Sedikit kata penuh makna bagi kita, untuk ingatan ku.
Altha pov.
Lembar pertama dari buku itu aku buka, hanya tulisan yang dibentuk sederhana ya bertuliskan nama ku ‘altha deanda atalanta’ dengan setiap tebal di ujungnya mungkin aku yang mengambarnya.
Lembar berikutnya aku baca dengan teliti, menceritakan tentang pertama kali aku menulis di buku ini. Tentang aku mendapatkan buku ini. Dan pertama kali aku membaca itu, aku langsung tidak mengerti apa maksut yang ku tulis.
Dari setiap yang kutulis di buku ini mungkin akan menceritakan bagaimana sepenggal dari hidup ku, mungkin tidak hanya tulisan saja.
Banyak hal yang bisa menceritakan tentang hidup ku. Untuk buku ini aku pertama kali menulis di buku diary. Awalnya aku merasa canggung untuk menulis apapun tentang hidup ku di buku ini, aku hanya bisa merangkai kata tapi bukan dari setiap cerita hari ku.
Tapi dia yang memberi ku buku ini, dia kata ‘jika kamu gak bisa ngungkapin apa yang kamu rasain ke orang lain, kamu bisa ngungkapin itu di setiap lembar buku ini dengan tulisan tangan kamu sendiri ata.’ Dan disitu aku akan memulai menulis setiap penggalan cerita dalam hidup ku.
Terima kasih untuk buku ini aren.
Itu isi lembar pertama dari buku itu, jadi buku itu bukan aku yang membelinya melainnnkan ada orang yang memberi buku ini.
Aren ya aren siapa dia yang memberi buku ini.
Mama dan papa tidak pernah cerita kalau aku punya teman bernama aren. Bang vian juga, bahkan mika dan vio pun tidak pernah bercerita tentang seseorang bernama aren ini. Mereka pun tak pernah menyebut nama itu aneh.
Lalu siapa dia, jika dia memang benar-benar penting aku pasti mengingat nya. Dan kenapa sama sekali aku tidak mengingat semua tentang dia ‘aren’ seperti aku tidak mengenalnya saja.
Semakin penasaran dengan buku ini saja, aku ingin membacanya lagi.
Sekarang berada dilembar kedua, hanya ada coretan gambar bertuliskan ‘te amo ata.’ Kata yang pernah diucapkan devon saat di roftoop. Tapi ‘Dia’ juga pernah mengatakan itu, dan aku sama sekali tidak mengerti apa yang dia maksut.
Apakah ‘aren’ itu dia, cowo yang selama ini aku benci.
Penasaran dengan kata-kata itu, aku putuskan untuk browsing tentang kata-kata itu. Dan saat aku mengetahuinya, memang hanya sedikit kata tapi makna nya begitu meluas.
Tapi apa yang di maksut ‘dia’dengan mengatakan itu, apa dia begitu terobsesi hingga ia melupakan segalanya.Jika devon yang mengatakannya wajar, jika ‘dia’ yang mengatakan siapa dia.
Tidak ambil pusing aku membuka lembar berikutnya, yang mungkin ini cerita keseharian ku, beberapa lembar buku ini menceritakan keseharian ku yang begitu menarik. Tapi setiap kali cerita di buku ini,aku selalu menceritakan tentang ‘aren’ yang bahkan sekarang saja aku tidak mengingatnya.
Lembar berikutnya
Hari ini senja begitu indah, roftoop, langit, awan, angin semua berperan dalam indahnya senja kali ini begitu pun dia membuat senja hari-hari ku semakin indah. ~aren~
Aku menulis tentang ‘aren’ lagi disitu, semakin penasaran saja aku dengan orang bernama ‘aren’ ini. Siapakah dia, dan aku siapa baginya kenapa dia tidak disini kalau memang dia seseorang yang spesial bagiku.
Rasa penasaran ku bertambah hingga aku bertekat menyelesaikan membaca buku ini hari ini juga. Ku buka lembar demi lembar, setiap kata yang ku tulis indah lagi lagi menggambarkan seseorang yang bernama ‘aren’ itu.
Aku belum sama sekali menemukan petunjuk siapa ‘aren’ dalam hidup ku.
Walaupun aku tau kata-kata yang ku tulis sangat puitis dan menggambarkan tentang cinta, tapi aku tidak ingin menyimpulkan nya begitu saja. Aku harus membaca buku ini sampai habis, sampai aku benar-benar siapa ‘aren’ dalam hidup ku.
Dan ini begitu rumit bagiku, membuat kepala ku begitu sakit. Hingga aku harus berhenti membaca beberapa kali saat rasa sakit itu menyerang kepala ku.
Up up guys..
Yok yok di vote
Comment ya guys, comment pendapat kalian tentang cerita ini.
Comment kalau kalian pengen VioBagas atau mikaVian aku munculin lagi di cerita ini
Kasih kritik, saran buat cerita ini.
Jangan lupa vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo ata (Seri 2)
Teen Fiction(COMPLETED) Sequel altha Alzalvan Darren LDR hanya sebuah kata bukan pemisah untuk kita. Hanya memisahkan jarak dan waktu bukan memisahkan hati. Aku mencintaimu dan selamanya akan seperti itu. Dan sayang ini tidak akan pernah hilang sedikit pun kar...