Te Amo Ata | Senyum ata dan kebahagiaan aren

644 30 0
                                    

Jangan lepaskan genggaman ini, karna bahagia ku saat dengan mu










Kini altha dan darren sudah ada di mobil menuju apartement darren, ya altha akan menginap lagi hanya untuk beberapa hari. Altha senang begitu pun juga darren, kini darren sudah tenang perempuan yang ia cintai kini ia lihat lagi dan kini berada di sampingnya.

Saat mobil darren sudah berhenti di parkiran apartementnya, darren turun dan membukakan pintu mobilnya untuk altha. Seperti kebiasaan darren dulu dan altha menyukainya darren selalu melakukan hal hal kecil seperti itu untuk altha.

“makasih.” Ucap altha saat sudah turun dari mobil darren. Darren menjawabnya dengan anggukan saja dan tak lupa senyum, senyuman yang membuat altha seketika terpesona.

Tangan kanan darren kini meraih tangan altha, tangan darren menggandeng tangan altha dan tangan satunya lagi menyeret koper altha.

“aku gak bakala ngilang kali ren.” Bisik altha jail yang menampilkan senyumnya.

“apa ta.” Darren tak mengerti dengan ucapan altha.
Mata altha mengarah ke tangan darren yang kini menggenggamnya.

“kamu genggam tangan aku kenceng banget.” Dan darren baru sadar dengan ucapan altha tadi.

“duh maaf ya ata pasti sakit.” Darren mengelus tangan altha yang ia genggam tadi. “maafin aren ya, masih sakit gak.” Altha hanya tersenyum. Altha sangat beruntung bisa memiliki darren yang begitu perhatian padanya. “kok diem, ata marah ya sama aren.” Ucap darren membuyarkan lamunan altha. “maaf.” Ucap darren yang kini wajahnya terlihat murung.

“hey kenapa sedih ren.”

“ata marah ya sama aren.” Tanya darren sekali lagi.

“enggak kok, ata seneng aja aren perhatiaan banget sama ata.” Ucapan altha itu membuat ekspresi wajah darren berubah drastis, sekarang darren sedang malu atau bisa di bilang blushing. “makasih ya aren, kamu udah perhatian sama ata.”

“kenapa harus ngucap makasih ata, aren seneng bisa buat ata bahagia, bisa jagain ata, dan aren paling seneng liat ata senyum.” Kini giliran altha yang blushing. Darren mengelus pipi altha. “cie blushing.” Ucap darren dengan tawa membuat altha cemberut seketika. “abis blushing kok ngambek sih ata.” Darren mencubit gemas pipi altha, sedangkan yang pipinya sekarang menjadi korban hanya bisa mengadu kesakitan. “gakpapa deh ngambek makin cantik.” Ucap darren dan berhasil membuat altha senyum senyum dan kedua tanganya menangkup wajahnya untuk mentupi wajahnya yang kini merah padam akibat blushing dengan kata kata manis darren.

“ih apaan sih.”
Mata darren kini semakin menatap altha membuat  altha tidak bisa menahan blushing. “jangan malu malu, kamu emang cantik ata ihh gemes.” Darren mencubit pipi altha lagi.

“aren sakit.” Aduh altha.

“eh iya maaf maaf.” Darren mengelus pipi altha yang menjadi korban kegemasan darren. “abisnya nih pipi gak bisa apa kalau gak gemesin.” Darren mencubit pipi altha lagi dan kali ini ia lebih memilih untuk berlari, kabur menghindari altha. “aren..” darren semakin mempercepat larinya menuju apartemenya.

“aren awas ya kamu.” Kini altha berlari juga mengerjar darren, ya walaupun altha tau pasti ia akan ketinggalan jauh dengan darren tapi ia tau jika darren tak tega denganya.

“aw.” 











Yey update lagi☺

Si author lagi semangat nulis nih😀




Biar tambah semangatnya jangan lupa vote ya kalau abis baca.☺

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang