Kamu alasan aku untuk bahagia
“ngapain loe kesini?” deggg.. darren merasa seperti kembali saat vian mengatakan altha tidak mengingat nya lagi. Dan perkataan vian seperti memutar mutar di dalam pikiran darren.
“tadi kan vian yang suruh aren jagain ata.” Ucap darren lembut, ia berusaha untuk tidak menampakkan ke kecewaannya pada altha.
“oh nama lu aren.” Ucap altha yang kini menatap tv di depannya karena ia berusaha mengalihkan pandangannya pada darren. “nama gue altha bukan ata.” Ucap altha yang masih tak mau meihat darren.
“itu nama panggilan aku buat kamu ata.”
“tapi nama gue altha.”
“ya udah deh terserah kamu.” Ucap darren dengan fake smilenya ya karena sebenarnya darren ingin menangis sekarang. Biar orang disana biar kalu darren cengeng atau apalah tapi memang benar darren ingin menangis saat ini namun ia tahan.
“loe tuh sebenernya siapa sih?” tanya altha yang kini altha memberanikan menatap mata darren tidak lama altha langsung mengalihkan pandangannya. Entah kenapa hati altha teduh melihat mata orang yang berada disampingnya ini.
“pacar kamu.” Ucap darren dan itu berhasil membuat altha menoleh.
“gak percaya gue.” Ucap altha.
“iya bukan pacar sebenernya.” Ucap darren membuat altha menoleh lagi tapi kali ini altha memperlihatkan wajah marahnya.
“loe tuh, keluar gak.”
“aku emang bukan pacar kamu, tapi calon tunagan kamu tapi sebentar lagi aku akan jadi tunangan kamu ata..”
“keluar gak.” Perintah altha.
“gak mau.”
“loe tuh ya.”
“tadi kan aku disuruh vian buat jagain kamu jadi aku gak bisa lepas dari tanggung jawab aku.” Altha terdiam menatap benci darren.
“bodo.” Altha tidur membelakangi darren, sebenarnya bukan tidur tapi pura-pura tidur, altha pura-pura dengan memejamkan matanya.
“aku tau kamu belum tidur.” Ucap darren.
Kok dia tau sih kalau gue pura-pura. Batin altha.
“aku biasanya panggil kamu ata dan kamu panggil aku aren, kamu paling suka ke roftoop buat liat senja sama bintang. Bisanya kalau kita lagi sama-sama pasti kita sempetin buat ke roftoop liat senja.” Ucap darren bercerita ya walaupun altha masih membelakanginya tapi darren tau altha pasti mendengarkannya. “kalau kamu udah sembuh kita liat senja sama-sama lagi ya ata.” Darren tersenyum miris. “oh iya kamu juga suka ice cream, nanti kalau kamu sembuh aku bakal beliin kamu ice cream sepuasnya deh.”
altha berbalik dan kembali duduk, membuat darren tersenyum “bisa diem gak sih loe, gue mau tidur.” Ucap altha ketus.“maaf ata aku Cuma mau cerita tentang kamu.”
“gue tau hidup gue sendiri.” Altha memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit.
“ata kamu gakpapa.” Tangan darren mencoba memegang kepala altha tapi ditepis oleh altha.
“sakit..” ya terasa sakit hingga altha memegangi kepalanya lebih tepatnya menjambak rambutnya sendiri. Sampai-sampai altha menangis di depan darren.
Darren menekan tombol yang ada di sebelah tempat tidur altha untuk memanggil dokter. Dokter sudah ada di ruangan altha, dokter menyuruh darren untuk keluar sebentar. Saat darren keluar terlihat vian, chelsea dan argha menuju ke arah darren. terlihat chelsea mama altha seperti habis menangis dan argha papa altha berusaha menenangkan chelsea.
Vian heran melihat darren yang ada di luar ruangan altha, bukan kah vian sudah menyuruh darren untuk menjaga altha.
“ren loe kok disini?” tanya vian. “gue kan nyuruh loe buat jagain altha gimana sih.” Vian marah, bukan kenapa vian tidak ingin adeknya itu kenapa-napa lagi.
“altha..” ucap darren.
“altha kenapa ren.” Tanya chelsea yang menghampiri darren begitu pun juga argha.
“altha ngerasa sakit dibagian kepala ma, darren udah panggil dokter sekarang altha masih ditanganin sama dokter ma.”
“kok bisa ren.” Vian benar-benar marah. “gue kan udah suruh loe buat jagain altha.”
“vian kamu gak boleh gitu itu bukan salah darren.” ucap argha yang menenangkan vian.
“sorry ren gue kelepasan.”
“gakpapa vi.”
Saat pintu ruangan altha terbuka dan menampilkan dokter, chelsea, argha, vian dan juga darren segera menghampiri dokter tersebut.
Hay hay guys
Author balik lagi😀
Okay author cuma mau nanyak doang kok
Lebih baik cerita ini
Happy or sad ending?
Comment ya guys..
And vote😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo ata (Seri 2)
Teen Fiction(COMPLETED) Sequel altha Alzalvan Darren LDR hanya sebuah kata bukan pemisah untuk kita. Hanya memisahkan jarak dan waktu bukan memisahkan hati. Aku mencintaimu dan selamanya akan seperti itu. Dan sayang ini tidak akan pernah hilang sedikit pun kar...