak mempunyai aktifitas apa apa, mika dan vio sudah ada janji dengan keluarganya sehingga tidak bisa menemani altha alhasil altha hanya berbaring di lautan kapuk yang biasanya membuat nyaman tapi sekarang ia merasa boring.
Altha sudah tidak nyaman dengan keboringannya ini, ia memutuskan untuk beranjak dari kasurnya. Ia memutuskan untuk keluar mencari udara segar. Altha bergegas ke kamar mandi dan melaksanankan aktivitas mandi paginya.
Tidak butuh waktu lama altha kini sudah siap dengan kaos abu abu polos dan celana jeans nya. Rambutnya di kuncir kuda rapi cukup simpel karena memang altha tidak suka ribet. Altha mengambil topi hitam yang ada di mejanya, altha akan memakai itu entah kenapa altha ingin memakainya saja.
Altha keluar dari kamarnya, ia mengambil kunci motor maticnya. Kemudian altha menuju garasi rumahnya. Saat sudah ada di depan rumah altha melihat seorang lelaki yang ia kenal.“mau kemana loe dek.” Tanya vian.
“wih bang vian dah pulang, gue kangen banget sama loe bang” ucap altha dengan kekehan.
“alah bilang aja mana bang oleh-olehnya.”
“hehehe.. tau aja loe bang.”
“adek gue emang gak berubah.” Vian mengacak-acak rambut altha. “mau kemana loe?”
“mau keluar.”
“iya gue tau, maksut gue loe mau pergi kemana?”
“gak tau.”
“lah gimana sih loe dek mau pergi tanpa tujuan.” Vian geleng-geleng melihat kelakuan ajaib adeknya ini.
“gue boring di rumah ya udah gue keluar aja, palingan ujung-ujungnya ya tokoh buku bang mau kemana lagi gue.”
“oke tunggu sebentar.”
“mau ngapain loe bang.”
“gue temenin ke tokoh bukunya, gue yang boncengin”“gak usah deh bang, lagian loe kan baru pulang pasti capek kan.”
“gue gak mau loe sendirian.”
“cie abang gue perhatian banget, biasanya gue juga sendiri bang.” Ucap altha menekan kata kata ‘sendiri’. “gue bener bener sendiri kok kali ini gak sama mika.”
“yeee emang gue khawatir sama loe.”
“yeee gue lebih khawatir kale bang, loe kan masih ngantuk bisa-bisa baru aja keluar rumah udah nabrak jemuran tetangga.” Ujar altha “terus nanti dibikin sinetron judulnya ‘azab seorang abang durhaka nyangsang di jemuran tetangga.”
“hehehehe.. ya juga sih, tapi judulnya kurang keren. Abangnya pakek ganteng baru pas.”
“nah lo, duh abang gue”
“beneran nih gakpapa loe sendiri.”
“gue yakin bang, yakin seyakin yakinya.”
“elah drama banget.”
“yeeee.. dari tadi yang drama siapa juga?” ucap altha sinis, tapi membuat vian tertawa.
“udah ah gue berangkat.”
“hati-hati tuh helm dipakek di kepala.”
“ya iya lah masak di kaki, aneh-aneh aja loe bang.”
“ya kirain loe hilaf.”
“serah loe.”
“jangan ngebut-ngebut.”
“iya iya.”
“ehhh tha.” Panggil vian saat altha mau melajukan motornya.
“apaan lagi sih bang.” Ucap altha dengan raut muka kesal.
“nanti kalau pulang jangan lupa beliin gue makanan.” Untung abang gue. Batin altha
“punya abang gini banget ya.”
“hehehehe... udah sana berangkat.”
“dari tadi juga mau berangkat, loe sih ngajakin gue debat.” Ucap altha kesal.
“udah dong mukanya jangan kek mau pup gitu, berangkat sana hati hati.”
Setelah perdebatan yang cukup panjang, altha melajukan motor maticnya menuju mall di daerah sekitaran tempat tinggalnya.Double update☺☺
Vote ..
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo ata (Seri 2)
Teen Fiction(COMPLETED) Sequel altha Alzalvan Darren LDR hanya sebuah kata bukan pemisah untuk kita. Hanya memisahkan jarak dan waktu bukan memisahkan hati. Aku mencintaimu dan selamanya akan seperti itu. Dan sayang ini tidak akan pernah hilang sedikit pun kar...