"Maaf membuat mu menangis lagi ata"
🍁🍁
Sementara itu Darren turun ke bawah dan akan segera menuju bandara, sebelum itu ia berpapasan dengan seseorang.“vi.”
“loe kenapa ren, altha mana.”
“vi.”
“apa? Loe kenapa? Dimana altha?”
“gue mau loe janji.”
“janji apaan sih.”
“buat jagain altha.”
“pasti gue kan abangnya.”
“gue mau pergi.”
“kuliah.”
“iya.” Ucap Darren. “tolong loe jagain dia dari devon.”
“devon siapa sih.” Vian makin bingung dengan perkataan Darren.
“dan jagan Tanya altha tentang kejadian ini dan jangan Tanya ke altha tentang devon.”
“gimana gue bisa tau devon.”
“nanti loe pasti tau.”
“gue gak ngerti.”
“nanti loe pasti ngerti, gue Cuma minta loe jagain altha.”
“pasti lah, loe kenapa sih.”
“gue gakpapa, oh ya altha ada di roftoop dan gue nitip ini sama loe.” Ucap Darren memberikan kalung altha tadi yang sebenarnya itu adalah kalung pemberian dari Darren dulu. “gue mau loe ngasih ini, saat altha bener bener udah inget semua tentang gue dan saat gue udah pergi.”
“lah kenapa loe tinggalin dia sendiri.”
“dia gak mau gue ada disitu.” Ucap Darren dengan senyum miris nya. “loe kesana, tenagin altha.”
“dia kenapa.”
“loe kesana, dia lagi nangis.”
“loe bikin adek gue nangis.”
“maaf vi.”
“loe bener bener ya ren.” vian meninggalkan Darren dan segera menuju roftoop.
Vian berlari menuju roftoop ia tidak ingin terjadi apa-apa dengan adeknya ini, sudah cukup ia melihat adeknya terbaring di rumah sakit beberapa hari.
Vian juga tidak mengerti kenapa Darren bisa meninggalkan altha sendirian, vian tau altha ada masalah dengan Darren. Tapi ini bukan sifat Darren yang meninggalkan altha sendirian.
Saat vian sudah ada di roftoop, ia melihat adeknya itu sedang tertuduk dengan lututnya yangmenjadi tumpuannya. Terdengar suara tangisan dari altha, vian langsung menghampiri altha.
Terlihat wajah adeknya itu sudah basah penuh air mata, vian memeluk altha ia mengelus rambut hitam altha.
“loe kenapa dek.” Altha tidak menjawab, ia terus menangis dalam pelukan vian.Tangisannya semakin sesak bagi altha. “dek dek udah cukup.” Ucap vian yang tidak melihat altha seperti ini. “loe kenapa sih.”
Masih dengan isakan “sebenernya Darren itu siapa.” Ucap altha dengan suara serak orang menangis.
“Darren..” via menjelaskan yang sebenarnya, altha harus tau semua ini. Ia tidak mau adeknya ini terus seerti ini. Tapi tidak ada jawaban dari altha. “dek..” panggil vian. “ta.” Vian pun melepaskan pelukkannya.Terlihat mata altha yang sudah menutup, altha pingsan dalam pelukkan vian. “tha.” Vian mengoyang goyangkan tubuh altha. “dek bangun.” Tetap tak ada respon dari altha.
Vian segera memopong altha, dan membawanya ke rumah sakit.
Darren sudah merencanakan ini, ia tidak benar benar tega meninggalkan altha sendirian di roftoop. Apalagi Darren sudah memperkirakan keadaan altha nantinya, untuk itu Darren menghubungi vian untuk datang saat altha masih dalam perjalanan menuju roftoop tadi.
Darren segera pergi, ia tidak mau lagi terjebak disini hanya untuk menyakiti altha nantinya lebih baik ia pergi, yang diinginkan Darren adalah kebahagiaan altha.
FlashBack off.
Up😁
Wah gimana nih kelanjutan hubungan darren sama altha?
Ada yang penasaran?
Kalau penasaran terus tungguin cerita ini ya..
Nanti ketemu lagi sama author di chapter selanjutnya..
Bye .
Eh eh kasih vote dulu
Comment kuy😊 kasih saran, kritik atau terserah kalian lah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo ata (Seri 2)
Teen Fiction(COMPLETED) Sequel altha Alzalvan Darren LDR hanya sebuah kata bukan pemisah untuk kita. Hanya memisahkan jarak dan waktu bukan memisahkan hati. Aku mencintaimu dan selamanya akan seperti itu. Dan sayang ini tidak akan pernah hilang sedikit pun kar...