Te Amo Ata | Hal kecil untuk kebahagiaan darren

611 32 1
                                    

Aku Merasa bahagia setiap harinya walaupun hanya dengan hal kecil yang kamu lakukan









Darren dan altha saling terpukau dengan mata teduh milik darren dan mata indah milik altha. Hingga darren dan altha saling melepaskan tatapan penuh arti itu membuat mereka dikelilingi rasa canggung.

“ha? Kenapa ren?” tanya altha kikuk.

“eh, emm itu gimana tempatnya? Kamu suka gak?”

“tempatnya indah, aku suka.” Ucap altha dengan senyumnya membuat darren terpaku dengan kencantikan altha.

“yuk kita keliling liat liat pemandangannya.”

“yuk.” Darren menggandeng tangan altha.

🍁🍁

Altha dan darren mengelilingi kebun bunga, kaki mereka berjalan di atas jalan setapak yang membawa darren dan altha ke sesuatu tempat.

“ata capek nggak?” tanya darren.

“enggak kok ata gak capek, ata seneng pemandangannya indah aren.”

“bener.”

“iya.”

“ya udah kalau capek bilang ya.”

“he hem..”  darren mengacak acak rambut altha dengan gemas.

🍁🍁

Darren berhenti saat altha sedang sibuk melihat pemandangan di sekitarnya, membuat altha juga ikut berhenti.

“kenapa aren, kok berhenti?” tanya altha.
Bukannya menjawab darren malah berjalan dan menggandeng tangan altha, tapi tak berapa lama darren berhenti di tempat yang teduh karen ada pohon yang menghalangi sinar matahari menyentuh tanah, disana juga ada tempat duduk, seperti bangku taman.

“kamu duduk sini ya ata, tungguin bentar.” Altha duduk sedangkan darren malah pergi, belum terlalu jauh untuk altha bertanya pada darrren.

“aren mau kemana.” Panggilan altha membuat darren menoleh.

“tungguin bentar ata.” Jawab darren sambil berteriak dan langsung melanjutkan langkahnya tadi.

🍁🍁

Belum lama darren pergi, tapi altha sudah bosan disini sendiri. Altha dari tadi hanya melihat bunga bunga itu saja karena hanya diam di tempat itu saja. Panasnya matahari pun mulai menyengat walaupun sudah terhalang oleh daun daun yang menutupi rapat setiap jengkal ranting pohon.

“aren kemana sih.” Ucap altha dengan lesu.

Altha kaget saat ada yang menyentuh pipinya, entah apa pikiran altha tapi itu terasa dingin membuat altha tidak mau menoleh ke sumbernya dan malah menikmati dinginnya benda yang menyentuh pipi altha dengan mata terpejam padahal altha tidak tau benda apa yang sekarang sedang menempel dipipinya.

“lucu banget sih ata..” ucap sesorang yang ada di sebelah altha, altha mengenali suara itu dan membuat altha menoleh dan benar saja orang yang menempelkan benda dingin itu adalah darren.

“aren lama banget sih.” Rengek altha.

“maaf ya.”

“aren tadi kemana aja, kok lama?.” Tanya altha.
Darren mengoyang goyangkan sebotol air minum dingin yang sangat mengiurkan tengorokan altha yang sudah mulai mengering.

“nih minum.”

“makasih aren.” Altha menerima uluran sebotol air dingin dari tangan darren.
“jadi kamu lama tadi lama beli minum dulu?” tanya altha dan dijawab dengan anggukan oleh darren.

“iya aku gak tega, kamu capek kayaknya dan kamu gak perduli sama kondisi kamu. Kamu malah asik foto foto sama bunga bunga, mangkanya aku suruh kamu duduk dulu.” Altha mendengarkan penjelasan darren. “lain kali jangan gini, kalau capek bilang ya ata.” Tangan darren mengelus lembut rambut altha dan merapikan rambut altha yang sedikit agak berantakan.

“kan ada yang perduli sama aku disini” ucap altha menatap darren.

“ya tapi kan, yang tau kondisi kamu itu diri kamu sendiri ata.”

“iya iya bawel.” Ucap altha menjulurkan lidahnya meledek darren. darren yang gemas dengan tingkah altha mengacak acak rambut altha yang sudah dirapikannya tadi.

“kamu tuh yang bawel.” Ucap darren tak terima.

“enggak kok, ata gak bawel.”

“emm aren gak percaya ah.”

“ ata tuh gak bawel tapi lucu kan ya ren.”

“emmm..”

“kenapa kok pakek mikir gitu, iihh aren mah.”

“kamu tuh gak lucu.” Ucap altha mengerucutkan bibirnya sebal dengan perkataan darren. “tapi gemesin.” Tangan darren mencubit pipi altha dengan sangat gemasnya hingga membuat tangan altha menepuk nepuk tanga darren yang saat ini mencubit nya dan tentunya membuat altha berteriak mengaduh kesakitan.

“areeenn.” Sedangkan darren hanya tertawa.

Ata kamu bisa aja buat aku ketawa, merasa bahagia setiap harinya walaupun hanya dengan hal kecil tapi itu sudah menarik bibirku untuk selalu tersenyum. Batin darren








Double update☺






Vote



Vote

Vote kalau abis baca☺

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang